Chap 2

107 49 61
                                    

!!WARNING!!

•Karakter" Boboiboy hanya milik Monsta.
•Author hanya meminjam karakternya.
•Karakter lain ialah OC author.
•Alur cerita murni karangan author.
•Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kata yang tidak pas ataupun kata yang tidak pantas.

~Selamat Membaca~






















Drap




Drap




Drap




"Hei! Tunggu dulu!" Ujar Gempa setelah dirinya berhasil mengejar keempat gadis tersebut.

Merasa terpanggil, sontak keempatnya langsung menoleh bersamaan kearah sumber suara.

"I-itu, kita harus menemui anggota kelompok yang lainnya. Baru boleh naik bus."

"Ck, merepotkan memangnya mereka dari kelas mana?" Tanya Indri malas

"Yah, semoga saja bukan dari kelas 2-4 dan 2-5." Timbal Sua

"Ah mereka teman-teman sekelasku kok dari kelas 2-2."

"Oh baguslah. Kalau begitu ayo cepat kita temui mereka. Dimana? Disana ya.." Kata Wulan yang langsung berjalan mendahului yang lainnya kearah asal dengan penuh percaya diri.

"Maaf, tapi teman-temanku menunggu di depan sana." Ujar Gempa sembari menunjuk pada teman-temannya berada.

Tersentak kikuk, Wulan menolehkan kepalanya kearah yang ditunjuk oleh Gempa tadi. Dimana teman-teman Gempa yang tengah memandangnya kesal, tentu saja hal tersebut mengundang gelak tawa untuk tiga temannya yang lain.

"Makanya jadi orang jangan terlalu kepedean." Ejek Azlina

Mendecih geram, Wulan merutuki teman kakaknya yang satu ini. "Berisik! Ayo cepat!"

"Dih adik siapa sih?"

"Gak tau gak kenal."

Melenggang pergi, mereka berlima pun langsung berjalan menghampiri sepuluh orang yang sudah menunggu dari tadi.

Ketika sudah dekat tatapan bosan, serius, kesal mendadak tertuju pada Azlina, Sua, Indri, dan Wulan. Tapi mereka mencoba tidak mempedulikannya.

"Kak Gempa kenapa lama sekali sih?! Kalau kita ketinggalan bagaimana?!" Protes Blaze yang tingkat kekesalannya sudah melambung tinggi.

"Hehe, maaf semua tadi kami ada sedikit masalah" Bela Gempa sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Wow kembar tujuh"

"Pfft, rainbow man"

"Kok aku baru tahu ya"

"Langka sekali"

Ujar Sua, Wulan, Indri, dan Azlina bergantian ketika mereka baru menyadari bahwa tujuh siswa yang ada dihadapannya ini memiliki paras yang sama.

Solar yang mendengarpun langsung membenarkan posisi kacamata sambil bergaya swag andalannya."Eits! Walaupun wajah kami sama, tapi tetap ya aku yang paling tampan"

Mereka yang mendengar penuturan Solar itupun memutar bola mata jengah, malas meladeni jika penyakit narsisnya sudah kumat.

"Idih, wajah mirip teletubbies saja dibanggakan"

"Ck, menyedihkan."

Umpat Sua dan Indri sambil melenggang pergi meninggalkan mereka semua.

"A-apa kalian bilang?! Heh jangan sembarangan ya kalau bicara!" Hardik Solar tak terima dirinya di katai seperti itu. Yang lain bersusah payah menahan tawa agar tidak pecah dan membuat Solar tambah kesal.

SAEBOM_A13 {END✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang