Aula besar Hogwarts sudah mulai ramai. Para siswa menikmati sarapan pagi mereka bersama, tanpa ragu Carina berjalan menuju meja Slytherin. Ia membawa sebuah cookies dan cokelat muggle lengkap dengan pita warna merah. Ia bisa melihat Draco Malfoy sedang membicarakan tangannya yang terluka kepada teman-temannya.
"... ya, Madam Pomfrey bilang aku beruntung. Jika telat satu atau dua menit, aku bisa kehilangan tanganku!" Ucapnya berlebihan.
"Ahem" deham Carina mencari perhatian Draco.
Draco melihatnya dengan tatapan sinis dan jijik. Ia mengkerutkan kedua alisnya, "Apa yang kau mau, kerdil?" Ejeknya. Carina sedikit sensitif dengan ejekan tinggi badannya. Ia tau tubuh pendek untuk usianya dan badan berisi bukan kombinasi yang bagus. Namun ia berusaha mengabaikan kata-kata kasar, sepupu jauhnya.
"Hanya ingin mengetahui kabarmu. Aku kecewa kau tidak kehilangan tanganmu" ejeknya kembali yang semakin membuat Draco kesal.
"Jaga mulutmu! Kerdil!" Balas Pansy Parkinson, anak Slytherin dengan potongan rambut mangkoknya. Carina menggeleng kepalanya, ia mencoba menghilangkan niat membalas tiap ejekkan mereka, itu bukan tujuannya menghampiri Draco.
Carina menghela nafas, "Tenang Draco, aku bercanda. Aku lega melihat kau tidak apa-apa. Ini" ia menyodorkan bingkisan itu kepadanya, "Aku harap bisa membuatmu cepat membaik, sepupu".
Draco yang mendengarnya memanggil sepupu merasa geli dan semakin jijik, ia bahkan menjulurkan lidahnya dan membuat Carina tertawa. Ia menepis tangan kanan Carina dengan tangannya satu lagi, membuah bingkisan itu terjatuh, seketika wajah Carina kesal, ia menunduk mengambil bingkisan itu.
"Berhenti memanggilku sepupu! Kita bukan sepupu! Mana sudi aku mau satu darah denganmu. Aku tidak butuh itu" bantahnya penuh amarah.
Carina hanya menghela nafas, sejahat apapun yang dilakukan Draco kepadanya tidak akan mengubah niatnya untuk memperbaiki kembali hubungan Ibu Draco, Narcissa Malfoy dengan Andromeda Tonks. Ia meletakan bingkisan itu di meja.
"Makanlah. Ini hanya cookies dan cokelat muggle biasa. Kau tau, sekolah kita sedang banyak dementor. Barangkali kau membutuhkannya" lalu ia pergi meninggalkan meja Slytherin itu.
"Aku akan bilang ke Ayahku tentang ini!" Pekik Draco sebelum Carina menjauh. Namun, Carina berhenti sejenak dan menoleh ke Draco kembali, "Jangan lupa Draco, Ayahku adalah Sirius Black" itu pertama kalinya Carina bangga memanfaatkan nama Ayahnya, lalu ia kembali berjalan menuju meja Gryffindor.
Draco yang masih kesal, melihatnya berjalan dengan jijik. Pansy mencoba menenangkannya, "Jangan risaukan dia, Draco. Dia pasti gila seperti Ayahnya". Crabe dan Goyle melihat bingkisan kecil itu, "Hey, Draco. Bolehkah.. kami memakannya?" Tanya Goyle. Draco tidak memberikan jawaban, ia hanya melirik sinis mereka dan memutar kedua bola matanya.
ミ★
Cedric berjalan terburu-buru mengetahui ia telat datang untuk mentutor Carina. Ini semua karena musim pertandingan quidditch akan segera tiba dalam waktu kurang lebih satu bulan. Nafasnya terengah-engah, ketika ia membuka pintu, ia bisa melihat Carina sedang berlatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] 𝐅𝐀𝐋𝐋 𝐅𝐎𝐑 𝐘𝐎𝐔 | 𝘊. 𝘋𝘪𝘨𝘨𝘰𝘳𝘺 + 𝘉. 𝘞𝘦𝘢𝘴𝘭𝘦𝘺 ✓
Hayran KurguCarina merupakan sosok yang periang, namun terkadang ia tidak mengetahui apa yang ia mau. Yang ia tau, ia ingin sekali menjadi curse-breaker sebagaimana Bill Weasley melakukannya. Namun, kehidupannya berubah semenjak kaburnya Sirius Black dari Azkab...