BAB XIII : Truth : Nabilla

73 16 0
                                    

Karena faktor anak tunggal, Nabilla selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Mulai dari sepatu mahal, tas branded, make up terkenal, dan masih banyak lagi. Sifat manja sudah mendarah daging pada diri Nabilla.

Tidak hanya orang tuanya, Rehan juga selalu menuruti apa yang Nabilla mau. Gelang berwarna biru saphire menjadi bukti bagaimana Rehan sangat mencintai Nabilla. Nabilla adalah gadis yang paling beruntung karena memiliki Rehan sebagai pacarnya.

Meski sudah mendapatkan semuanya dari orang tua dan pacarnya, Nabilla tidak pernah puas. Dia selalu ingin lagi dan lagi. Sifat lumrah seorang manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang dia miliki.

Dan hari ini, entah kenapa Nabilla merasakan iri yang teramat dalam saat melihat Citra di puji oleh Bu Darmo yang merupakan guru matematikanya di kelas. Ia juga ingin sama seperti Citra yang di puji oleh guru di depan semua teman - temannya.

"Kalian harus mencontoh Citra yang selalu mendapatkan nilai bagus pada mata pelajaran saya!" Ujar Bu Darmo.

Keesokan harinya, Nabilla mulai membeli semua buku - buku dan latihan soal matematika. Nabilla belajar dengan keras supaya bisa mengalahkan Citra. Tapi sayangnya, dia selalu menjadi yang nomor dua. Citra mengalahkannya lagi dan lagi.

"Congratulations Citra! Di kelas ini, nilai ujian matematika kamu yang paling tinggi."

Nabilla semakin kesal, kenapa gadis itu selalu saja menjadi yang nomor satu dikelas. Tapi Nabilla tidak hanya diam saja, ia mendekati Citra untuk mencontoh cara belajar gadis itu. Pernah ada sebuah pepatah yang mengatakan, "Jika kalian ingin mengalahkan musuh kalian, maka jadilah temannya."

Dan Nabilla merasa tidak terlalu buruk jika harus berteman dengan Citra. Toh, kelihatannya gadis itu gampang di bodoh - bodohi, walaupun dia pintar di kelas. Ada orang yang pintar di pelajaran sekolah, tapi bodoh soal pelajaran kehidupan. Mungkin saja Citra masuk kedalam salah satunya.

"Hai, aku duduk sini ya? Penglihatan ku cukup buruk untuk duduk di paling belakang." Kata Nabilla.

"Tapi ini kursinya Chika. Kamu duduk di belakangku saja." Kata Citra sembari menunjuk barisan nomor dua.

"Ah baiklah." Kata Nabilla.

Sudah dua hari Nabilla mencoba mengakrabkan diri dengan Citra. Awalnya Nabilla sempat kesal saat pertanyaannya tak dihiraukan oleh Citra. Ia mengira Citra adalah gadis pintar yang sombong, tapi ternyata tidak.

"Citra, kamu kok bisa pinter banget sih? Rahasianya apa?" Tanya Nabilla.

"Gak ada rahasia apa - apa kok. Cuman belajar belajar dan belajar." Kata Citra.

"Masa? Kamu gak ikut les tambahan gitu?" Sahut Nabilla.

"Ikut sih, tapi cuman bahasa Inggris aja. Selebihnya aku ikutan klub - klub pelajaran di sekolah." Kata Citra.

Keesokan harinya, Nabilla mendatangi klub - klub dan tempat les yang diikuti oleh Citra. Bahkan Citra terkejut saat melihat Nabilla duduk di sebelah nya.

"Kamu ngapain? Les juga?" Tanya Citra.

Nabilla mengangguk, "Iya, nilai bahasa Inggris ku kecil banget semester kemarin. Aku pengen memperbaiki nilai ku."

Citra yang mendengar alasan itu tidak mau ambil pusing. Bagus jika Nabilla mengikuti jejaknya, berarti dia adalah seorang pelopor, bukan pengekor.

Selama semester ini, Nabilla dan Citra selalu bersama. Hari senin dan jumat ke klub fisika, Hari selasa dan kamis ke klub matematika, Hari Rabu dan Sabtu les bahasa Inggris. Nabilla cukup sibuk pada semester ini.

TRUE FAMILY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang