Ch. 9

343 57 36
                                    

Disclaimer:

I don't own this picture below. All credit goes to google.com

Happy Reading!

** ** **

Aku tiba di starbucks sekitar pukul setengah sebelas --tiga puluh menit lebih awal dari waktu yang dijadwalkan oleh Mbak Julia. Sambil menunggu, aku memutuskan untuk memesan Caramel Java Chip ukuran Grande, lalu menempati sebuah kursi di sudut ruangan.

Tidak berselang lama, Mark hadir, kemudian disusul dengan Lucas, Mbak Julia, dan yang terakhir adalah Pak Jaehyun. Setelah kami semua memesan minuman, kami baru memulai acara yang disebut sebagai 'rapat kecil' oleh Mbak Julia.

"Setelah ngobrol sama Pak Taeil kemarin, Pak Jae jadinya ikut sama kita ke Bandung, bareng Pak Doy juga. Gue pun sudah booking tiket kereta api, hotel, dan kendaraan buat kita semua selama di Bandung. Kita berangkat Jumat pagi jam sembilan dari Stasiun Gambir, dan gue mau kita ketemuan dulu di kantor jam tujuh, no ngaret ya! Kemungkinan sih sebelum berangkat bakal ada penjelasan atau arahan dari Pak Taeil seputar kegiatan kita selama di Bandung." Jelas Mbak Julia dengan detail.

Lucas tampak menyeruput kopinya sebelum berbicara. "Pagi amat? Itu sih gue baru bangun." Ujar pria tersebut.

"Ya, itu sih urusan lo. Gue nggak mau tahu, pokoknya jam tujuh kalian semua harus udah di kantor. Telat sedikit bakal kena sanksi!" Balas Mbak Julia sedikit galak.

Setelah itu, kami pun melanjutkan rapat dengan beberapa pembekalan dan arahan dari Pak Jaehyun selama kurang lebih satu setengah jam.

"Sampai sini apa ada pertanyaan?" Pertanyaan tersebut terlontar dari Pak Jaehyun begitu dirinya selesai memberi arahan.

"Enggak, pak." Aku, Lucas, dan Mark menjawab secara bersamaan.

"Kalau memang nggak ada pertanyaan, rapat bisa ditutup, Jul." Perintah Pak Jaehyun kepada Mbak Julia.

"Oke, sebelum rapat ditutup, gue cuma mau bilang tolong benar-benar dijalankan ya arahan yang disampaikan Pak Jae tadi. Terima kasih juga buat kalian yang udah mau meluangkan waktu untuk datang ke sini. Gue dan Pak Jae sangat mengapresiasi niat kalian. Sekali lagi, jangan ngaret! Gue nggak menerima alasan apapun kalau nantinya ada salah satu dari kalian yang telat. Sekarang kalian boleh pulang." Mbak Julia memberi sedikit penjelasan sebelum rapat berakhir.

** ** **

Esok pagi, ketika aku baru saja tiba di kantor, beberapa pegawai terlihat berkumpul di aula. Merasa penasaran, aku pun menghampiri Jeno yang kebetulan sedang berada di sana. "Kok pada ngumpul di aula, ada apa?" Tanyaku.

Jeno yang menyadari kehadiranku langsung menoleh. "Ada acara makan-makan."

Aku mengangguk setelah mendengar jawaban dari Jeno, lalu kembali melangkahkan kaki menuju kubikelku. Sorot mataku kemudian menangkap sosok Pak Jaehyun yang baru saja keluar dari ruangannya, ia terlihat berlari kecil sambil membawa sebuah paper bag.

"Genta, ayo kita ke aula." Ujar Mbak Julia dari arah kubikel miliknya. Aku segera meletakkan tas dan membawa serta ponselku, lalu mengekor pada Mark dan Lucas yang berjalan di depanku. Dan di tempat inilah dimana untuk pertama kalinya aku bertemu dengan banyak orang baru, terutama mereka yang bekerja untuk para direksi. Orang-orang seperti mereka disebut exclusive people oleh sebagian besar pegawai.

"Eh, bukannya itu Angel?" Aku mendengar seseorang berbisik.

"Loh, dia bukannya di Kantor Cabang, ya?" Terdengar sebuah pertanyaan dari Mark.

"Dia pindah lagi ke sini, tapi sekarang posisinya jadi sekretaris direksi." Bisik Mbak Julia kepada Mark.

"Gila sih, cantik banget parah, pantas dulu Pak Jae ngejar-ngejar dia." Mendengar kalimat tersebut terlontar dari Mark, aku langsung mengarahkan pandanganku pada perempuan yang mereka sedang bicarakan.

Let's Get Married [NCT Jung Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang