Note: Sebenarnya aku mau trailer dari cerita ini, setuju gak?
Hari ini adalah hari yang begitu berat dilewati oleh seorang kakak pertama yang berjalan di koridor rumah sakit dengan sang adik pertama yang ada disampingnya dengan merangkul ransel yang pastinya itu adalah isi pakaian-pakaian sang adik bungsunya.
Bahkan seorang Mark Lee tak percaya dengan kisah-kisah yang seperti dongeng ini bisa terjadi di dunia nyata bahkan ke dirinya sekaligus.
Memang benar, ia bertukar nyawa dengan sang adik bungsunya.
Dengan jiwa Mark Lee dan bertubuh bongsor dan tinggi daripada tubuhnya.
Ia harus rela diperlukan manja oleh sang adik, Jaemin nantinya.
Mereka berdua sudah sampai di basement Dan memasuki mobil yang Renjun bawa dan mengendarainya dengan kecepatan hampir diatas kecepatan.
Ingin rasanya Mark mengumpati adiknya ini. Bahkan ia berulang-ulang kali mengingatkan untuk berjalan perlahan disaat menaiki mobil maupun motor.
Kalau saja dirinya tak terjebak di tubuh Jisung ia akan memintir tangan adiknya sampai bersuara.
Oh iya soal adiknya, Mark baru ingat. Ia di sekap dan dibawa oleh suruhan Ayahnya.
Matanya menatap sekeliling, duduknya tak nyaman dan juga ia mengigit bibir bawahnya khawatir plus panik.
Ia takut kalau Jisung kenapa-kenapa. Ia tak begitu peduli dengan wajah dan tubuhnya nanti ada yang terluka.
Ia bahkan berkali-kali lipat sakit melihat Jisung yang sakit karena mentalnya dan batinnya.
Ia bahkan tak menyadari kalau mobil mereka berhenti di depan bangunan seperti masion megah namun agak sedikit tua.
Ya itu lah rumah mereka. Masion itu adalah pemberian mending sang ibu mereka yang meninggalkan mereka karena tak kuat melihat sang suami yang bercumbu dengan wanita lain atau disebut juga Jalang (?).
Bahkan binatang-binatang yang kadang-kadang memakan daging manusia pun lebih baik daripada wanita Jalang.
Wanita itu tidak salah apapun karena Tuhan memberikan nafsu kepada manusia. Itu adalah masalah yang wajar.
Namun mereka salah besar. Seharusnya manusia bisa menahan hawa nafsunya. Karena hawa nafsu adalah berasal dari godaan iblis, jin dan semacamnya.
Beralih ke Mark yang mengingat masa lalu kelamnya yang dimana ibunya yang dipukuli oleh sang Daddy.
"Jisung! Ayo masuk!"ajak Renjun dengan menarik Jisung agar masuk ke ruang mereka yang tampak berantakan dengan kertas berserakan dimana-mana dan tampaklah empat orang yang tertidur di sofa ruang keluarga.
Renjun menatap mereka berempat dengan malas. Ia berdecak kesal dengan sikap kembarannya dan adik-adiknya.
"Heh! Udah pagi ini juga mau siang! Bangun woy! Nanti kaya babi apalagi Haechan yang udah kaya babi jadi besok jadi gajah"geram Renjun sambil menarik Haechan yang menyelipkan kepalanya ke cekuk leher Jaemin sambil memeluk Jaemin yang tertidur di paha Jeno yang terlentang dengan bantalan bantal sofa.
Sedangkan Chenle kini tidur dengan posisi duduk dan menunduk sesekali menegakkan badannya kala ia terbentur dengan senderan sofa.
Semuanya langsung karena alarm dari teriakan Renjun tadi.
Haechan berdecak sebal dan menatap Renjun tajam sesekali mengucek matanya.
Jisung—ralat maksudnya Mark menahan tangan Haechan supaya tidak mengucek-ucek matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Always Happy With Jisung END
Fanfiction❝Hanya demi sang kakak, ia harus melakukannya walaupun ia akan berakhir dengan 2 mayat nantinya. Semoga keberuntungan ada dipihaknya... ❞ Judul lain: ❝The Miracle / Mirror❞ Start: 30 Oktober 2020 End: 28 Juli 2021 Jeannise✨