One part paling gemes sih, hari ini aku ditemani ibu belanja baju baju baby untuk dede utun, rasanya sudah tidak sabar... Sampai ditoko baju aku hanya bisa terududuk lemas karna rasanya pusing tak karuan, jadilah yang sibuk memilih adalah ibuku. Bagiku dia wanita paling hebat, sangat multitalenta serba bisa..
Popok, bedong, slendang, bantal, guling, celana, baju, gurita, perlak, gendongan, dkk sudah terbeli saatnya kami pulang kerumah karna esok hari aku harus mencuci semua pakaian baru milik dede bayi.
Setelah pengecekan hb ternyata hasilnya masih rendah, sehingga aku diharuskan untuk tranfusi darah paling tidak tiga kantong dan harus opname dirumah sakit. Ini mimpi burukku sebenarnya, ternyata perjuangan seorang ibu memang tidaklah mudah, dokter menyuruh untuk segera karna dikhawatirkan akan terjadi pembengkakan di jantungku dan si dede kekurangan oksigen jika hbku terus menerus dibawah rata rata, alhasil segera kuhubungi suamiku karna besok pagi aku sudah harus opname.
" yaudah mas besok pagi ke Purworejo ya" ujarnya, karna jarak Sangen ke Purworejo cukup jauh dan ini sudah sore, aku mengiyakan kemudian mengakhiri telponnya.
Tepat adzan isya, suara salam yang khas terdengar ditelingaku, kupikir halu ternyata memang nyata, lelaki yang kucintai datang dihadapanku dengan senyuman manis yang terpancar diwajah lelahnya, iya dia suamiku
" Ya Allah mas.. Katanya besok datengnya?"
" lha gimana mas khawatir bgt sama ade.. Makanya di jalan tdi mas ngebut banget"
" Ya Allah mas.. Maaf uda bikin cemas.. Makasih uda dateng" ujarku dengan langsung memeluknya erat, hangat.. Itu yang kurasakan saat jatuh dalam pelukannya, detakan jantungnya semakin kuat beradu dengan detakan jantungku.. Makasih ya Allah.. Kau telah melindungi suamiku selama dalam perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Satu Aamiin
RomanceJika bukan kau, mengapa hatiku selalu memanggil namamu di sela sela doaku? Jika bukan kau, mengapa diam diam hatiku berharap Allah melipat jarak antara kita?
