|6|

18 3 0
                                    

Sebagai fresh graduate Adit melakukan pekerjaan yang cukup baik di posisi yang ia jalani sekarang. Setelah melalui training, dia merasa tidak memiliki banyak kendala dalam melaksanakan tugasnya sebagai admin produksi. Selain berkutat dengan komputer untuk menjalankan tugasnya menginput data, ia juga sudah bisa membangun kerja sama dan komunikasi yang baik dengan manager dan kepala bagian bidang produksi lainnya.

Adit memiliki kubikel kerja sendiri yang posisinya terletak tepat di depan ruang manager produksi.

Pria yang berwibawa, cakap, dan mapan adalah deskripsi Adit untuk Riko, orang yang menempati ruangan di depannya itu.

Riko sudah bekerja lima tahun di perusahaan ini. Ia memang sudah berpengalaman berada di divisi produksi perusahaan utama sebelumnya. Karena kecakapan dan kerja kerasnya, saat ini ia bisa menjadi manager untuk anak perusahaan. Takdir bekerja dengan sangat baik mengatur jalan hidup Riko, berkat pembukaan cabang dan mutasinya saat ini, Ia jadi bisa kembali pulang ke kampung halaman setelah hampir 7 tahun hidup di perantauan.

Adit pun mengakui keterampilan yang dimiliki atasannya itu. Di bawah naungan dan koordinasi Riko, tim produksi dapat bekerja dengan solid karena ia bekerja dengan cepat dan tegas dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.

Manager tampan muda yang sukses adalah gambaran yang tepat untuk Riko. Di usianya yang tahun depan sudah memasuki kepala tiga, usia yang sudah sangat pas dan matang untuk menikah. Entah Apalagi yang kurang? Harusnya dengan badan proporsional, wajah tampan dan mapan, pasti banyak yang ingin menjadi istrinya.

"Data yang tadi saya minta udah siap, Dit?" Riko yang keluar dari ruangannya menghampiri Adit yang sedang sibuk mengetik di komputer.

"Ini masih saya kerjakan Pak, sebentar lagi selesai" Adit membalas Riko dan langsung fokus lagi ke layar.

"Oke, nanti langsung di print aja lalu antar ke ruangan saya, mau saya baca sebelum rapat sama bagian marketing"

"Siap pak"

Adit bekerja cepat untuk menginput data produksi yang diminta. Setelah selesai ia segera mencetak sesuai intruksi. Sambil menunggu ia mengambil hp.

Ia memeriksa chat yang masuk dan melirik jam di pojok kanan atas layar. Pantesan perut gue udah dangdutan, udah masuk jam istirahat Batinnya. Ada pesan dari Kia, Dira dan grup keluarga diposisi tiga teratas. Ia memilih untuk membuka chat dari Kia.

Kamu makan duluan aja aku masih sibuk kerjaan

Oke

Adit selesai membaca dan membalas pesan Kia bersamaan dengan printer yang mencetak halaman terakhir. Setelah memeriksa sekali lagi, ia melangkahkan kakinya ke ruangan Riko.

Adit mengetuk beberapa kali lalu masuk.

"Ini data yang diminta, Pak" kata Adit menyodorkan berkas, menyadarkan Riko yang fokus memandang layar laptopnya.

"Oh- iya terima kasih, Dit" balas Riko mengambil berkas dan membacanya.

"Bapak gak istirahat makan siang?" Tanya Adit yang masih belum keluar ruangan, malah memperhatikan atasannya itu.

Riko melihat arloji di tangan kirinya.
"Eh- udah lewat 15 menit dari jam makan siang ya? Maaf, saya pakai waktu makan siang kamu. Silahkan, kamu bisa istirahat sekarang" jawab Riko yang sibuk bolak-balik melihat kertas dan laptop.

Adit tetap berjalan keluar ruangan walaupun pertanyaannya tidak dijawab.

Ya gimana itu si bos gak masih single sampe sekarang, kerjaan terus yang diurusin, boro-boro mikirin cari pendamping, diri sendiri aja gak dipikirin. Julid Adit dalam hati, ia berjalan turun ke kantin.

Rekonsiliasi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang