PART 3 Ketemu👆

329 80 21
                                    

🏰🏰🏰


Keesokan harinya, Jennie membuka matanya perlahan karena silau sinar matahari pagi yang sangat terik menerobos cendela besar kamarnya. Jennie terbangun lalu duduk sambil melakukan peregangan pagi seperti biasanya, dia juga menguap karena masih ngantuk dan kelelahan karena tadi malam dia tidurnya agak terlambat gara2 kejadian ditoilet itu Jennie jadi terlambat pulang juga.

Setelah merasa jiwanya sudah terkumpul Jennie pun turun ke lantai bawah dapur, oh ya sekarang Jennie sedang berada dirumah papanya yah.

Didapur sana Jennie melihat bu Dista sedang menyiapkan berbagai macam sarapan pagi yang sehat untuk Jennie tentunya.

"Lho kok Non Jennie belum siap2, ini udah jam 7 lewat loh" ucap bu Dista setelah melihat kehadiran Jennie yang duduk di meja makan dekat dapur dan masih mengenakan baju tidurnya padahal bu Dista sudah membangunkan Jennie beberapa menit yang lalu sampai terbangun dan mengatakan akan segera mandi, namun Jennie malah tertidur lagi dan bangun dengan sendirinya.

"Hmm hari ini aku mau cuti aja bi" ujar Jennie dengan wajah kusut dan kesal menatapi layar ponselnya.

"Lho kenapa?"

"Kayaknya Aku bikin masalah lagi bi, nih banyak komentar buruk di IG aku, di website sekolah rame banget ngomongin tentang aku" keluh Jennie menunduk menaruh kepalanya dimeja makan sambil menghela napas berat terus.

"Non Jennie yang bibi kenal itu nggak akan terpengaruh dengan komentar2 kek gitu, non Jennie itu orang nya kan kuat" ungkap bu Dista sambil menepuk punggung Jennie.

Jennie mendongak menatap bu Dista yang sedang menaruh sarapan didepan Jennie sambil tersenyum.

"Jangan merasa terintimidasi kalo memang kamu nggak salah, mending makan sarapan ini dan bersiaplah berangkat sekolah oke non?"

Jennie tersenyum bersemangat setelah mendengar perkataan bu Dista. Bagi Jennie orang yang bisa diajak bicara nyambung itu cuman bibi Dista, ketika sedang ada masalah, Jennie selalu curhat dengannya untuk menentukan jalan keluar yang baik.

"Bibi tuh ya emang selalu ngertiin aku, selalu dipihak aku, bibi yang terbaik lah pokoknya" ucap Jennie mengacungkan jempol lalu memeluk bu Dista yang tersenyum senang karena merasa dirinya seperti punya seorang anak putri.

"Iya lah siapa dulu ini kan bibi" Jennie melepaskan perlukannya dan berkata, "ahh kuno banget sih, tapi Jennie tetep suka hehehe"

"Hmm kalau gitu aku siap2 dulu ya bi" ucap Jennie yang dibalas anggukan bu Dista. Jennie berjalan menaiki tangga sambil menari, bu dista yang melihat Jennie yang bertingkah lucu seperti anak kecil itu pun tertawa kecil.

~~~

"Bapak ke toilet sebentar ya kalian berdua bisa lanjutin razia nya kan" ucap pak Tio selaku guru olahraga yang biasa nggadain razia setiap seminggu sekali didepan gerbang masuk sekolah bersama anggota osis.

"Iya pak, bapak tenang aja biar saya yang lanjutin dengan baik" jawab Delvin sambil tersenyum lebar mencari perhatian pak Tio. Delvin merupakan anggota tim basket yang dilatih oleh pak Tio maka dari itu dia ingin membuat kesan baik dimata pak Tio agar bisa diangkat menjadi ketua tim basketnya.

"Kalau gitu bapak pergi sebentar" pamit pak Tio lalu dengan segera pergi meninggalkan Delvin dan Alvaro.

"Gimana gue tadi? kesannya kelihatan bagus nggak?" Tanya Delvin yang langsung dibalas gelenggan kepala oleh Alvaro.

"Ahh brengsek banget sih lo" umpat Delvin kesal sambil menendang kaki Alvaro. Alvaro tertawa dan langsung membalas Delvin, begitulah akhirnya mereka berkelahi kecil seperti anak kecil yang membuat Delvin dan Alvaro tertawa terbahak bahak sampai akhirnya seorang gadis yang sudah tak asing bagi Alvaro berjalan melewati dirinya.

JENNIE KIM👑 The Arrogant PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang