TGS 10

5.5K 618 26
                                    








Baekhyun dengan segala kehidupannya, tentu hanya bersenang-senang tanpa harus bekerja keras. Lain halnya dengan Luhan dan Kyungsoo yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keduanya tentu saja tahu siapa Baekhyun sebenarnya, ketiganya sudah berteman sejak duduk di bangku SHS, mereka hanya berpisah saat memasuki universitas yang berbeda. Sebenarnya hanya Baekhyun, karena Luhan dan Kyungsoo masuk di universitas yang sama.

Minggu ini ketiganya membuat janji untuk bertemu dan berbelanja bersama karena sudah satu minggu mereka tidak bertemu. Kyungsoo dan Luhan di sibukkan dengan pekerjaan, sementara Baekhyun sibuk menghindari Chanyeol.

"Ah aku kenyang sekali." Ucap Baekhyun sambil mengusap-usap perutnya yang seperti akan meledak karena kekenyangan.

"Bisakah kau bersikap seperti layaknya putra seorang konglomerat? Kau seperti gelandangan yang baru saja menemukan makanan." Keluh Luhan yang selalu protes pada sikap Baekhyun yang terkadang sedikit kampungan.

"Aku memang bukan siapa-siapa. Memangnya aku siapa?"

"Dia mulai lagi." Kyungsoo berujar malas.

"Memangnya aku harus bersikap seperti apa? Aku sangat menyukai diriku yang seperti ini, bebas. Tidak harus terlihat sempurna hanya karena aku anak dari keluarga kaya."

"Hanya kau bilang? Yak Byun Baekhyun, semua orang ingin seperti dirimu! Apa kau tahu itu?"

"Maaf-maaf saja Luhan, aku tidak pernah meminta dilahirkan dari keluarga kaya. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. Apa adanya."

"Mau bertukar posisi denganku?" Tawar Luhan dengan nada yang terdengar sangat serius.

"Siapa yang bilang mau bertukar posisi? Aku hanya ingin hidup sederhana, berterima kasih saat di beri sesuatu, tidak mengeluh saat di beri masalah, abai pada pendapat yang tidak penting dan berbahagia dengan hal-hal yang di anggap sepele. Kalau aku terlahir kaya raya, itu ku anggap bonus." Baekhyun  menjawab dengan jurus silat lidah andalannya.

"Oh lihat siapa yang bicara, yang benar saja!" Kini kyungsoo yang mulai kehabisan kata-kata.

Ketiganya lalu tertawa untuk hal konyol yang mereka bahas. Sangat tidak penting, karena memang bukan 'penting' point utamanya. Mereka terbiasa membahas hal-hal konyol lalu menertawakannya.

Ketiganya berhenti tertawa saat sebuah suara terdengar menginterupsi.

"Baekhyun?"

Suara itu,Baekhyun mengenali nya. Bahkan ia tidak perlu repot-repot menoleh untuk memastikan siapa yang baru saja memanggil namanya.

"Oh hai Rose."

Baekhyun tersenyum, mengulurkan tangannya yang kemudian di sambut Rose dengan senang hati.

"Kita bertemu lagi."

"Ya. Wow, baru selesai shopping?"

Baekhyun sangat menyukai ini. Saat dimana ia bertanya pada Rose namun matanya menatap lekat laki-laki yang kini berdiri tepat di samping wanita itu.

"Iya, hanya membeli beberapa keperluan." Rose menjawab dan masih belum menyadari jika suaminya dan Baekhyun saling melempar tatapan satu sama lain.

"Sudah makan siang? Mau bergabung dengan kami?" Baekhyun dengan tanpa dosanya menawarkan hal yang jelas tidak akan Chanyeol sukai.

"Kami sudah makan, kami hanya lelah dan berniat mencari minum sekalian beristirahat. Apa tidak apa-apa jika kami bergabung?"

"Tentu saja." Senyuman licik bisa dengan jelas Chanyeol lihat pada wajah ayu itu.

Chanyeol yang sejak tadi hanya diam menggeser kursi terlebih dahulu untuk ia duduki sendiri. Luhan dan Kyungsoo saling menatap, merasa heran dengan sikap dingin Chanyeol pada Rose.

Rose memesan minuman untuk dirinya dan Chanyeol. Sementara baekhyun sedang bersikap so acuh dengan keadaan sekitar, memfokuskan dirinya dengan ponsel sambil sesekali tersenyum membuat Chanyeol tidak suka.

Dengan siapa dia berkirim pesan?

Siapa yang membuatnya bisa tersenyum seperti itu? Apakah Oh sialan Sehun?

Baekhyun dapat melihat raut wajah tidak suka Chanyeol dari sudut matanya. Asal tahu saja, Baekhyun sengaja melakukan ini untuk memprovokasi laki-laki itu dan melihat reaksinya. Terdengar sedikit jahat mengingat disana ada Rose.

Bukan tanpa alasan dirinya melakukan itu,
Baekhyun tidak menyukai Rose untuk apa yang pernah wanita itu lakukan pada Jeffrey.

Baekhyun juga tidak menyukai Chanyeol yang hari ini kedapatan pergi mengantar Rose berbelanja, seperti lupa jika tempo hari pria itu baru saja memohon padanya untuk di maafkan.

that asshole!

"Hey seseorang baru saja mengirimiku pesan." Seru Baekhyun tiba-tiba.

"Siapa?" Luhan dan Kyungsoo kompak menyahut.

"Tidak tahu, nomornya tidak kukenal."

"Apa isi pesannya?" Luhan yang selalu paling depan bertanya jika ia penasaran dengan sesuatu.

"Aku sulit menemukan mu hingga kita bertemu kembali di pesta tempo hari. Aku saat itu belum yakin apa itu kau, tapi hatiku mengatakan kau memang benar-benar orang yang selama ini kucari. Apa kau akan percaya jika kukatakan bahwa aku sangat mencintaimu? Bahwa aku sangat merindukanmu selama ini?"

Baekhyun membacakan isi pesan yang sebenarnya tidak pernah ia terima. Kata-kata itu adalah ucapan Chanyeol tempo hari saat meminta maaf padanya.

"Waaahh, siapa dia? Apakah dia pengemar barumu?"

"Tidak tahu Kyung, mungkin orang gila?" Baekhyun melemparkan pandangannya tepat di wajah Chanyeol.

Chanyeol yang di perlakukan seperti itu kini mengerti. Ia kesal tentu saja, tapi rasa gemasnya pada Baekhyun lebih mendominasi.



He's cute.


"Kau harus berhati-hati Baekhyun."

"Kenapa aku harus berhati-hati?"

"Mungkin orang gila itu sangat terobsesi padamu."

"Jangan mengada-ada. Kau sangat cocok menjadi sutradara drama."

"Bagaimana kalau kau di culik?"

"Itu lebih mengada-ada." Sahut baekhyun masih tetap acuh.

"Tapi itu yang akan kulakukan jika aku menjadi pria itu. Bagaimana aku mengatakannya ya? Siapapun akan sangat gemas dengan sikapmu yang seperti ini."

Rose, Luhan dan Kyungsoo hanya saling menatap. Ketiganya benar-benar tidak mengerti arah pembicaraan ini.

"Sikapku yang seperti apa?" Tanya Baekhyun dengan sikap pura-pura polosnya.

"Kau sedang cemburu?"

Baekhyun rasanya ingin memukul kepala Chanyeol saat ini juga. Apa katanya? Cemburu? Lalu Baekhyun menyadari jika ia sedang kesal sejak tadi untuk alasan yang tidak jelas.

"Pardon?"

Chanyeol tersenyum, sepertinya tebakannya benar saat melihat ekspresi yang Baekhyun tunjukkan. Chanyeol juga senang tentu saja. Tidak sia-sia ia mau pergi dengan Rose saat di paksa ibunya membeli perlengkapan bayi untuk kado salah satu saudaranya yang baru saja melahirkan dan bisa menggoda Baekhyun saat ini.

"Kurasa aku harus pergi, aku ada keperluan. Rose, maaf kau harus pulang sendiri. Aku tidak mau membuat seseorang kesal padaku untuk alasan yang tidak jelas."

Park Chanyeol sialan!

Tanpa menunggu jawaban Rose atau sekedar mendengar protes yang Chanyeol tahu akan wanita itu lontarkan, ia buru-buru bangkit lalu pergi begitu saja. Meninggalkan empat orang disana dengan rasa penasarannya masing-masing.

Tbc.

The Great Seducer, Byun Baekhyun ( Cb BxB ) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang