Jin Teko Jahat 2 (Kiriman Pembaca)

1.2K 31 10
                                    

Tubuh April terlungkup pingsan ditepi jalan gang itu. Sesaat sesekali sedikit gemetar. Keadaan itu berlangsung beberapa menit, hingga di waktu akhir tubuhnya bertelentang kejang – kejang. Dada dan pinggulnya terangkat naik turun beberapa kali.

Keadaan itu terhenti ketika terdengar suara langkah kaki berlari mendatangi sumber suara gadis itu. Suaranya semakin dekat, ternyata orang itu adalah cowok laki laki SMA teman dari Aprilida sendiri telah menyelesaikan absensi sekolah.

Dia adalah Reyhan, teman sekelas April. Berperawakan tinggi 170 cm, sama seperti laki – laki SMA pada umumnya dengan pakaian baju seragam yang dikeluarkan menandakan ia termasuk siswa bebas. Tapi terlihat dari seragam, potongan rambut serta pakaian dasinya yang rapi terlihat ia juga seperti mahasiswa biasa pada umumnya.

"Ya ampun April!"

Terkejut dibalik belokan gang yang terhalang tembok pagar rumah warga, Reyhan melihat gadis SMA itu pingsan dengan kondisi bajunya yang sudah kotor terkena tanah pinggir jalan.

"April! April! Bangun! Hei!"

Reyhan sedikit memukul mukul pipi April, berusaha membangunkannya. Ketika menyentuh pipi gadis yang lembut itu, Reyhan Tidak ada tanda sakit demam atau apapun, sujtru badan April terasa sangat dingin seperti es namun tidak keras membeku. Sedangkan denyut nadi dan nafasnya masih ada.

Terus menerus tidak sadarkan diri, melihat kondisi sekitar yang sangat sepi, akan sangat berbahaya jika ditinggalkan atau tetap masih berada ditempat itu, Reyhan khwatatir disangka orang lewat melakukan yang tidak tidak.

Ia mengambil kesimpulan untuk membopoh gadis itu kerumahnya. Lantaran rumah tinggal Reyhan tidak jauh dari gadis itu.

Tidak seperti mahasiswa pada umumnya yang tinggal dengan keluarga, Rehyan termasuk Siswa yang tinggal merantau atas keputusannya sendiri untuk sekolah di sekolah idamannya.

Sesampainya dirumah, ia membaringkan April dikamar satu satunya. Sembari menunggu April untuk sadar, Rehyan keluar membeli beberapa obat obatan darurat seperti, Minyak kayu putih, dan obat pereda nyeri barangkali bisa membantu, serta beberapa minuman panas.

Sosok Rehyan kemudian menghilang dari ruangan itu....

Tidak lama setelah terdengar suara pintu rumah ditutup, April yang terbaring kembali menggerakan tubuhnya seperti cacing kepanasan, gadis itu menggeliat, pinggang dan badannya terangkat terhempas beberapa kali hingga kembali ia berteriak namun teriakan itu berbeda...

"EMMMM........... MENYERAHLAH!!!!!!!! HEEEMMM!!!! ENGGGGRRRHHHHAAAAAHHHHAHAHAHA!!!"

Suara itu terdengar berbeda dari suara seorang gadis, yang keluar adalah suara pria keluar dari mulut gadis SMA itu. Badannya terhempas mendadak membukakan matanya dengan terbelalak dengan tatapan kosong kearah langit langit.

Bola matanya yang putih – hitam kini menjadi hitam sepenuhnya dengan beberapa saat. Ketika ia mengedipkan beberapa kali, hitam bola mata itu memudar menjadi normal kembali. Tubuhnya yang terbaring kemudian bangun terduduk diatas kasur itu.

Berawal dari wajahnya terdunduk, kemudian sosok April membukakan matanya dan menatap langit langit kosong ruangan dengan tawa lantang.

"HUAAHAHAHAHA!!!! AKHIRNYA! TUBUH GADIS INI TELAH MENJADI MILIKKU! HAHAHA!!!!" Sambil kedua tangan dan jari meraba wajahnya sendiri.

Suara pria itu menggema kesetiap sisi sudut ruangan. Suara tersebut keluar dari mulut gadis kecil SMA itu, dari mulut Aprilida yang telah dikuasai oleh Djin, sosok yang keluar dari teko yang April gosok beberapa waktu lalu.

"AHH... TUBUH INI... GADIS INI.... Meskipun kecil aku dapat merasakan semua setiap inci dari tubuhnya, kulit manusia....AH... INIKAH RASANYA JADI SEORANG MANUSIA PEREMPUAN... DAN INI GUNUNG KEMBAR....Luar biasa... Ehmm...

New Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang