16. Jihoon Sedih

464 88 8
                                    

"Hoon napa ngelamun mulu?" Tanya Yoshi yang ada di sebelah Jihoon.

Tak ada jawaban dari Jihoon. Seperti raga nya disini tapi pikiran nya jauh dari raga nya.

"Woy!" Jihoon langsung tersadar dari lamunannya setelah mendengar teriakan saudaranya.

"Elu kenapa sih ngelamun mulu awas ae nanti kerasukan!" Omel Hyunsuk yang tak dipedulikan Jihoon.

Jihoon langsung mempercepat jalannya membuat yang lain bingung.

Jihoon side

Jihoon tengah ada di bawah pohon yang cukup besar.

Dia tak tau ada dimana tapi yang sekarang ia inginkan adalah ketenangan.

"Hiks..." Dan ya jihoon tengah menangis tanpa sebab.

"Kenapa gue khawatir suatu hal?"

"Kenapa gue jadi sedih gini?"

"Kenapa gue jadi lemah?"

Pikiran Jihoon tengah bergelut di otak nya.

Dia merasa sedih setelah memikirkan satu hal.

Tapi ia tak ingat apa yang dipikirkan nya tadi.

"Kenapa gue gak mau kehilangan mereka?"

"Mereka cuman temen gue doang bukan keluarga gue"

"Siapa bilang mereka bukan keluarga gue?"

"Siapa bilang mereka cuman sekedar temen gue?" Gumam Jihoon setelah bergelut dengan pikiran nya.

"Jihoon!"

"Park Jihoon elu ada dimana?!"

"Bang Hoon elu kemana sih?!"

Jihoon langsung mengangkat kepalanya dan melihat teman temannya tengah berjalan mendekat area nya.

Jihoon hanya tersenyum kecil. Ternyata mereka semua sangat peduli pada dirinya.

Jihoon merasa di sayang oleh banyak orang.

Jihoon side end

"Eh eh bang itu bang Jihoon bukan sih?" Tanya Mashiho melihat seseorang di dekat pohon besar.

"Lah iya itu jihoon cepet kita kesana!" Mereka semua langsung berlari kearah Jihoon berada.

"Huwaaaaaaaaaaa bang Jihoon!" Doyoung langsung memeluk Jihoon membuat sang empu jatuh.

"Heh dugong kembaran gue jangan di penyet bego!" Jihoon tersenyum kecil melihat mereka semua.

"Eh bentar,"

"Hoon lu habis nangis ya?" Tanya Junkyu yang sadar mata Jihoon memerah.

"Hah ng-nggak kok ngapain juga gue nangis." Sangkal Jihoon.

"Anying napa gue lupa soal mata." Pikir jihoon memaki dirinya sendiri.

"Udah udah ayo kita lanjut lagi emang kalian mau netep disini terus lama lama jadi Tarzan?" Tanya Hyunsuk dan hanya di jawab dengan gelengan oleh yang lain.

"Nah gak mau kan mending kita cari tempat buat istirahat bentar terua kita makan siang." Titah Hyunsuk.

Mereka langsung berdiri dari jongkok nya dan mulai berjalan lagi.

"Tadi kayak nya gue ngeliat ada bukit kecil gitu pas mau kesini mending kita kesana aja." Ucap Jihoon dari depan.

"Yodah kita kesana aja." Mereka semua mengangguk setuju.

20 menit kemudian

"Beneran bang ini bukit nya?" Tanya Jeongwoo yang sedikit ketakutan.

"Iya yang gue liat bukit ini." Jawaban jihoon membuat mereka semua bingung.

" Jawaban jihoon membuat mereka semua bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti itu lah gambaran bukit nya.

"Gak ada hantu kok cuman ada anak kecil yang main di pohon tuh." Ucap Yedam membuat Junghwan memukul lengan Yedam.

"Bang jangan nakutin napa ih." Omel Junghwan pada Yedam.

"Udah lah kita gak bakal kenapa napa gue tau itu." Yedam langsung mengambil alas untuk mereka duduk di tas nya.

"Lah alas nya ada di elu dam gue pikir hilang anjir." Ucap Jaehyuk yang hanya dibalas putaran mata malas Yedam.

"Masalah nya kalo di elu bang nanti yang ada ketumpahan minuman lo." Ucap Yedam membuat Jaehyuk bingung.

"Bang-Yedam... gue mau nanya sesuatu ke elu." Yedam langsung menoleh kearah Hyunsuk.

Wajah hyunsuk langsung serius membuat keadaan disitu menjadi suram.

"Siapa lo sebenarnya?" Yedam langsung mematung dibuat nya.

Mata Yedam kesana kemari karena gugup.

"Jawab gue Yedam!" Dia langsung tersentak mendengar bentakan Hyunsuk.

"Oke gue bakal jujur"

"Gue sebenernya...




















































































Anak seorang penyihir."

TREASURE • END ✓ [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang