02💎I'm Okay

70.2K 1.9K 41
                                    

FYI: KALAU AKU GAK UP PADAHAL UDAH SAMPAI TARGET, CHECK PROFIL YA!

FYI: KALAU AKU GAK UP PADAHAL UDAH SAMPAI TARGET, CHECK PROFIL YA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AGGHHHHH!!"

Kinan mencapai pelepasan untuk kedua kalinya. Pria itu mengambil tisu untuk membersihkan sisa cairan bekas percintaannya dengan Azura.

Sesuai anjuran dokter, Kinan melakukannya sangat hati-hati. Umur kandungan Azura sudah hampir 9 bulan. Tinggal menunggu beberapa minggu lagi.

Kinan menghadapkan tubuhnya ke arah Azura yang juga berbaring menghadap dirinya. Membawa wanita itu ke dalam pelukannya.

"Kira-kira malam pertamanya Felis sama Max gimana ya?" tanya Azura yang tiba-tiba kepikiran pengantin baru itu.

Azura memang tidak menghadiri pernikahan Max dan Felis tadi siang. Kondisinya yang sedang hamil tua sangat tidak memungkinkan. Hanya Kinan yang datang.

"Ya, mereka bakalan ena-ena!" jawab singkat Kinan sambil memejamkan matanya.

"Ih Kinan! Mereka itu bukan kita! Mereka itu bukan Letta dan Felix! Mereka nikah atas dasar perjodohan. Aku khawatir sama Felis," tutur Azura. Memang sejak tadi dia terus memikirkan Felis. Entah kenapa, dia merasa sesak ketika tau Felis dijodohkan.

Itu memang tidak masalah untuk Azura. Yang dia pikirkan, Felis dinikahkan dengan Max! Azura tau sifat baik dan buruk pria itu dari Kinan. Dia khawatir kalau Felis tidak akan bahagia dalam kehidupan pernikahannya.

Mungkin saat ini dia hanya memikirkan pernikahan Felis. Hingga satu hari nanti, dia mungkin akan terluka sendiri karena rumah tangganya.

"Ya itu terserah mereka sayang. Kita gak perlu mikirin mereka."

"Kinan! Kamu kayak gak tau Max aja! Pokoknya, besok kamu harus bilang ke Max supaya gausah main sama jalang lagi!" Ibu hamil itu meminta dengan memberikan tatapan tajam. Lebih tepatnya memerintah.

Kinan menghela nafasnya kemudian menatap Azura lekat-lekat. Wanitanya benar-benar keras kepala semenjak hamil.

"Kita bukan siapa-siapa sayang. Kita gak berhak ngelarang Max. Lagipula, belum tentu Felis mau disentuh sama Max. Iyakan? Paling besok aku kasih peringatan aja sama dia." Kinan memberikan pengertian kepada wanita labil itu dengan lembut.

"Yaudah," pasrah Azura. Dalam hati, dia berharap agar Felis baik-baik saja. Dia sudah menganggap Felis sebagai adiknya sendiri.

"Kita tidur aja. Good night." Kinan mengakhiri percakapan mereka malam ini dengan mendaratkan kecupan manis di kening Azura.

"I love you!" balas Azura dengan senyuman manisnya.

"Too, Azura Stewart."

***

"Kenapa berhenti? Ini yang kamu mau kan? Aku istri kamu dan aku harus ngelakuin kewajiban aku. Itu kata Bunda. Terserah kamu mau ngapain. I'm yours!"

Not My Wish ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang