Fight

797 63 2
                                    

Jangan lupa teken bintangnya 👀let's keep vote and support me 🤗.

Sekian.
Dari,
Pengagum squidward 🦑

.Selamat malam sabtu selamat Membaca.

Part sebelumnya di step to step:

"Maaf Cisandra, mencium kamu seperti ini tidak apa-apa kan? Saya cuma merindukan kamu dan tak tahan dengan luapan perasaan ini." Jujur Grace. Sedang Cici mematung, tak dapat menjawab.

_________
_____

"Dok?"

Tersentak oleh panggilan, Cici menengadah mendapati raut kebingungan dari asistennya. "Ya kenapa?" Tanyanya.

"Jam istirahat udah lewat beberapa menit dok." Tambah asistennya memberitahu.

Terkesiap akan ucapan asistennya, Cici kemudian bergerak gelisah. Bangkit dari duduk, "kamu serius?"

"Iya dok." Jawab asistennya.

Jawaban tersebut membuat Cici terduduk lesu diikuti helaan napas panjang. Ini adalah kesekian kalinya Cici melewatkan jam istirahat. Sebab, waktunya dihabiskan oleh lamunan yang memikirkan perlakuan Dan perkataan Grace.

"Kalau begitu saya undur diri dok, pembimbing saya sudah berada diruangan." Cici hanya mengiyakan sambil menatap kepergian asistennya.

Tak lama kedua sudut bibirnya terangkat menatap lurus pintu yang tertutup, Cici melanjutkan lamunannya. Mengingat kembali, perlakuan Grace sungguhlah manis, sisa debaran jantung pun masih terasa.

Mengabaikan syarat darinya, lalu mengubahnya dengan cara berbeda. Sungguh susah untuk menolaknya, seakan-akan kemenangan telak didapatkan oleh Grace kali ini.

Oh ayolah. Baru kali ini seseorang mencium dahinya dan meminta izin dengan nada selembut itu. Apalagi orang ini Grace loh, manusia yang sering serobot dirinya tanpa melihat lingkungan sekitar dan ini, lagi-lagi lelaki itu berbuat seenaknya tetapi yang tertinggal bukanlah rasa amarah, melainkan rasa berbunga-bungalah yang muncul, pasca kejadian tersebut.

Pokoknya jika ia bertemu lelaki itu ia harus menyiapkan stok jantung lebih banyak lagi, bisa bahaya jika tidak. Sisi keperempuanannya nanti akan nampak diudara, dan hal itu sangatlah tidak bagus, berkesan memalukan baginya.

Pintu terbuka, membuat lamunan Cici buyar. Awalnya Cici terlonjak kaget. Tetapi setelah melihat perawat yang berada dibalik pintu akhirnya ia mengelus dada saja. "Kamu kagetin saya loh," ungkap Cici.

Perawat maju disertai dengan cengiran khasnya. "Prof Jaja udah minta laporannya dok." Katanya tanpa basa basi, setelah berada di hadapan Cici.

"Oh iya," jawab Cici. Segera ia mengambil beberapa kertas yang tergeletak di mejanya lalu menyodorkannya pada perawat, "ini." Perawat menerimanya, Cici menambahkan, "saya aja yang menyampaikannya pada Prof Jaja tentang laporan ini. Kamu cukup memberikannya saja."

Perawat mengangguk mengerti, "baik dok. Saya undur diri dok." Ucap perawat. Cici mengiyakan, memandang kepergian perawat tersebut.

Mengalihkan tatapannya saat Hpnya bergetar di meja. Ia mengambilnya dan mengecek layar notifikasi. Kedua sudut bibirnya tertari keatas melihat, pesan Wa dari Grace. Baru saja ingin mengecek, panggilan telpon dari Yayah-sahabatnya mengagetkannya.

Baby with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang