23💎Imperium

19.2K 1.2K 213
                                    

Max melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah ketika jam sudah menunjukkan pukul 11 malam lebih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Max melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah ketika jam sudah menunjukkan pukul 11 malam lebih.

"Bang Rayn, dari tadi kamu kemana aja?" tanya Celine yang ada di ruang keluarga dan kebetulan masih belum tidur karena harus mengerjakan tugas.

Pria yang dipanggil Rayn itu membolakan matanya. "Celine, kamu ngapain disini?" tanyanya.

Perempuan berumur 20 tahun itu memutar bola matanya jengah. "Pengen nginep disini aja. Sekalian ngasih kado ultah ke Felis. Kamu belum jawab pertanyaanku. Kamu darimana aja?" tanya Celine sekali lagi.

"Ada banyak urusan kantor hari ini," jawab Max asal.

"Bohong! Lebih baik kamu samperin Felis sana! Dia nangis terus dari tadi!" kata Celine kemudian kembali fokus pada laptopnya.

Max mengerutkan keningnya. "Felis nangis?" tanyanya tapi tidak dihiraukan oleh adiknya tersebut.

Pada kenyataannya memang seperti itu. Setelah kepulangan Felix dan Letta, istri Max itu langsung menangis sejadi-jadinya dan menceritakan semua percakapannya dengan Max kepada Celine.

Tanpa pikir panjang lagi, Max langsung pergi menuju kamar. Ketika masuk, dia melihat posisi tubuh Felis yang tengah berbaring memunggunginya.

Max tau kalau Felis sedang menangis karena bahu perempuan itu bergetar dan juga terdengar suara isakan tangis.

Dia menghampiri wanita itu dan memeluknya dari belakang.

"Sayang, kamu nangis?" tanyanya mengelus kepala Felis.

Bukannya semakin reda, tangisan perempuan itu semakin kencang karena kehadiran Max.

Max pun langsung membalikkan tubuh Felis dan memeluk wanitanya itu sangat erat.

"Kamu jahat!" bentak Felis sambil memberontak di dalam pelukan Max sembari menangis sekencang-kencangnya. Dia memukul dada bidang Max tanpa tenaga.

Perempuan itu terus bergumam bahwa Max adalah pria yang sangat jahat. Sampai akhirnya dia mulai lelah dan tidak ingin memberontak lagi.

Max menjauhkan tubuhnya dari Felis kemudian menghapus air mata perempuan itu. "Udah kelar marahnya?" tanya pria itu mengelap keringat di kening Felis.

"Kamu jahat," gumam Felis sekali lagi dengan matanya yang tertutup rapat. Nafasnya berderu.

Max menghela nafasnya. Dia membuat istrinya itu menangis lagi. Di hari ulangtahun perempuan itu.

"Kenapa kamu nangis?" tanya pria itu lembut sambil membelai lembut pipi Felis.

Perempuan itu membuka matanya dan menatap wajah Max. "Kamu dari siang gak angkat telfon aku, setelah kejadian Aldrick nembak aku. Dan beberapa jam yang lalu, kamu tiba-tiba berubah jadi cuek. Salah aku apa?" tanyanya.

Not My Wish ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang