BAB XI : Ungkapan Yang Tak Terungkap

66 18 0
                                    









"Felix kamu kenapa!?"

Chika mendadak panik saat melihat tangan Felix yang dibalut perban. Mereka datang ke Cafe Kenangan sesuai dengan janji yang mereka buat dua hari yang lalu. Chika memegang tangan Felix dan memeriksa tangan laki - laki itu.

"Ada insiden sedikit kemarin." Jawab Felix menarik tangannya dari Chika. Chika mengangguk dan duduk kembali ke tempatnya.

"Ada perlu apa menyuruh saya kesini?" Tanya Felix lagi.

Chika merogoh tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Felix menganga saat melihat apa yang baru saja ditunjukan Chika.

"DOMPET GUE!?" Kata Felix terkejut, tapi berusaha untuk bersikap biasa saja. "Kok bisa sama kamu?"

"Saya menemukannya di jalan semalam. Ada orang yang sengaja membuangnya. Saya tidak yakin apa saja yang di ambil orang itu, tapi uang kamu masih lengkap didalam dompet ini." Kata Chika.


Felix segera memeriksa dompetnya tanpa pikir panjang lagi. Semua surat - surat dan tanda pengenalnya masih lengkap, uangnya pun tidak ada yang hilang. Tapi ada satu barang yang tidak ada di dalam dompetnya dan itu membuat Felix menghela nafas panjang.

"Flashdisknya hilang..." Gumam Felix.

"Hm? Flashdisk?" Tanya Chika tidak mengerti saat Felix membicarakan soal Flashdisk.

"Iya Flashdisk, isinya rekaman CCTV pada malam kejadian. Bahkan saya bisa melaporkan Nabilla ke polisi karena rekaman CCTV itu." Jelas Felix.

"Saya sudah mendengar semuanya. Nabilla dan Julia sudah bebas dari penjara karena bukti CCTVnya hilang." Kata Chika.

"Tahu darimana?" Tanya Felix.

"Semuanya menyebar dengan cepat di komunitas sekolah." Kata Chika.

"Jari - jari netizen di sosial media sangatlah mengerikan." Komentar Felix.

"Sebenarnya saya menyuruh kamu kesini untuk membicarakan soal pelaku ketiga pembullyan Citra. Tapi ternyata sebuah keberuntungan bagi saya bisa menemukan dompet kamu." Kata Chika.

"Pelaku ketiga...?" Tanya Felix. "Kamu tahu!?"

"Well, katakanlah saya ini lancang, tapi saat saya menjenguk Citra di rumah sakit, saya memeriksa isi ponselnya. Saya menemukan bukti chat yang mungkin bisa menguatkan kasus pembullyan Citra. Kamu juga harus memeriksa catatan panggilan di ponsel Citra dan memberikannya kepada polisi. Polisi bisa meminta keterangan kepada orang - orang yang terakhir kali menghubungi Citra sebelum malam kejadian." Jelas Chika.

"Siapa saja orang - orang yang terakhir kali dihubungi Citra?" Tanya Felix.

"Aku tidak bisa membicarakan ini. Kamu bisa lihat sendiri di ponselnya Citra. Kamu juga harus memeriksa galeri dan rekaman suara di ponsel itu. Siapa tahu kita bisa mendapatkan bukti lain. Citra orang yang sangat pintar, dia pasti meninggalkan jejak sebelum bunuh diri." Jelas Chika.

Chika benar. Kenapa Felix tidak pernah terpikirkan soal ponsel Citra? Harusnya semuanya bisa terbongkar lebih cepat jika Felix memeriksa ponsel Citra dari hari yang lalu.

"Kamu benar, Chika! Terima kasih banyak." Kata Felix.

"Setelah memeriksa ponsel milik Citra, saya harap kita mengobrol lagi. Saya memiliki sebuah rencana. I know kita belum terlalu kenal dan akrab, tapi untuk Citra, saya tidak akan tinggal diam dan akan ikut menangkap pelaku terakhir." Kata Chika.

TRUE FAMILY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang