terciduk

59 34 12
                                    

Yang jauh hanya pijakan, bukan perasaan.
Yang berjarak hanya raga, bukan rasa.
💝
❣️

Mereka menuju ke AEON mall hanya untuk bermain komedi putar dan menikmati keindahan kota Jakarta saat malam hari. Albert menengok ke sebelah kiri, melihat Calista yang sudah terlelap dalam mimpi indah. Padahal sebentar lagi mereka akan sampai pada tempat tujuan. Albert memukul pipi cuby Calista sambil tertawa kecil. Membuat Calista terbangun dari tidurnya.

"iih Albert, lagi enak tidur malah di gangguin!" kata Calista dengan mata sayu.

"itu tadi ada nyamuk nyium pipi lo, jadi gw tepak nyamuknya," kata Albert bercanda.

"emang kalo gw dicium nyamuk kenapa? Lo cemburu?" tanya Calista membuat Albert ingin tertawa terbahak-bahak.

"hahaHALU! ngga usah ngarep pengen dicium gw deh," ujar Albert membuat mata sayu Calista terbuka lebar.

PLAK!!!

"lo kira gw cewek apaan? Gw ngga bakal sudi kalo pipi gw nempel ama bibir lo!" Calista menampar pipi kiri Albert sampai pipinya berwarna merah padam. Albert mengelus pipinya yang terasa perih karena tamparan hebat dari Calista.

"makan tuh ciuman maut!" bentak Calista. Albert menahan rasa sakit di pipinya.

setelah sampai di AEON mall, Calista langsung turun dari mobi meninggalkan Albert yang masih dibelakang dan mulai mengejar Raina yang ada di depannya.

"Albert mana?" tanya Raina saat Calista sudah berada di sampingnya.

"noh, di belakang."

"kok ditinggal?" tanya Raina heran.

"auah! sebel," jawab Calista judes.

mereka masuk ke mall tersebut dan langsung menuju lantai 3, tempat komedi putar berada.

~ IN LIFT

Deandra melihat Albert yang ada di sebelahnya dan langsung tertawa terbahak-bahak.

"Al, ganjen amat sih lo Al, pake blush on segala," ujar Deandra sambil memukul pundak Albert. saat tertawa, Deandra selalu memukul pundak seseorang yang ada disebelahnya, dan menjadi kebiasaannya.

"ini bukan blush on anjirrr," jawab Albert lirih sambil menatap Deandra dengan mata elangnya. Walau ditatap tajam oleh Albert, Deandra tetap tertawa sampai mengeluarkan air mata.

"terus kalo bukan blush on apa?" tanya Deandra menunggu jawaban dari Albert.

"LIPSTIK," jawab Albert dengan muka geramnya. Tawa Deandra pun semakin menjadi-jadi. membuat Raina dan Calista risih melihatnya.

PLAK!!

satu tamparan melayang di bibir sexy Deandra. Raina sudah terlalu geram melihat Deandra tertawa terus menerus. Raina pun langsung memukul bibir merah Deandra.

"MAMPUS," bisik Albert ditelinga Deandra. Deandra cemberut sambil mengelus bibirnya yang perih.

pintu lift terbuka, mereka langsung menuju loket untuk membeli tiket komedi putar. setelah itu mereka menaiki komedi putar dengan pasangannya masing-masing.

Calista sangat menikmati keindahan kota Jakarta di malam ini, handphone pun tak pernah lepas dari tangan Calista. Ia memotret semua pemandangan yang ia lihat.

Calista menggigit bibir bawahnya, kedua kakinya dirapatkan dan berkali-kali ia menginjak-nginjak bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Calista menggigit bibir bawahnya, kedua kakinya dirapatkan dan berkali-kali ia menginjak-nginjak bumi. Albert yang melihat tingkah laku Calista terheran-heran.

"Lo kenapa si?" Tanya Albert.

"Auww, gw ngga kuat nahan kencing, urin nya udah nyampe pucuk," ujar Calista. Albert yang melihat Calista seperti itu sedikit panik, ia khawatir jika Calista ngompol di tempat umum ini.

"Tahan Cal, sebentar lagi turun kok." Calista tak merespon perkataan Albert. Yang ia butuhkan hanyalah TOILET.

Mereka sudah selesai bermain roller coaster, Calista langsung lari menuju toilet yang ada di lantai satu. Albert mengikuti Calista kebawah, sekedar untuk memastikan.

Albert berdiri tegak didepan eskalator, sambil bermain hp. Tiba-tiba saja ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Albert yang tengah terfokus pada hp langsung mengalihkan perhatiannya pada orang yang menepuknya dari belakang.

"Ammara? Lo kesini sama siapa?" Tanya Albert pada perempuan yang bernama Ammara. Cewe yang bernama Ammara melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap sinis pada Albert.

"Lo salah nanya!!, harusnya gw yg nanya ke elo! Lo kesini sama siapa?!" Tanya Ammara tersulut emosi.

"Ssttt, jangan kenceng-kenceng ngomongnya, malu tau diliatin orang," ujar Albert dengan jari telunjuk yang ditempelkan ke bibir Ammara.

Pertengkaran kecil pun terjadi, ketika Calista sudah selesai membuang air kecil, ia langsung menghampiri Albert dan berdiri di sampingnya. Ammara yang melihat kedatangan Calista puncak amarah nya langsung bertambah.

"Ooh, jadi lo jalan sama cewe ini?!" Tanya Ammara sembari mendorong pundak Calista.
"Ngga usah pake kekerasan Ra!" Albert disitu ingin mencoba menjelaskan, tapi terpotong karena Calista mulai angkat bicara.

"Maksud lo apaan tiba-tiba dorong gw kaya gitu?" Tanya Calista mendekati Ammara dengan tatapan super tajam. Bagaimana tidak? Disitu Calista tidak mengerti apa-apa, dan tiba-tiba saja ia diperlakukan seperti itu oleh Ammara.

"Ta udah ta," ujar Albert mencoba menenangkan Calista. Albert menarik tangan Calista supaya tidak terjadi keributan yang lebih besar.

"Ammara, gw akan jelasin kejadian yang sebenarnya, tapi nanti," ujar Albert. Albert dan Calista pergi meninggalkan Ammara. Mencari keberadaan Raina dan Deandra.

Calista masih menekuk alisnya. "Siapa si tuh orang? nyebelin banget," ujar Calista terbawa emosi. Albert diam tak menggubris.

"Al, kok lo diem aja? Lo tau orang itu kan?" Tanya Calista sambil menekan nada bicaranya.

~ cari tau kelanjutannya kuy, jangan lupa vote and comment 🙏🏻😊




CalistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang