34 - Fight

87.1K 3.8K 174
                                    

Ara membuka matanya perlahan, sorot mata wanita itu menatap sekelilingnya, namun tidak menemukan keberadaan teman-temannya.

Ara, melompat turun dari tempat tidur dan bergegas keluar kamar untuk turun ke lantai bawah.

"Kenapa kalian gak bangunin gue?!!" Ara menatap teman-temannya kesal.

"Gak tega gue bangunin lo."  Ucap Lexa.

Sorot Mata Ara menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

"Lea, suami lo sekarang dimana?" Tanya Ara.

"Gue mau ketemu sama dia."

"Kenalin gue sama dia, pliss." Ara memohon.

"Gue udah kepo banget sama wajah suami lo itu."

"Ra, dia masih tidur."

"Beneran masih tidur?" Tanya Ara meyakinkan.

Alea menganggukkan kepalanya.

"Lo gak mau bangunin dia? gue udah kepo banget sama dia."

"Suami-nya Alea masih tidur, dia pulang larut malam. Kasian kalau dibangunin sekarang." Sahut Jojo

"Suami lo kerja apa? kenapa dia pulang malam? Emangnya lo gak takut kalau dia kerja di tempat malam?"

"Dia gak kerja di barr, kan? " Tanya Ara.

"Pikiran lo, anj."  Lexa menatap Ara kesal.

"Habis ini kita pulang, cepat siap siap.”Ucap Jojo.

"Gue belum ketemu sama suaminya Alea, gue gak mau pulang sebelum ketemu sama dia."

"Ra, suaminya Alea gak mungkin bangun sepagi ini cuma buat nemuin lo.” Ucap Jojo kesal.

"Buruan siap siap kalau gak mau gue tinggal. "

"Yauda, iya. Gue siap siap sekarang."  Ara melangkah pergi.  Wanita itu naik ke lantai dua.

Langkahnya tiba-tiba terhenti, sorot matanya terfokus pada ruangan yang di depan pintu tertuliskan kamar Tamu.

Ara menoleh ke kiri dan ke kanan untuk melihat situasi disekitarnya.   Wanita itu perlahan melangkah masuk ke dalam kamar. Jujur saja, Ara benar benar kepo dengan wajah suami temannya itu

 Jujur saja, Ara benar benar kepo dengan wajah suami temannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa dia tidur hadap kesana si?!! " Ara berdecak sebal. Ia tidak bisa melihat wajah laki laki itu dengan jelas, ia hanya bisa melihat punggung laki laki itu.

Ara melangkah mendekat ke tempat tidur. Ara menarik selimut yang menutupi wajah suami temannya itu.

Tangan wanita itu tiba-tiba ditarik oleh dean tanpa ia sadari. Dean memeluk erat tubuh wanita itu, menempatkan wajahnya di lekukan leher wanita itu.

Mata Ara melebar menatap wajah pria itu. Ini masih terasa seperti mimpi bagi Ara.

"HAH !!! "

My Husband Is Actor.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang