Cedric berharap ia tidak menyinggung Carina dengan memilih meja yang tertutup dan jauh dari pintu di bagian pojok dalam ruangan. Dia tidak pernah segugup ini. Apa yang perlu dikatakannya ketika Carina datang? Apakah gaya pakaiannya hari ini berlebihan? Topik apa yang harus ia bahas nanti?
Untuk sesaat, Cedric menyesal impulsif meminta Carina untuk minum bersama. Ia berharap hal ini tidak akan memperburuk keadaan Carina. Tentu ia ingat apa yang dikatakan Herbert ketika ia sedang bersiap-siap.
"Ced, aku bukan Heidi. Tapi, mereka bilang ia membawa sial!" Tekannya membuat Cedric tidak nyaman.
"Aku sudah mentutorinya lebih dari lima kali. Aku tidak pernah merasa sial? Malahan aku mendapatkan snitch dipertandingan kemarin"
Herbert hanya diam dengan ucapan Cedric, ada benarnya juga. Mungkin Carina hanya sial untuk Gryffindor, pikirnya. Tentu tujuan Cedric memberitahu Herbert semata-mata untuk mengalihkan Heidi mengikutinya ke Hogsmeade, "Kau janjikan, Herb? Kau tidak akan mengatakan apa-apa kepadanya?" Tanya Cedric memastikan kembali. Herbert hanya mengangguk, "Aku paham, Ced. Aku akan mengajaknya berlatih atau memintaya mengajari Herbology" jawabnya masih setengah kantuk.
Kembali ke realita, Madam Rosemerta datang membawa segelas butterbeer untuknya. "Kau terlihat tampan hari ini, dear. Apakah kau ada kencan?" Tanyanya. Cedric hanya menggeleng sembari tersenyum, "Tidak. Aku hanya ada janji dengan teman" jawabnya singkat. "Ah, pasti dengan Ms. Chang?" Pertanyaan Madam Rosemerta membuat Cedric terdiam sesaat.
"Err—Sayangnya hari ini aku tidak janjian dengannya" jawabnya canggung.
Madam Rosemerta yang memiliki keingintahuan tinggi tidak berhenti disitu, "Oh, kalau boleh tau, dengan siapakah kau punya janji?"
Cedric hanya tersenyum, "Kau akan lihat nanti" jawabnya menggantung membuat Madam Rosemerta tersenyum lebar, "Tentu" lalu meninggalkan Cedric.
Cedric bersyukur ia membawa buku DADAnya, hampir 20 menit Carina telat dari waktu mereka berjanjian. Ia sempat berfikir, mungkinkah Carina melupakan janjinya? Atau ia sebenarnya tidak mau menemuinya? Ia menutup bukunya, dan meneguk butterbeernya hampir habis, mungkin ia harus kembali ke asrama.
"Apakah membaca materi DADA membuatmu sangat haus?"
Cedric menaruh kembali gelasnya, ia segera mengelap sisa busa butterbeer dimulutnya ketika melihat Carina berdiri didepannya dengan dua kantong bingkisan di tangannya. Rambutnya diikat, scarf Gryffindor, perpaduan antara merah-kuning dan warna birulah yang menarik perhatiannya. Warna kedua bola mata Carina, sebiru langit ketika ia bermain quidditch.
"Maaf aku telat! Aku harus mengantri untuk membayar belanjaan ku.." Ucapnya dengan nada bersalah.
Cedric menggeleng kepalanya, ia merasa terhibur, melihat wajah cemas Carina mengingatkannya ketika Carina berhasil menghilangkan ekor dan kepala kucing, tapi tidak dengan badannya. "Wow, kau benar-benar berbelanja ya" jawabnya. Carina melirik kembali belanjaannya, "Well–Setidaknya aku bisa memberikan mereka sesuatu walau tidak mahal"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] 𝐅𝐀𝐋𝐋 𝐅𝐎𝐑 𝐘𝐎𝐔 | 𝘊. 𝘋𝘪𝘨𝘨𝘰𝘳𝘺 + 𝘉. 𝘞𝘦𝘢𝘴𝘭𝘦𝘺 ✓
FanfictionCarina merupakan sosok yang periang, namun terkadang ia tidak mengetahui apa yang ia mau. Yang ia tau, ia ingin sekali menjadi curse-breaker sebagaimana Bill Weasley melakukannya. Namun, kehidupannya berubah semenjak kaburnya Sirius Black dari Azkab...