BAB XII : A Little Chaos

61 18 0
                                    


Untuk pertama kalinya setelah Citra koma, Felix menginjakkan kaki di cafe tempat ia dan teman - temannya berkumpul. Dari kejauhan, Felix bisa melihat Rehan yang tertawa bahagia bersama dengan Han dan juga Harris -anak sekolah lain yang kebetulan sering nongkrong di cafe-. Entah apa yang mereka bicarakan, yang jelas Rehan terlihat jauh lebih bahagia semenjak Nabilla masuk penjara.

Felix tahu jika Nabilla sudah keluar dari penjara. Mungkin karena hal itulah yang membuat kebahagiaan Rehan kembali. Felix senang karena Rehan tidak murung lagi. Tapi ia hancur saat orang yang sudah merundung kembarannya bisa berkeliaran dengan bebas.

Kaki Felix perlahan melangkah mundur. Ia tidak bisa ikut tertawa bersama mereka, sedangkan kembarannya terbaring lemah tak berdaya di rumah sakit. Mereka mungkin bisa tertawa dengan lepas, seolah beban mereka hilang seketika. Tapi Felix tidak bisa. Ia tidak bisa berpura - pura untuk tertawa dan bahagia.

"Oyy Lix!"

Tanpa diduga, Harris ekor mata Harris menangkap sosoknya yang tengah berdiri dengan jarak yang cukup jauh. Harris dengan sigap berlari menghampiri Felix dan merangkulnya.

"Apa kabar weyy? Lama bener gak kumpul!" Kata Harris.

"Gue baik." Jawab Felix.

"Duduk dulu lah! Rehan lagi neraktir tuh disana!" Ajak Harris.

"Gue gak bisa, gue harus pulang." Kata Felix.

"No no no! Lo harus ikut, lix! Kita harus merayakan kebebasan Nabilla." Kata Harris.

'Lo aja, gue nggak.' ingin sekali Felix melontarkan kata - kata itu pada Harris. Tapi sudahlah, semua tidak ada gunanya lagi.

"Ayo!" Ajak Harris sembari menarik tangan Felix.

Han dan juga Rehan terkejut sekaligus senang melihat kehadiran Felix. Bahkan Rehan tak segan - segan memesankan Felix sebotol wine favoritnya.

"Gue gak minum." Kata Felix.

"Lah???" Kata Rehan kaget. Biasanya Felix akan langsung semangat saat di sodorkan wine. Tapi kali ini berbeda, Felix bahkan enggan untuk menyentuh makanan di depannya.

"Maaf selama ini gue ngilang. Gue ada masalah keluarga." Kata Felix.

"Bukannya malah bagus ya kalo lo minum - minum sekarang? Biar beban lo ilang, lix!" Kata Harris.

Felix jadi ingat pada saat usianya sudah legal 17 tahun. Malam itu Felix pergi untuk minum bersama teman - temannya. Dan Felix pulang dalam keadaan mabuk. Untung saja Mama dan Papa tidak ada di rumah.

Citra yang saat itu sedang belajar, mendengar kegaduhan yang dibuat Felix di ruang tengah. Citra segera menghampiri Felix yang tak sadar dan berjalan sempoyongan.

Citra membawa Felix ke kamarnya sendiri dan mulai mengganti pakaian Felix dengan pakaian tidur. Bahkan Citra sudah menyiapkan baskom jika sewaktu - waktu Felix akan muntah. Citra mengurus adik kembarnya itu dengan baik.

Esok harinya, Felix terbangun karena rasa mual yang sangat berat. Felix memuntahkan seluruh isi perutnya ke baskom yang telah di siapkan Citra dari semalam. Felix melihat ke cermin dan mendapati pakaiannya sudah berganti. Yang awalnya memakai kaos oblong beserta jaket dan celana jeans, kini sudah berganti menjadi pakaian tidur berwarna biru.

Brrrrr.........

Setelah muntah begitu banyak, Felix merasa kelaparan. Akhirnya ia keluar dari kamar dan menuju meja makan. Disana sudah ada bubur ayam beserta susu hangat. Felix yakin sekali ini ulah Citra. Gadis itu masih memperdulikannya, walaupun ia tidak peduli pada gadis itu.

TRUE FAMILY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang