Hari itu hari Senin, tepatnya seusai waktu dimana para siswa dan siswi sekolah pulang. Bukan disiang hari, namun pagi. Dikarenakan wabah covid-19 yang sedang ramai dibicarakan, para siswa melakukan sekolah via daring/online namun absensi tetap dilakukan bertatap muka disekolah, kemudian pulang.
Terlihat seorang gadis, siswi SMA dengan perawakan tinggi badan 155 cm, dengan mengenakan seragam SMA lengan panjang, rok span abu abu, bagian dada nya yang mulai tumbuh tertutupi oleh kerudung putih membuat wajahnya cantik putih bersinar.
Gadis SMA itu berjalan menuju arah pulang, seusai melakukan absensi sekolah. Dikarenakan hanya absen saja, maka peraturan sekolah secara tidak langsung melonggar, membuatnya memakai baju yang ngepress dengan sepatu full putih, membuat penampilan gadis itu sangat menarik.Aprilida Amelia namanya, ia berjalan sendiri dalam sebuah gang yang sepi, dikarenakan sedang wabah covid, banyak orang yang tidak bekerja lebih mengutamakan karantina mandiri apabila tidak ada keperluan apapun selain bekerja dan sekolah.
"Halo sayang? Kamu dimana sih, Kemarin katanya janji ketemuan disekolah kemudian nganterin aku pulang? kalo kamu lama, aku pulang jalan kaki loh, panas nih!" Ucapnya dalam telpon pembicaraan itu.
Pagi itu menjelang siang, berkisar diantara jam 10 pagi ia menelpon pacarnya. Mood nya sedang kurang baik saat itu lantaran pacarnya yang sangat lambat menjemput untuk mengantarkannya pulanng. Karna terlalu lama menunggu akhirnya ia memutuskan untuk berjalan kaki berharap ada temannya lewat untuk menebeng.
"Udah panas, punya pacar lemot nya minta ampun kalo soal kesekolah." Batin Aprilida ketika menutup telponnya.
Sambil melanjutkan langkah kakinya, ia berjalan sambil scrolling hapenya untuk menghibur diri. Hingga suatu ketika ditepian jalan ia melihat sebuah lampu emas yang bersinar dengan kondisi yang usang, tergores dan ada bekas benturan di beberapa sisinya.
"Teko? Kayanya gak asing.... " Ia berjongkok mengambil teko itu.
".... Oia,,,, aku ingat, film Aladin, kalo digesek ini akan mengeluarkan sebuah jin dan mengabulkan permintaanku...." Tuturnya.
".... Ahhahahaaha.... Tapi ya mana mungkin ada hal seperti itu. Hahaha.... Cuman barang rongsokan aja ini ah.... Cuman ga ada ruginya juga sih aku gosokin tangan dilampu itu hihihi... kalo betulan, bisa untung gede nih. Hihihihi...."
Kemudian April menggosokan lampu itu menggunakan dasi sekolahnya sesaat hingga lampu itu terlihat bersih.
Tidak lama kemudian muncul sebuah guncangan kecil didalam lampu itu, awalnya April mengira itu adalah air comberan, tapi ternyata bukan. Guncangan itu semakin lama semakin besar dan ia merasa lampu yang diangkatnya semakin berat. Hingga akhirnya ia melempar lampu itu.
Lampu itu tergeletak kembali ketanah, hingga muncul asap keluar dari dalam corong. Asap itu keluar semakin banyak hingga membentuk sebuah perwujudan manusia tanpa kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
General FictionPernah gak sih kalian merasa hidup kalian membosankan?Atau kalian ingin menjadi orang lain? Berisi cerita pendek tentang body swap,possesion,skin suit,dan gender bender yang mau sumbang cerita bisa dm IG :@davinpn