BAB XVII : Terbongkarnya Sebuah Rahasia Besar

77 19 0
                                    

"Ini bukan sih rumahnya...?"

Felix saat ini sudah berada di sebuah rumah mewah berwarna gold. Dengan berbekal sebuah alamat yang di kirimkan oleh Citra, Felix datang ke rumah Chika dengan membawakan sebuah paket buah - buahan sebagai rasa ucapan terima kasih karena sudah membantu nya membongkar kebusukan Sasya.

Rumah yang di tempati Chika sangatlah besar. Menurut cerita dari Citra, Chika hanya tinggal bersama dengan pembantunya. Kedua orang tuanya sudah lama meninggal karena kecelakaan.

Dengan memberanikan diri, akhirnya Felix memencet bel yang berada di pagar. Tak lama setelah itu, seorang ibu - ibu paruh baya datang tergopoh - gopoh untuk membukakan pintu.

"Siapa ya?" Tanya ibu itu.

"Perkenalkan, nama saya Felix. Saya temannya Chika. Chika nya ada?" Tanya Felix.

Ibu - ibu itu memandangi Felix dari atas kepala hingga ke ujung kaki. Wanita tua itu melihat Felix dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. Dia memandangi Felix seperti dia pernah melihat Felix sebelumnya.

"Nona Chika nya gak ada." Kata ibu itu.

"Oohh... Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu bu." Kata Felix hendak meninggalkan area rumah Chika.

Grep.

Tanpa disangka, ibu itu menahan tangan Felix hingga membuat Felix menoleh ke arah nya. "Nona Chika memang sedang tidak ada di rumah. Tapi saya ingin memberitahukan sesuatu kepada anda, Tuan Felix."

Ibu itu melepaskan tangan Felix dan mempersilahkannya untuk masuk, "Silakan masuk!"

Sebenarnya Felix bingung, apa yang ingin dikatakan ibu ini. Ini adalah kali pertama mereka bertemu, namun seperti nya ibu ini sudah lama mengenal Felix.

Felix mengikuti kemana ibu itu akan membawanya. Sejujurnya Felix merasa bingung, takut, sekaligus penasaran. Ibu itu mengajaknya menyusuri tangga hingga ke lantai tiga. Saat menapaki lantai tiga, perlahan cahayanya mulai meredup. Felix bisa merasakan hawa dingin yang menusuk kulitnya.

"Jangan takut, Tuan. Kita segera sampai." Kata ibu itu. "Oh iya, panggil saja saya Bu Martha. Saya sudah lama mengabdi kepada Chika dan kedua orang tuanya selama 15 tahun."

"I-iya Bu Martha..." Kata Felix berusaha menenangkan diri.

Akhirnya mereka sampai di sebuah pintu yang terlihat berdebu. Seperti kamar yang sudah lama tidak di huni. Tiba - tiba, Bu Martha menoleh ke arah Felix dan berkata, "Mohon jangan terkejut saat saya membuka kamar ini, Tuan. Tolong kontrol diri anda hingga saya selesai menjelaskan."

Felix akhirnya mengangguk. Dengan perlahan, Bu Martha membuka pintu kamar tersebut. Felix terkejut, bahkan hampir pingsan ketika melihat kamar itu.

Demi Tuhan, Felix sangat sangat terkejut...

***

"Pak! Bukain selnya! Saya mau temuin Felix!"

"PAK! BUKAIN PAK!"

Sasya terus menerus berteriak meminta untuk dibukakan pintu selnya. Sedangkan Nabilla dan Julia, mereka terlihat pasrah dan hanya duduk menontoni Sasya yang sedang berteriak meminta dibukakan sel.

Nabilla menghela nafas dan berkata, "Sudahlah, sya. Terima nasib aja kita di sini."

"Gak bisa! Ada yang harus gue jelaskan ke Felix!" Kata Sasya.

"Ooohhh soal orang itu?" Sahut Nabilla.

"Iya, gue baru sadar kalo kita bertiga ini di jebak!" Kata Sasya.

TRUE FAMILY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang