𖣌 10

8.4K 1.2K 224
                                    

𖡼໋᳝֘  Cerai 𖡼໋᳝֘ 

.
..
.

Matanya menatap sayu gadis yang terbaring tak sadarkan diri diatas ranjang rumah sakit. Tangannya mengelus pelan surai pendek (y/n).

Rika telah kembali menghilang, efek yang dimiliki (y/n) membuat Rika harus menghilang ketika Yuta ada didekat (y/n). Mata Yuta menatap pergerakan kecil pada kelopak mata (y/n). Menanti apakah gadis itu akan bangun atau tidak. Tangan Yuta yang memegang tangan (y/n) mengerat.

Harapannya pupus ketika mendapati gadis itu kembali mendengkur halus. Kembali tertidur dan membiarkan Yuta dalam harapan palsu.

Helaan nafas keluar dari bibir pucatnya. Yuta menunduk dan tertidur dilipatan tangannya. Menjaga (y/n) tanpa mau melepaskan tautan tangan.

.
.
.

Angin beraroma rumput berhembus pelan menerbangkan rambut halus. Kedua pasang mata terlihat saling bertatapan.

"Hai," ucap salah satunya. "Kita bertemu lagi. Ini percobaan yang keberapa?"

Mengerutkan kening, perempuan itu terlihat berpikir sejenak. Bahunya terangkat, "entahlah, yang ketiga mungkin?"

Helaan nafas keluar dibalas kekeh kecil. "Apa kau marah? Tak biasanya, karena kau selalu jadi diriku yang pemurung."

Melengos kesal, pantat mendarat diatas rumput kering berwarna kekuningan. "Haaah... Diriku yang tsundere ini ternyata bisa berceloteh juga ya?"

"Tsu-tsundere!?! Aku tidak tsundere!" pekiknya kesal. Wajahnya sedikit merona mendengar gelar lama yang sudah dia buang jauh-jauh.

Telapak tangan menyentuh pelan helai rambut, "tidak ada tsundere yang mengaku tsundere, Okkotsu (y/n)."

Bibir yang dikepala dielus sedikit cemberut, "tapi kau kan juga Okkotsu (y/n). Jangan lupakan kalau kita satu tubuh diriku yang pemurung."

"Aku tidak akan murung lagi," sanggahnya.

"Kalau kau tidak murung, paling kau akan mengamuk dan marah-marah lagi sampai membuat kepalaku sakit." ejek (y/n).

Hening, keduanya kembali menutup mulut masing-masing. Memandang cakrawala merah tua. Beberapa bintang perlahan menampakkan wujud mereka.

"Aku harus pergi."

Ucapan tiba-tiba sipemurung membuat yang satunya terkejut, "kemana?! Kau mau meninggalkanku?! Seperti Rika?! Kalian jahat!"

Sipemurung menghela nafas, sifat tsundere juga sedikit keras kepala adalah sifat asli dari Okkotsu (y/n). Tangannya memintal rumput dan mencabut satu bunga kecil berwarna kuning. "Kalau ada aku kau tidak bisa bertemu Rika."

"Ha?! Apa maksudnya itu? Rika kan sudah meninggal. Mana bisa aku bertemu dengan Rika lagi kalau tidak mati dulu?"

Ctak.

Satu jentikan diberikan sipemurung. Wajahnya terlihat jengkel dan akan meledak dalam marah sebentar lagi, "dengar dulu! Sial! Dasar tukang potong! Aku belum selesai berbicara!"

Yang dijentik hanya bisa mengaduh kesakitan. Jentikan sipemurung sukses membuat dahinya memerah dan hampir saja meneteskan air mata.

"Aku akan bawa kucing-kucing itu. Rika tak bisa mendekatimu karena takut dengan mereka."

"Tidaaak!!! Jangan tinggalkan aku!!" jerit (y/n) menangis memeluk leher si pemurung.

Kening keduanya menyatu, si pemurung menatap dirinya yang lain kini menangis tanpa harus menutupi perasaan asli. "Ada yang ingin disampaikan kakak pada kita." ucapnya tersenyum senang. "Dan aku punya firasat baik setelah ini semua. Happy ending? Orang-orang menyebutnya seperti itu kan?"

Kepala (y/n) menggeleng cepat, menolak ucapan si pemurung, "aku tak butuh akhir bahagia jika kalian pergi meninggalkanku!"

Si pemurung memeluk (y/n) erat. Perasaan yang kini dirasakan (y/n) ikut mengalir padanya, membuat jantungnya ikut sesak, "sesuatu yang hilang pasti akan ada yang mengisi kehilangan itu. Fushiguro-san sudah bilang kan? Jangan terpaku pada masa lalu karena itu hanya akan membelenggumu dalam rasa bersalah."

(Y/n) semakin mengeratkan pelukannya. Tak rela jika harus ditinggal lagi.

"Rasanya sedikit aneh kalau kau memelukku seerat ini." imbuh si pemurung.

(Y/n) melepaskan pelukannya dan menatap si pemurung. Bibirnya bergetar terbata-bata hendak membantah ucapan si pemurung. "Aneh apanya?! Kita ini kan satu orang yang punya dua sifat bertolak belakang saja! Kenapa? Kamu malu?" pekiknya bertanya.

Si pemurung mengerutkan keninhnya, "bukannya seharusnya itu jadi pertanyaan ku? Dasar tsundere aneh."

"Kau juga aneh!"

"Aku normal."

"Aku lebih normal!"

"Aku yang nor-- bukan! Aku serius, aku harus pergi. Kakak sudah menunggu waktu yang tepat untuk berbicara denganmu." sipemurung mengurut keningnya yang mendadak pusing melihat sifat (y/n) yang seperti sisi lain koin.

(Y/n) kembali memeluk si pemurung, "aku akan merindukanmu."

"Ya."

"Aku pasti akan rindu membuatmu kesal."

Krek.

Sipemurung mencengkram kepala (y/n) erat karena kesal, "jadi itu yang kau rindukan! Sialan! Kau benar-benar sialan!"

"Aaaa! Aku becanda! Ya! Gak! Iya, aku becanda!"

Si pemurung mendorong tubuh (y/n). Melepaskan pelukan maut (y/n) dan berjalan meninggalkan (y/n) yang mengusap air mata yang turun. Matanya menatap kelangit merah tua yang perlahan digantikan menjadi malam sekelam tinta.

"Jaa! Jangan menyusul terlalu cepat! Kalau kau menyusul cepat akan kutendang pantatmu dari neraka!" pekik si pemurung. Tangan kirinya melambai sedangkan tangan kanannya menggendong beberapa ekor jiwa kucing dipelukan.

"Jangan masuk neraka! Masuk surga sana! Huwwee!!"

.
.
.

Cengkraman ditangan mengerat, Yuta terbangun dari tidurnya dan menatap (y/n) yang masih setia tertidur. Tetapi ada satu hal yang membuat jantungnya terasa dicubit. (Y/n) menangis didalam mimpinya.

Tangan Yuta tergerak menghapus air mata yang menetes. Tepat sebelum tangan Yuta menyentuh pipi (y/n), manik (e/c) terbuka mengerjap menatap Yuta.

"Yu....ta...."

Lirihan (y/n) membuat Yuta membelalak terkejut. Baru kali ini (y/n) memanggil nama depannya.

"Ya?" tanya Yuta menahan tangis. "Aku disini."

Yuta mengecupi tangan kanan (y/n). Bibirnya tak henti-hentinya berucap syukur karena (y/n) sudah bangun dari tidur panjangnya.

"A...ku...."

Suara (y/n) serak. Yuta menunduk menatap (y/n) dan menggigit bibir dalamnya.

"Aku akan melepaskanmu," ucap Yuta. "Aku berjanji akan menceraikanmu asal kau tidak berbuat nekat seperti ini lagi, (y/n). Kumohon."

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

.
.
.

San: yeen ternyata berkepribadian ganda gaes, yg satu suka murung, pemarah sama tukang ngomel, yang satu lagi tsundere, ada yg sadar nggak?

Btw apaan tuh, yuta bakalan cerai in yeen? 👀👄👀

.
.
.

See you next chapter 😢

8 Januari 2021

✔ ❝Wife❞ (Okkotsu Yuta X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang