Carina masih merasakan sakit dikepalanya, namun ia bisa mendengar suara bisik. Ia perlahan-lahan membuka matanya, ia terbaring di Hospital Wing. Ia bisa melihat Ron terbaring disebrangnya. Di antara mereka terdapat Hermionie, Harry dan Dumbledore yang berbisik. "Ha-Harry?" Panggil Carina membuat Dumbledore melihat Carina yang sadar dan tersenyum.
"Sekarang perhatikan" ucap Dumbledore kepada Harry dan Hermionie. "Sirius terkunci di dalam ruangan Professor Flitwick dilantai tujuh. Jendela ke-13 dari sebelah kanan West Tower. Tapi ingat kalian tidak boleh terlihat. Ms. Granger kau paham dengan hal ini, kalian–tidak–boleh–terlihat" jelasnya kembali. Carina tidak memahami apa yang mereka bicarakan, ia lalu melihat Dumbeldore memberikan kedipan mata kepadanya lalu berkata kepada Harry dan Hermionie, "Semoga berhasil"
Dumbledore keluar dari ruangan, Hermionie mengeluarkan sebuah kalung dan memutarkannya tiga kali. Harry yang tidak memahami apa-apa hanya melihat Hermionie dengan bingung, "Hermionie apa maksudnya?" Hermionie tidak menjawabnya, "Harry kemarilah" panggilnya. Carina melihat mereka dengan bingung, "Apa yang kalian lakukan?" Tanyanya, "Dimana Sirius?"
Hermionie mengenakan kalung panjang itu dengan Harry, lalu menjawab Carina, "Jangan khawatir, Ri. Kami akan menyelamatkannya" jawabnya. Lalu perlahan-lahan mereka berdua menghilang seperti uap air yang menghembus entah kemana. Carina terkejut melihat hal tersebut. Setelah mereka berdua menghilang tidak lama kemudian pintu kembali terbuka, ia melihat Harry dan Hermionie yang masuk dan berjalan dengan senyum.
Madam Pomfrey yang baru saja masuk setelah Dumbledore keluar mendengar suara gemuruh yang mengarah ke Hospital Wing, suara marah dan kesal Snape dapat terdengar.
"Dia pasti disapparated, Severus-"
"DIA TIDAK DISAPPARATED!" bentak Snape, "KAU TIDAK BISA DISAPPARATED ATAUPUN APPARATED DI DALAM KASTIL INI! INI–INI–PASTI ULAH POTTER!"BAM
Pintu Hospital Wing terbuka dengan kasar, membuat Madam Pomfrey terkejut, "Professor Snape! Kendalikan dirimu!" Namun Snape mengabaikannya, ia menghampiri Harry yang duduk disebelah kasur Carina. "AKUI ITU POTTER!" bentaknya kembali. Fudge mencoba menenangi Snape, "Tenanglah! Kau mengatakan omong kosong!" Tegurnya. Dumbledore yang tertinggal dibelakang mereka mencoba berbicara, "Seperti yang kau lihat, Snape. Mereka berada diruangan dan pintu terkunci" ujarnya.
Snape diam dengan kesal, ia menatap Fudge dan mereka penuh amarah, lalu pergi meninggalkan ruangan. Dumbledore menghampiri Fudge, "Dia hanga kecewa" belanya, Fudge dengan wajah kesal menjawab, "Well–Tidak hanya dia yang kecewa! Baiklah aku akan memberitahu ini di kemetrian". "Lalu, bagaimana dengan dementor?" Tanya Dumbledore. Fudge mengangguk, "Tentu mereka akan pergi" jawabnya.
Setelah ruangan kembali kondusif, Carina mencoba berbicara dengan Harry. "Hey" panggilnya, membuat Harry menoleh ke arahnya. Ron yang baru sadar juga ikut menanyakan hal tersebut, "Ya, apa yang terjadi? Bagaimana kita bisa disini? Dimana Sirius? Dimana Lupin?" Tanyanya. Harry dan Hermionie melihat satu sama lain, lalu Harry hanya tersenyum kepada Hermionie, "Kau jelaskan kepada mereka, Hermionie"
ミ★
Mereka berempat diperbolehkan keluar dari Hospital Wing besoknya, namun kastil terlihat kosong. Pasti karena semua orang pergi berkunjung ke Hogsmeade. Carina masih menggunakan perban dikepalanya, Ron juga masih berusaha berjalan dengan tulang barunya. "Bagaimana dengan kepalamu?" Tanya Harry ketika mereka berjalan keluar. Iya hanya tersenyum, "Tidak pernah sewaras ini" guyonnya. Ia melihat Harry tertawa, "Terima kasih Harry" ucapnya membuat Harry tersenyum, "Jangan khawatir. Aku melakukan ini untuk kita. Kita seperti keluarga, Ri!" Jawabnya. Carina tidak bisa menahan senangnya, ia memberikan Harry pelukan erat.
Hermionie mengdeham membuat mereka berhenti berpeluk, "Ri, aku rasa Cedric menunggumu" ucapnya dengan senyum. Di depan lorong, Carina bisa melihat Cedric berdiri menyenderkan tubuhnya, ia diam dan menutup matanya. Carina tersenyum dan berjalan ke arahnya, "Aku rasa kita sebaiknya kembali ke asrama" bisiknya kepada Hermionie dan Ron.
Cedric yang mendengar langkah kaki mendekatinya melihat Carina berjalan ke arahnya. Ia terkejut dan berlari ke arahnya, lalu memberinya pelukan yang sangat erat, "Oh, Tuhan. Terima kasih, Tuhan. Terima kasih" bisiknya sembari memeluk Carina dengan erat. Carina hanya tertawa kecil, "Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau tidak ke Hogsmeade?"
Wajah Cedric masih memerah, ia seperti melihat keajaiban, "Ni! Mereka bilang kepalamu terluka dan–Sirius, ka-kau menemuinya ya?!" ucap Cedric penuh cemas. Carina menenangkannya, "Tenang, Ced. Aku baik-baik saja, aku hanya terbentur" jawabnya sembari menunjukkan perbannya. Cedric menggeleng, "Ni!" Desahnya, "Kau tidak tau betapa khawatirnya aku! Aku tidak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu padamu" ucapnya.
Carina merasa bersalah melihat wajah Cedric yang cemas, ia dengan ragu memegang wajahnya, "Ma-maafkan aku, Ced. Aku bisa menjelaskannya" ujarnya berharap Cedric lebih tenang. Cedric hanya mengangguk kecil, ia memegang wajah Carina, membawanya dekat dengan wajahnya. Berikutnya bibirnya dan bibir Carina bertemu dan melumat satu sama lain. Cedric bisa merasakan Carina tersenyum dan ia merasa lega dengan hal itu.
Carina menarik wajahnya dengan lembut. Cedric hanya tersenyum, "Jangan lagi" bisiknya, "Jangan lagi terluka. Aku tidak bisa mengetahuimu terluka. Bahkan, Madam Pomfrey melarangku mendekati area Hospital Wing sepanjang 500 meter" ujarnya membuat Carina tertawa. "Jadi itu mengapa kau menungguku disini?" Tanyanya yang diikuti anggukan kepala. Carina tersenyum, "Aku rasa kita punya janji untuk piknik bersama?"
Cedric mengangguk, ia seakan-akan tidak sabar dengan hal ini. "Tentu, tapi kau harus tau sesuatu dahulu" ucapan Cedric membuat Carina bingung, "Apa?" Tanyanya kembali. Cedric berbisik ke kuping kirinya, "Mulai sekarang, kau adalah milikku" hal itu membuat Carina memerah, "Well, kalau begitu, kau juga milikku" tambahnya. Mereka berdua berjalan menuju danau hitam.
Tentu Carina kecewa mengetahui bahwa Peter berhasil kabur, namun ia bersyukur mengetahui Ayahnya, Sirius Black berhasil melarikan diri dari Dementor's Kiss bersama Buckbeak. Andromeda dan Ted Tonks sangat marah dan khawatir dengan kejadian yang dialami olehnya. Ia mendapatkan omelan tiada henti dari mereka, teman-temannya juga ikut cemas dan mengingatkan dia agar tidak melakukan hal itu lagi. Prajul juga ikut cemas, tapi ia berusaha semampunya untuk tidak memperlihatkannya
Waktu berbicara dengan Sirius tidaklah panjang, ia hanya mengatahui bahwa Ibunya sudah meninggal. Tentu hal itu sangat menyedihkan, tapi setidaknya ia bisa bertemu dan memeluk Ayahnya. Ia tidak sabar kelak dirinya hidup bersama Sirius dan Harry, sebagai keluarga utuh. Ia selalu mengingat bagaimana Ayahnya memeluknya dan apa yang ia katakan padanya.
"Carina, bintang kami yang paling terang"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] 𝐅𝐀𝐋𝐋 𝐅𝐎𝐑 𝐘𝐎𝐔 | 𝘊. 𝘋𝘪𝘨𝘨𝘰𝘳𝘺 + 𝘉. 𝘞𝘦𝘢𝘴𝘭𝘦𝘺 ✓
FanfictionCarina merupakan sosok yang periang, namun terkadang ia tidak mengetahui apa yang ia mau. Yang ia tau, ia ingin sekali menjadi curse-breaker sebagaimana Bill Weasley melakukannya. Namun, kehidupannya berubah semenjak kaburnya Sirius Black dari Azkab...