19💎Caliente

22.6K 1.2K 172
                                    

"I'm so nervous right now," kata Felis menenggelamkan kepalanya ke dalam dada bidang Max

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I'm so nervous right now," kata Felis menenggelamkan kepalanya ke dalam dada bidang Max. Langit masih gelap tapi dia masih enggan tidur. Jam sudah menundukkan pukul 2 dini hari.

Max terkekeh. Mereka berdua baru saja melakukan 4 kali 'pelepasan'. "Why? Ini bukan yang pertama kalinya aku nyentuh kamu." Max membelai halus surai istri mudanya yang sedang berulang tahun ke-19 itu.

"Iya. Tapi kali ini berbeda. Biasanya, aku bakalan dapat kejutan dari keluarga aku disaat ulang tahun. Tepat di jam 12 malam," jelas Felis sambil mengeratkan pelukannya.

"Kamu pengen aku kasih kejutan juga?" tanya Max. Jujur saja, Max bukan tipikal orang yang romantis dan tidak akan pernah paham soal memberikan kejutan kepada pasangan.

"No. Kamu ngucapin happy birthday aja udah jadi kejutan buat aku. Karna sebenernya aku lupa kalo hari ini aku ulang tahun. To be honest, aku kaget banget tadi."

Felis mengangkat tubuhnya dan menyejajarkan kepalanya dengan kepala Max. Dia dapat melihat suaminya yang sedang terkekeh sekarang.

"Kenapa kamu bisa lupa sama ulang tahun sendiri?" tanya Max sambil menyelipkan surai yang menutupi wajah Felis ke telinga wanita itu.

Felis tersenyum tipis kemudian menundukkan kepalanya. "Aku terlalu mikirin masalah kemarin. Aku takut banget kalo kamu bakalan ninggalin aku dan milih perempuan itu," katanya mulai menitihkan cairan bening dari matanya.

Dengan sigap, Max langsung menghapus air mata yang membasahi pipi istrinya itu. "Aku minta maaf karna gak langsung jujur sama kamu. Bukannya pengen bohong, tapi aku takut kamu kecewa," jelas pria itu kemudian mengecup kening Felis.

Felis menganggukkan kepala kemudian menatap wajah Max. "Aku seneng hidup sama kamu dan aku gak mau kehilangan kebahagiaan aku," katanya memberikan tatapan penuh arti kepada Max.

"Tadi siang kamu bilang kalo keluarga kamu gak pernah bikin kamu nangis. So, I promise! Aku akan berusaha supaya kamu gak akan nangis lagi! You're everything! Aku udah janji ke orangtua kamu supaya gak nyakitin gadis kecil mereka." Max mengecup bibir Felis sambil memeluk erat tubuh polos istrinya.

"Aku bukan gadis kecil Max! I'm not a little girl!" kata Felis sambil mendengus kesal.

"Fellcyona Lee itu pantes dibilang gadis kecil. Orang kerjanya cuma ngabisin duit orangtua. Iyakan?" tanya Max menggoda Felis.

"Max!" Felis memberikan tatapan peringatan kepada suaminya itu.

Si Pria Hiperseks tersebut tersenyum puas. "Okay, I wanna ask something. Kamu lebih suka yang mana? Dikasih kejutan sama orangtua kamu atau ngabisin waktu semaleman sama aku di kamar?" tanya Max memberikan tatapan jahil.

Felis terkekeh sambil memikirkan jawaban yang tepat. Dia tau kalau Max sedang menggodanya saat ini.

"Ini yang pertama kalinya buat aku Max. Terasa istimewa dan belum pernah aku rasain sebelumnya. So yeah, mungkin aku lebih suka kayak gini. Cuma kita berdua. Tapi gak tau deh tahun-tahun berikutnya. Mungkin pada saat itu nanti, aku kangen ngumpul bareng Ayah, Bunda, Bang Felix, sama yang lainnya."

Not My Wish ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang