Jerk

1.3K 97 0
                                    

Jangan lupa teken bintangnya 👀

.Vote ya sayang jan lupa.

.Selamat Membaca.

.

"Janji apa?" Tanya Grace setelah keluar  dari WC

"Ya bukan urusan kamu." Jawab Cici acuh tak acuh.

"Kalau begitu mulai sekarang urusan kamu menjadi urusan saya mulai sekarang."

"Situ siapa, sembarangan ngatur-ngatur."

"Saya? Grace! Steven Grace!" Bentak Grace, mulai naik pitam.

"Yaudah santai aja kali, emang-nya aku gak tau? Aku tau kok, tuan Grace yang terhormat"

"Bagus kalau begitu, sekarang tanya saya, kamu ada janji apa sama bawahan saya?"

"Sekali lagi itu bukan urusan anda tuan Grace yang terhormat."

"Yaudah!" Teriak Grace.

"Yaudah!" Cici kembali menimpali.

Merasa geram, "kalau begitu, apa hubungan kamu sama Ghalil?"

Tampak berpikir, "em apa yah?"

"Kamu pacaraan sama dia?"

"I—,"

"Oh kamu pacaran sama Ghalil?" Potong Grace, ia mulai kesal.

Cici melongo, "ak—,"

"Jadi selama ini apa?" Lagi-lagi Grace memotong perkataan Cici.

"TIDAK GRACE!AKU GAK PACARAN SAMA GHALIL," teriak Cici cepat, sekali tarikan napas.

Grace perlahan melangkah sambil membuka kancing kemeja putih yang ia kenakan, menuju meja kerja Cici yang tengah duduk menatap lekat Grace.

Memicing curiga pada Cici, "Oh ya? Kalau begitu, kenapa dia mengelus leher kamu?" Grace menggertakkan gigi-nya, dagunya mengeras. Emosi yang ia tahan udah menguar mengelilingi tubuhnya.

Tidak menjawab, Cici hanya menatap wajah Grace yang marah.

Langkah-nya terhenti lalu Grace menempel-kan tangan-nya di meja kerja yang Cici duduki. Ia pun memajukan wajah-nya tepat di wajah Cici. "Terus kenapa dia mengatakan kamu Cantik?"

"Astaga Grace, kamu kenapa sih! Ya jelas lah kalau aku cantik. Itu hak Ghalil lah yang mau mengatakan itu. Aku mah hanya terima saja." Santai Cici tanpa memedulikan amarah Grace.

Memejamkan mata, Grace mencoba menahan emosi-nya, "Cisandra!?" Ucap Grace dengan napas yang tertahan.

"Yaa apa!?" Cici Mendelik, "Kenapa Grace, ada apa!?"

"Kamu tau saya lagi marah kan?" Grace menatap tajam Cici

"Iya aku tau, lagipula aku gak tau alasan kamu marah kenapa," Cici masih berucap santai, sambil mengendikkan bahu.

Grace mengepalkan tangan-nya hinga kuku jarinya memutih, tak menyangka Cici masih bersantai saja disaat amarahnya menguap-nguap.

BRAKKK

Cici tersentak ketika mendengar suara keras gebrakan meja, lalu melotot mengetahui suara keras itu berasal dari tinjuan tangan Grace.

"Grace kamu apa-apan sih! Tangan kamu merah nih. Marah gak segitu-nya juga kali," omel Cici sambil Memegang tangan Grace yang lecet.

Ia pun bangkit ingin mengambil kotak P3K di rak buku-nya tetapi tertahan oleh cekalan tangan Grace hingga ia tertarik kedepan menabrak dahi lelaki itu.

Baby with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang