BAB XIX : The War (Finale)

91 17 1
                                    

Happy Reading!

Felix hampir mati saat melihat ruangan yang di tunjukkan oleh Bu Martha. Bagaimana bisa kamar ini di penuhi dengan foto - fotonya? Mulai dari foto - fotonya pada saat berlatih basket, hingga saat belajar di kelas. Sulit untuk Felix mempercayai semua ini. Untuk apa Chika menyimpan semua foto - fotonya? Mereka saja baru saling mengenal saat insiden Citra bunuh diri.

Yang lebih mengejutkan adalah foto Sasya dan Citra yang sudah sangat mengenaskan. Banyak sekali bekas tusukkan di foto mereka berdua, pada foto saudara kembarnya dan kekasihnya. Bu Martha menarik tangan Felix untuk lebih mendekat ke foto - foto tersebut.

"Anda bisa melihat ini semua, Tuan?" Tanya Bu Martha.

"Sebenarnya apa yang terjadi, Bu Martha? Kenapa foto - foto saya bisa ada di ruangan ini?" Tanya Felix kebingungan.

"Ini semua ulah Nona Chika, Tuan. Selama ini dia telah menjadi pengagum rahasia Tuan Felix. Sangat panjang jika di ceritakan dari awal." Kata Bu Martha.

"Tolong ceritakan semuanya, Bu! Saya perlu tahu." Kata Felix memohon kepada Bu Martha.

"Nona Chika bercerita jika dia mulai menyukai Tuan Felix pada saat masuk sekolah. Dia selalu mengabadikan momen - momen penting Tuan Felix. Mulai dari berlatih basket hingga tampil pada event sekolah, seperti yang bisa Tuan Felix lihat di sebelah sana." Tunjuk Bu Martha pada foto yang di maksud.

Felix mengikuti arah pandang Bu Martha. Ia tidak bisa berbuat apa - apa lagi selain mendengarkan semua cerita dari Bu Martha.

"Lalu singkat cerita, Tuan Felix berpacaran dengan seorang gadis yang bernama Sasya. Hal itu memicu kemarahan Nona Chika dan membuatnya ingin menghancurkan pacar anda." Jelas Bu Martha.

"Lalu kembaran saya? Kenapa dia ikut membenci Citra? Bukankah mereka berdua adalah sahabat?" Tanya Felix.

"Dia iri, Tuan. Nona Citra memiliki keluarga yang utuh dan sayang kepadanya. Dia mempunyai Papa, Mama dan saudara kembar yang menyayanginya. Sedangkan Nona Chika, sejak kecil dia di perlakukan dengan tidak adil oleh kedua orang tuanya. Bahkan hingga kedua orang tuanya meninggal, dia tetap mendapatkan ketidakadilan. Bahkan dia juga sempat mendapatkan pertolongan terapi dari rumah sakit jiwa karena trauma nya. Maka dari itu, Nona Chika sangat membenci orang - orang yang memiliki keluarga bahagia." Jelas Bu Martha.

"Jadi gimana? Saya makin gak ngerti. Intinya saja deh, bu." Kata Felix.

"Nona Chika menyusun skenario supaya menghancurkan Nona Citra dan Nona Sasya sekaligus. Tentu saja ada orang baik yang ikut terseret dalam rencana Nona Chika, yaitu Nona Nabilla dan Nona Julia." Jelas Bu Martha.

Felix seketika menganga, "Jadi semua ini rencana dari Chika?"

"Iya Tuan, Nona Chika adalah dalang di balik semua ini." Kata Bu Martha dengan mantap. "Saya memberitahu semuanya kepada anda bukan tanpa alasan, Tuan. Ini semua demi kebaikan kita bersama. Demi kebaikan anda, Nona Citra, Nona Sasya, bahkan Nona Chika sendiri."

"Sekarang kita harus bagaimana?" Tanya Felix.

"Hubungi Nona Citra sekarang. Saya dengar, Nona Chika datang ke rumah sakit untuk menemuinya. Saya takut terjadi apa - apa. Setelah itu kita hubungi rumah sakit jiwa tempat Nona Chika melaksanakan terapi dulu. Sepertinya dia membutuhkan terapi lagi." Kata Bu Martha.

Dengan segera Felix meroogoh saku celananya dan menghubungi Citra. Ia berharap semoga saja saudara kembarnya itu baik - baik saja.

"Halo Felix? Aku lagi buang air."

TRUE FAMILY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang