"Kita udah kehilangan jejak mereka" ungkap Elena berhenti ketika melihat didepannya itu jalan buntu, hanya ada tembok polos yang penuh tumbuhan rambat yang biasanya sering dijadikan jalan masuk sekolah ketika terlambat."Aishhh harusnya kita ke kanan bukan ke kiri tadi" guman Jennie mendengus kesal.
Elena menoleh ke Jennie yang berada disebelahnya, "iya kek nya, tapi kenapa kita harus ngejar mereka sih?"
"Gue takut aja nanti temen sebangku gue di kenapa kenapain lagi sama si cewek kasar itu" Jelas Jennie yang tampak khawatir. Tidak biasanya seorang Jennie Kim mengkhawatirkan dan mencampuri urusan orang lain. Namun sejak Jennie kembali dari luar negeri dia menjadi banyak berubah.
"Tenang aja setahu gue dari dulu tuh Sana nggak pernah pake kekerasan di sekolah, dia cuman bisa adu mulut"
"Setiap orang bisa berubah bahkan dalam satu detik! Jadi kita nggak tau apa yang bakal Sana lakuin"
"Ya iya sih tapi gue jamin kok Sana nggak bakal berani pake kekerasan di sekolahan ini" Jennie menatap Elana dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Kenapa sih lo bisa seyakin itu?"
"Sana nggak akan berani bikin masalah karena dia itu takut banget sama ayahnya yang seorang politikus"
"Karena itulah dia sangat menakutkan, dia bisa aja udah berkali kali bikin masalah besar secara diam diam atau bisa aja ditutupinya!" Elena terdiam tak bisa menyangkal perkataan Jennie. Ya memang benarkan? kita tak bisa hanya melihat orang dari covernya saja kan? Setiap orang pasti punya rahasia sendiri.
"Elena?" Panggil seorang cowok dari kejauhan yang berjalan mendekati Elena dan Jennie.
Elena yang sangat mengenal suara ini pun langsung menghela napas malas.
"Aishh ada bang Leo" keluh Elena ketika menoleh ke arah cowok itu yang ternyata benar seperti dugaannya yaitu kakak tirinya si Leo ( pacar Airin ).
"Lo ngapain disini? Lo panjat tembok lagi?" Tanya Leo setelah melihat Elena yang masih menggendong tasnya dan mengira Elena memanjat gerbang karena terlambat.
"Enggaklah, gerbang sekolah aja belum ditutup ngapain gue panjat nih tembok!? Nyusahin hidup sendiri aja!" Tukas Elena yang kesal mengingat tadi pagi Leo pergi sekolah sendiri dengan motornya dan meninggalkan Elena yang masih sarapan.
"Terus ngapain disini?"
"Udahlah bukan urusan elu juga!" Seru Elena kesal lalu mengajak Jennie berjalan pergi sambil menyenggol bahu kakaknya itu dengan keras. Sedangkan Leo hanya terpaku ditempat sebenernya Leo meninggalkan Elena karena ingin menjemput Airin. Ya, walaupun dia tau kalau Elena pasti akan kesal padanya.
~~~
Jennie duduk disebelah bangku Elena.
"Yang tadi itu kakak lo Na?" Tanya Jennie penasaran.
"T I R I kakak tiri oke!" Jawab Elena sengaja mengeja nya dengan menekan setiap hurufnya.
"Kalau gitu sama dong, gue juga punya kakak tiri" ungkap Jennie tersenyum senang bisa bertemu orang yang punya kakak tiri sepertinya.
"Beneran? Wah gue nggak nyangka bisa ketemu orang senasib kek gue" ujar Elena meluncurkan tos adu kepalan tangan dengan Jennie yang membuat mereka berdua tertawa ria.
"Bu inggris datang woy!!! Duduk duduk!" Seru salah seorang teman sekelas Jennie yang membuat satu kelas riuh dan sibuk duduk di bangkunya masing-masing.
"Eh boleh nggak gue duduk disini sampe jam istirahat?" Tanya Jennie kepada seorang cewek yang bernama Vina pemilik bangku yang sedang Jennie duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENNIE KIM👑 The Arrogant Princess
FanfictionShe is BEAUTIFUL💎, Tapi punya banyak masalah keluarga. She's a POPULAR girl👑, Tapi dia punya banyak teman palsu. She's a RICH girl💸, Tapi dia tak pernah bahagia. And She's an ARROGANT😡 and SPOILED😯 girl, Tapi sebenarnya dia hanya ingin diperhat...