Jangan lupa apa?
Vote dan komen hehe 😉
Aku paling ngehargain sama yang ngevote dan komen di cerita aku. Terima kasih banyak yaa. Sekali lagi terima kasih karena udah semangatin aku lewat vote dan komen kalian.
Salam kiss and hug dari pengagum rahasia Squidward. 🐙
"Dok gigi anak saya saya sakit dok, anak saya ini gak kuat kalau gigi nya sakit dok. Saya bayar berapapun asal dokter bisa sembuhin gigi anak saya." Suara lantang itu keluar dari mulut seorang ibu sosialita yang masih berada di ambang pintu.
Cici yang mendengar ucapan tersebut, reflek menaikkan kedua sudut bibirnya, "kalau begitu, silahkan ibu dan anaknya duduk dulu ya."
Yatuhan ini baru pagi-pagi, dan sialnya ia mendapat pasien spesies jenis ini. Tapi sebagai seorang dokter dia kudu sabar dan profesional.
Dengan wajah yang tersungging senyum manis, ia pun menanyakan keluhan si anak lalu meminta tambahan cerita dari si ibu untuk menegakkan diagnosanya.
Setelah pemeriksaan dilakukan ternyata lubang gigi anaknya ini terlihat masih kecil, dan yang membuat ia bingung kenapa anaknya yang giginya sakit diam-diam aja sedangkan ibunya yang ngeluh terus-terus an.
"Em bu? Anda bisa duduk dengan tenang kan atau anda lagi kebelet ingin buang air kecil?," Tanya cici sopan.
"Bukan dok, saya khawatir anak saya lili gagal masuk kontestan kecantikan cilik yang akan diselenggarakan besok." Jawab ibu dari lili.
Cici menatap wajah lili anak dari si ibu yang menjadi pasiennya, yang tak senang mendengar hal itu.
"Makanya mamah udah bilangkan, kamu gak boleh makan coklat dulu!," bentak si ibu.
Mendengar bentakan ibunya, lili pun mulai menangis. Cici yang merasa kasihan pada lili mulai menengahi, "hm bu? Gpp kok, lubang di gigi lili masih terbilang kecil, makadari itu," cici menatap dalam mata lili dan berkata, "lili gak boleh makan coklat dulu yaa, dokter cici akan lakukan perawatan yang bakal nutupin lubang gigi lili, makanya gk boleh sedih lagi. Lili bakalan ikut kontestan itu dan bakalan menang. Percaya deh sama dokter."
Senyum pun terbit diwajah Lili, kemudian mengangguk cepat.
Disinipun ia mengerti bahwa seorang anak tidak boleh dibentak karena keinginan orang tua. Anak itu perlu dibimbing, di lembutin, dan diajarin dengan baik supaya nantinya si anak memiliki kepribadian yang baik. Karena sifat dari seorang anak itu berasal dari lingkungan keluarga itu sendiri. Ilmu yang ia dapat dari mempelajari psikologi anak sewaktu masih spesialis tidak pernah salah.
Setalah melakukan perawatan, ibu Lili pun berterima kasih kepadanya dan pulang dengan senyuman hangat.
"Hahhh Capek juga," Cici menyandarkan dirinya di kursi kerjanya sambil memeriksa handphone miliknya.
"Ah iyaa laporan pasien hari ini buat Prof Jaja," ia pun bangkit dan langsung berlari menuju ruangan Prof Jaja.
Belum 3 langkah ia melangkah handphone-nya yang ada diatas meja berdering, ia pun dengan cepat mengangkatnya tatkala nama sahabatnya yang tertampil dilayar handphonenya.
"Halo Yayah, ada apa?"
"Kamu mau ikut eksperimen aku kan?"
"Kamu serius Yayah? Aku sih mau-mau aja kalau beneran, aku kira kamu bacandain aku waktu itu."
"Ya seriuslahh, tapi percobaan ini bisa aja gagal bisa aja berhasil."
"Apa sih plin plan banget."
"Ya emang gitu kampret, tapi kamu seriusan mau ikut? Kamu kan belum nikah Ci, tidak apa-apa emang?"
"Ya iyalah Yayah, kamu tau aku kan, aku tuh gak mau nikah. Mending aku punya anak aja daripada nikah."
"Kamu tuh ya, jangan nyesel kamu kalau lakuin ini."
"Hm, jadi kapan eksperimennya?"
"Besok, jam 10 kamu udah ada di klinik aku ya."
"Yaudah deh, udah ya aku mau laporan dulu."
Tit..
"Ah keburu telat mending cus aja deh, takut dimarahin sama Prof Jaja." Ia pun berlari dengan langkah seribu.
__________tbc
Pict: drg. Marjan Nassiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby with me
RomanceAku Cisandra, akrab dipanggi Cici. Umurku 25 tahun, dan bekerja sebagai Dokter Gigi Spesialis Anak. Diriku perempuan lajang yang tidak ingin sama sekali menikah, karena membenci laki-laki, tapi aku masih menikmati boyband korea. Aku ditawarkan oleh...