Chap 6

71 46 15
                                    

!!WARNING!!

•Karakter" Boboiboy hanya milik Monsta.
•Author hanya meminjam karakternya.
•Karakter lain ialah OC author.
•Alur cerita murni karangan author.
•Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kata yang tidak pas ataupun kata yang tidak pantas.

~Selamat Membaca~






























"HEI KALIAN BANGUN!!! SEMUANYA BANGUN!!!!!!!!" Teriakan di pagi hari yang begitu menyakitkan telinga bagi siapapun yang mendengarnya itu menggelegar di satu Villa. Dan pelakunya ialah Azlina.

Tentu saja teriakannya itu berhasil membangunkan seluruh penghuni villa nomor 5 tersebut. Dengan gerakan cepat semuanya langsung berlari kearah sumber suara.

"A-ada apa?!!! Kau kenapa??!!" Ujar Halilintar panik mewakili pertanyaan temannya yang lain.

"Lihat sekarang jam berapa?!" Katanya sambil menunjuk pada jam besar yang terpampang jelas di dinding. Semua pun menoleh kearah yang di tunjuknya.

Butuh waktu beberapa saat bagi mereka semua untuk memahami maksud Azlina, saat ini jam menunjukkan pukul sembilan lebih lima belas menit lalu ada apa memang--

--tunggu, tunggu dulu....tunggu dulu....
















































"YAAMPUN KITA KETINGGALAN?! DEMI APA KITA BARU BANGUN JAM SEGINI?!!" Teriak mereka semua bersamaan setelah akhirnya otak masing-masing mulai sinkron kembali.

"Ya makanya aku--"

Belum sempat Azlina menyelesaikan perkataannya semuanya langsung berlarian kembali kedalam kamar guna untuk segera bersiap-siap walau sebenarnya mereka tahu hal tersebut sia-sia belaka.

"DASAR KALIAN GATAU MALU!!!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Hahh...jadi, kita benar-benar ditinggal ya..." Ujar Solar serius sembari melepaskan kacamata visor kesayangannya.

Saat ini mereka sedang duduk berkumpul di ruang tengah. Berpikir apa yang harus mereka lakukan sekarang.

"Ck kenapa juga kita bisa kesiangan?!..semuanya lagi!!" Sahut Blaze kesal sembari mengacak-ngacak rambutnya yang sedang tidak tertutupi apapun

"Haih bagaimana caranya kita menjelaskan pada bu Mara dan Cikgu Papa ya?"

Tidak ada yang menyahuti pertanyaan Gempa. Mereka hanya diam, duduk, melamun, ngeghibah--uhh maksudnya bergumam-gumam kecil. Karena sekarang mau semarah apapun sekesal apapun tidak ada gunanya..toh sudah benar-benar ditinggal sudah siang juga, jadi mereka harus bagaimana?

Yakali mereka harus menyusul rombongannya ketempat tujuan? Kalau iyapun....tempatnya jauh, karena tujuan wisata kali ini menuju jembatan seonimgyo. Bisa saja mereka menyusul paling yang membayar transportasinya Wulan karena dia yang membawa mata uang Korea tapi mereka malas kalau sudah di tanya-tanya apalagi sampai diceramahi guru-guru.

SAEBOM_A13 {END✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang