Adit sedang berbaring di kasur ketika Semesta masuk kamar dengan wajah kusut.
"Baru pulang lu?" sapa Adit melihat Semesta masih menjinjing tas kuliah.
Semesta mengangguk.
"Dira udah pulang dari tadi. Tumben lu keluyuran dulu?" Adit bertanya pada Semesta yang duduk di kasur setelah meletakkan tas.
"Woi! malah ngelamun dia" Adit menendang pelan badan Semesta.
Semesta menolehkan wajah. Adit menggedikkan kepala bertanya.
"Kesambet ya lu? makanya kalo maghrib jangan keluyuran." nasehat Adit.
"Kenapa lu?" Adit menegakkan badan menjadi duduk melihat Semesta hanya diam.
Semesta berpikir sebentar sebelum memandang Adit.
"Kalau ada cewek yang bilang suka, respon abang gimana?"
Adit menyipitkan mata menyelidiki raut wajah Semesta.
"Ada yang nembak lu? Dira?" tebak Adit.
Semesta menggeleng pelan.
"Gak, cuma nyatain aja dan bukan Dira"
"Yah.. gak apa-apa. Gue berterima kasih untuk perasaannya. Dan kalau gua merasakan hal yang sama mungkin kita lanjut.. pacaran?"
Adit menyandarkan badannya mengambil posisi nyaman.
"Ini bukan sesuatu yang rumit. Tapi kenapa muka lu lusuh gitu?" Komentar Adit.
Semesta memandang Adit sinis.
"Memang bukan hal yang rumit kalau kejadiannya bukan di antara teman dekat dan buat semuanya jadi canggung."
"Tadi lu bilang bukan Dira" protes Adit.
"Memang bukan Dira" Semesta kesal sendiri.
"Terus?"
"Liona.." aku Semesta pelan.
Adit kembali menegakkan badannya.
"Liona yang bilang suka sama lu?" Adit memastikan.
"Oke, tapi letak masalahnya dimana?" tanya Adit lagi setelah Semesta mengangguk.
"Aku.. juga nyatain perasaan ke.. Dira" Pengakuan Semesta yang sudah Adit ketahui sebelumnya. Adit jadi mengerti.
"Classic. Triangle love?"
Semesta kembali mengangguk.
"Dan yang buat semuanya lebih rumit. Liona ngehindarin aku dan Dira tanpa Dira tahu alasan Liona ngejauh. Aku jadi serba salah."
"Lu sendiri gimana?" tanya Adit serius.
"Gimana apanya bang? ya posisi aku jadi sulit, hubungan kami jadi rumit."
"Perasaan lu gimana? ke Liona?"
"Ya.. gak gimana-gimana aku tulus nganggap dia teman."
"Kalau Dira?" tanya Adit lagi.
"Untuk Dira aku gak mau kami hanya sebatas teman.."
"aku cukup yakin dengan perasaan aku ke Dira. Sekarang Dira mungkin gak mau embel-embel lain selain teman. Tapi aku akan berusaha meyakinkan dia kalau kami bisa jadi teman.. hidup" tambah Semesta
KAMU SEDANG MEMBACA
Rekonsiliasi Hati
RomanceAdit, salah satu penduduk bumi yang baru pertama menemukan cinta dan harus berkenalan dengan luka. Ini cerita tentang dia yang kembali mencari tetapi malah terjebak dalam permainan hati.