19 - Wartawan

105K 4.3K 12
                                    

"Den, diluar ada banyak wartawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Den, diluar ada banyak wartawan. Mereka semua nyariin, den dean. Mereka pengen denger Klarifikasi aden soal berita kemarin malam. " ucap pak Jono.

Dean sedari tadi menatap istrinya yang terlihat panik.

"Kita pergi ke kamar. " ucap dean.

"Bawa makanannya kedalam kamar bi. " ucap dean.

"Iya den. "

Dean mengandeng tangan Alea, membawa istrinya masuk kedalam kamar miliknya.

"Aku takut kalau nama baik kamu jadi jelek cuma gara gara kejadian kemarin malam."

"Maaf. "

"Aku harus bilang berapa kali sama kamu. Lupain kejadian kemarin malam." ucap dean serius kali ini

"Aku gak mau mental kamu keganggu cuma gara gara kejadian gak jelas yang dilakuin sama laki laki brengsek itu. "

"Aku mau kamu bisa lupain itu. Kamu gak perlu minta maaf berkali kali, aku udah maafin kamu."

"Aku gak akan maafin kalau kamu bahas itu lagi. "Dean mempertegas ucapannya.

Drrttt
Drrttt

Laki laki itu meraih ponsel miliknya, menatap nama yang terpampang jelas di sana. Laura, managernya.

"DEANNN. "

"Berita tentang lo banyak banget hari ini. Pusing banget deh gue. " Omel Laura dari balik telfon.

"Lo nolongin siapa di hotel, jangan macem macem lo. "

"Nama lo lagi naik naiknya, jangan sampai reputasi lo turun cuma gara gara masalah ini. "

"Datang ke rumah gue. Ada banyak wartawan di depan rumah. Lo bisa nyuruh mereka pergi? Gue ngerasa terganggu. "

"What? Mereka bisa tau alamat rumah lo? "

"Kalau gak tau, gak mungkin mereka ada di depan rumah gue sekarang. "

"Gue kesana sekarang. "

Laura memutus sambungan telfonnya.

Dean meletakkan ponselnya diatas meja, laki laki itu berjalan ke arah jendela, membuka gorden jendela, menatap beberapa wartawan yang tengah berdiri disana.

"Kita tinggal disini selama beberapa hari dulu.
" Ucap dean sembari mengusap rambut istrinya.

"Baju sama barang barang aku gimana? "

"Aku bisa suruh kang Ilham buat anterin baju dan barang barang kita kerumah ini. " Ucap dean.

"Aku gak mau kamu kenapa napa." ucap dean panik.

Tok tok tok

Bi Siti membawa nampan yang berisikan makanan masuk kedalam kamar dean.

"Makanannya bibi taruh diatas meja, den. "

"Saya permisi dulu." Ucap BI Siti lalu segera keluar dari kamar.

"Makan dulu sini. " Dean menarik tangan istrinya. Mengajak alea untuk duduk di sampingnya.

"Makan dulu, aku suapin,"

Alea menganggukkan kepalanya.

Dean memasukkan sesendok makanan itu kedalam mulut istrinya.

"Kalau aku pelan pelan publish hubungan kita ke semua orang gimana? "

Alea menggelengkan kepalanya. "Gak mau. "

"Kenapa? "

"Aku belum siap lihat respon orang orang yang sayang sama kamu, aku belum siap lihat respon fans-fans kamu tentang hubungan kita."

"Sayang, kamu harus siap nerima resiko nikah sama aku. Aku gak bisa nyuruh penggemar aku berhenti caritau tentang kehidupan aku. Meskipun aku gak publish hubungan kita, mereka juga pasti bakalan tau sendiri."

"Karir kamu nanti bisa rusak kalau sampai mereka tau tentang hubungan kita. "

"Pekerjaan aku selain jadi actor banyak, aku gak masalah kalau kehilangan satu pekerjaan, asal aku gak kehilangan istri aku. " ucap Dean.

"Kesehatan mental kamu jauh lebih penting sekarang. "

Setelah selesai mengobrol, alea segera pergi ke kamar mandi.  Tapi, ini sungguh di luar dugaan. Badannya tiba tiba gatal, banyak ruam ruam merah di sekujur tubuhnya. Sialan.

Alea bergegas keluar dari kamar mandi dan menghampiri suaminya yang tengah duduk di atas ranjang.

"Sayang, lihat badan aku. " Alea menatap suaminya kesal.

Dean meletakkan handphone miliknya, pria itu meraih tangan Alea, membawa wanitanya lebih dekat dengannya.

"Kenapa? "

"Alergi aku kambuh. "alea berdecak sebal.

"Makanan tadi ada udangnya? "

"Kamu alergi udang? " Tanya Dean.

Alea menganggukkan kepalanya.

"Kenapa gak bilang? "

"Aku gak tau. "

"Badan aku gatel semua. "Rengek alea uring uringan.

"Berendam pakai air hangat di dalam kamar mandi, nanti aku suruh pak Jono beli obat diluar." Ucap dean.

Dean bergegas keluar dari kamar, menghampiri BI Siti yang tengah di dapur.

"Bi."

"Kenapa den?"

"Mulai besok jangan masak yang berbau udang lagi. "

"Ini terakhir kalinya bibi masak lauk udang. " Dean mengingatkan.

"Alea alergi sama udang. "

"Bibi gak tau tentang itu, bibi minta maaf ya, den. "

"Pak....." Panggil dean kepada security rumahnya itu.

"Minta tolong belikan obat alergi di apotek terdekat. " dean mengeluarkan uang ratusan ribu dari dalam dompetnya, lalu memberikan kepada security rumahnya itu.

My Husband Is Actor.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang