⛅🌞⛅
Jennie memegang erat gagang pintu kamar mandi dengan tangan kanannya sambil menatap tajam ke arah Alvaro yang juga memegang erat tangan Jennie untuk mencegahnya membuka pintu itu dan mandi terlebih dahulu.
Ya, mereka sedang berebutan kamar mandi sekarang, karena hanya ada satu kamar mandi disini jadi harus bergantian mandinya. Alvaro yang hari ini ada jam kerja siang, dia pun berfikir harus bersiap-siap sekarang agar tidak terlambat namun jadinya malahan rebutan kamar mandi seperti anak kecil.
"Cowok itu harus ngalah sama cewek!" Geram Jennie greget sendiri karena Alvaro yang tak mau mengalah padanya. Dia tak tau Alvaro akan bekerja.
"Gue sibuk dan gue nggak ada niatan buat ngalah sama lo!" Tolak Alvaro sambil mempererat gengamannya sedikit dengan tangannya yang besar dan kuat itu sampai tanpa sadar dia bisa menyakiti tangan Jennie.
"AWWW SAKIT ANJIR!!!" Rintih Jennie kesakitan dengan refleks melepaskan tangannya dari genggaman kuat Alvaro.
Jennie menatapi tangan kanannya yang memerah agak pucat itu. Benar-benar kurang ajar Alvaro.
"Ya ampun Alvaro!!! Masalah kecil kaya gini aja bisakan buat ngalah?!" Seru bu Dista yang datang lalu memegangi tangan Jennie yang memerah itu. Sedangkan Alvaro sendiri terdiam bingung menatap tangan Jennie, ia tak mengira kalau genggaman yang menurutnya tidak kuat itu bisa membuat tangan Jennie memerah. Alvaro menjadi merasa bersalah.
"Non nggak papa?" Tanya bu Dista yang dibalas anggukan oleh Jennie.
"Alvaro ikut ibu!" Perintah bu Dista berjalan ke ruang tamu diikuti Alvaro. Sedangkan Jennie tersenyum sekilas lalu berjalan masuk ke kamar mandi.
"Alvaro kamu kenapa sih? Kamu kayaknya nggak suka banget sama non Jennie?" Tanya bu Dista yang tak dijawab oleh Alvaro. Alvaro lebih memilih diam saja.
Bu Dista menghela napas. "Dia anak majikan ibu Al! Dia itu tamu dirumah ini, jadi tolong lah jangan kasar sama gadis kecil cantik kaya non Jennie oke?"
"Bu bisa nggak sih kalau berhenti kerja disana sekarang juga, biar aku aja yang kerja, aku bisa kok nyari uang buat makan setiap harinya, aku nggak suka liat ibu yang selalu sakit kelelahan, aku cuman mau ibu bahagia" ucap Alvaro dengan tatapan sayu dan seriusnya.
Bu Dista tersenyum lebar, dia tak kalau Alvaro sudah sedewasa ini sampai bisa mengatakan hal itu dengan tatapan seriusnya.
"Hmm anak ibu ternyata sudah dewasa" ucap bu Dista mengelus rambut Alvaro dengan penuh kasih sayang.
"Ibu mengerti apa yang sedang kamu rasakan saat ini, ibu memang ngerasa kelelahan tapi ibu udah cukup bahagia kok" ungkap bu Dista menjeda. "Ibu udah bahagia hanya dengan lihat kamu bisa tumbuh besar dengan baik seperti ini karena usaha ibu, kalau ibu berhenti dari pekerjaan ini gimana nanti kuliah kamu? Ibu nggak mau kamu nggak kuliah kaya ibu! Ibu pingin setidaknya hidup kamu tidak hancur kaya ibu!"
Alvaro terdiam mematung, apa yang dikatakan ibunya benar-benar menyayat hatinya. Alvaro memeluk ibunya erat, dia ingin menangis kencang saat ini juga, tapi dia juga tak mau ibunya ikut menangis sedih seperti itu. Akhirnya Alvaro menahan air matanya seperti biasa.
"Aku sayang sama ibu" kata yang sudah lama Alvaro pendam pun akhirnya terucap dengan sendirinya.
~~~
Alvaro masuk ke kamar mandi dengan handuknya. Dia menatap pantulan dirinya di cermin sambil merenungkan perkataan ibunya tadi sebentar. Setelah itu dia menoleh kearah rak kamar mandi stainless disamping kirinya, dia kaget melihat semua perlengkapan mandinya tidak ada disana dan malahan tergantikan dengan skincare Jennie yang banyak tertata rapih disitu. Lalu Alvaro melihat plastik hitam yang tergantung di gantungan, setelah dibuka ternyata berisi semua perlengkapan mandinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENNIE KIM👑 The Arrogant Princess
Fiksi PenggemarShe is BEAUTIFUL💎, Tapi punya banyak masalah keluarga. She's a POPULAR girl👑, Tapi dia punya banyak teman palsu. She's a RICH girl💸, Tapi dia tak pernah bahagia. And She's an ARROGANT😡 and SPOILED😯 girl, Tapi sebenarnya dia hanya ingin diperhat...