18. Bertengkar

454 86 2
                                    

"Bang masih lama ya? Kaki gue udah mau copot." Keluh Doyoung dari belakang.

"Doy bisa gak sih diem aja gitu ngeluh terus dari tadi." Omel Yoshi yang terganggu.

"Ini semua salah nya Jeongwoo!." Hyunsuk hanya bisa menghela nafas panjang.

"Coba aja kalo Jeongwoo gak pergi ke pintu itu pasti kita gak bakal kejebak kayak gini!." Jihoon sudah mencoba menahan amarah nya agar tidak memarahi Doyoung.

Sedangkan Jeongwoo hanya bisa menunduk tak melawan.

Dia juga merasa bersalah karena sudah membawa mereka ke dunia yang entah dimana

"Diem lo anjeng gak usah nyalahin dia!." Amarah Jihoon sudah bergejolak.

Tapi sayang nya itu tidak membuat Doyoung takut melainkan seperti meremehkan.

"Jangan mentang mentang dia adik sepupu lu terus elu seenaknya belain dia ya bang!" Doyoung langsung pergi kearah kanan tanpa memperdulikan yang lain.

"Yaudah sana paling nanti bakal balik lagi." Jihoon langsung berjalan dengan lebih cepat meninggalkan teman temannya yang lain.

"Duh, gimana ini." Hyunsuk mengusak rambut nya frustasi.

Rasanya dia ingin mengejar Doyoung tapi di sisi lain dia tak ingin saudara nya itu menghilang juga.

"Sekarang Haruto, Asahi, sama Yoonbin susul Doyoung sisa nya ngikut gue, kalau kalian kenapa napa tinggal nyalain mercon ini." Hyunsuk langsung menyodorkan sekotak mercon dari saku nya.

"Thanks bang jaga diri kalian baik baik ya." Yoonbin dan yang lainnya langsung berlari menyusul Doyoung.

Meanwhile... Jihoon sudah berlari cukup jauh dari jangkauan teman temannya.

Dia masih kesal kepada oknum bernama Kim-Doyoung itu. Emosi nya sedang tidak stabil untuk saat ini.

Tiba tiba saja ingatan dulu terulang lagi di otak nya. Dimana keluarga Jihoon berencana untuk mengadopsi Hyunsuk.

Dia tak bisa membayangkan kehidupan Hyunsuk bila dia tak diadopsi.

"Hiks..." Jihoon menangis lagi. Dia sedang berada di belakang batu besar agar tak ketahuan oleh yang lain.

"Ya! Park-Jihoon lu ada dimana!?"Jihoon yang mendengar teriakan saudara nya itu panik.

Dia sudah komat kamit baca doa agar tak diketahui keberadaannya.

"Aduh gue harus kemana ini?" Pikir Jihoon. Otak nya tak bisa berpikir jernih sekarang.

"Park-Jihoon jangan ngilang napa gue khawatir anjir!" Jihoon terdiam seketika.

"Hah, g-gue gak salah denger?" Tanpa berpikir panjang dia langsung berjalan menuju tempat Hyunsuk berada.

Gubrak




























"Dasar emosian dikit dikit marah dikit dikit nangis." Gerutu Doyoung. Dia masih kesal pada Jihoon tadi karena membentak nya.

Padahal sudah jelas yang salah Doyoung, dasar tidak tau sikap.

"Doyoung, sini lu bocah nakal!" Doyoung langsung melihat kearah dia datang.

Dan terlihat lah Yoonbin dengan tatapan murka nya mencari Doyoung.

"Eh bang itu Doyoung kan?" Haruto melihat ke arah tempat duduk yang ada di dekat mereka.

"Anying gue ketauan." Haruto yang melihat Doyoung akan melarikan diri langsung berlari ke arah nya.

"Bang Doyoung jangan lari lu sialan!"

"Gara gara elu gue disuruh ngejar elu ampe gue bengek!"rasanya Doyoung ingin tertawa mendengar alasan Haruto barusan.

"Heh Haruto jangan teriak teriak bego!" Asahi yang sudah lelah melihat semua ini hanya mengikuti arah Yoonbin berlari.

Tapi netra nya menangkap sebuah tempat yang sepertinya berbahaya.

Mata nya terbelalak karena melihat beberapa orang yang mengintai mereka semua.

"Bang Yoonbin mercon nya mana!?" Tak ada respon dari Yoonbin.

Membuat Asahi menjadi panik setengah mati. Dia harus menyelamatkan temannya dari orang orang itu.

***

"Aduh napa harus kesandung sih." Jihoon ingin merutuki dirinya sendiri karena tak menyadari ada akar yang mencuat keluar.

"Ya! Park Jihoon elu bisa gak sih nggak bikin gue panik!?" Jihoon tersenyum kecil mendengar omelan saudara nya.

Puk

Hyunsuk terkejut karena tiba tiba saja Jihoon memeluk nya.

"Hiks...maafin gue ya suk nyusahin elu dan yang lain hiks..." Hyunsuk langsung paham apa yang dimaksud ucapan Jihoon tadi.

"Udah jangan nangis lagi, cengeng banget sih." Jihoon memukul pundak Hyunsuk membuat sang empu terkekeh.

"Aaaaaaa tolongin gue!."

"Anjir mereka kena masalah!" Hyunsuk langsung berlari kearah kembang api itu berada disusul Jihoon dibelakang nya.

Di sisi lain

"Anjeng mereka di tangkep gue harus gimana?."

"Mana gue gak bawa katana nya lagi." Asahi merasa bersalah karena tak memperingatkan teman nya lebih cepat.

"Semoga kalian selamat."

TREASURE • END ✓ [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang