42 - Kantin

2.6K 261 36
                                    

Sorry guys baru update. Kemarin aku abis UAS dan sekarang udah kelar huh lega hati Win wkwkwkwk 😂😭. Kuy langsung baca dan komen yaaa biar aku semangat hehe...

*****

Kalian tahu hari apa yang paling menyenangkan?

Hari dimana kamu bisa kembali bersama dengan orang yang kalian cintai.

Itulah yang ada di dalam otak bucin Cakra.

Dari yang malas mendengar penjelasan dosen, selalu lesu dan ingin cepat pulang, pakaian selalu b aja, kini telah berubah kembali ke Cakra yang dulu. Cakra sangat semangat untuk berangkat ke kampus. Walaupun Dira masih tinggal di tempat Lucas, tapi tidak apa-apa. Karena sesudah mata Kuliah terakhir ia bisa mengantar pacarnya itu.

Ingatkan Cakra untuk membujuk Dira agar tidak tinggal bersama Kang Kopi itu lagi.

"Beda ya, yang udah balikan. Kek ada manis-manisnya gitu, hebat banget efek cinta." Celetuk Alvin. Mereka sedang di kantin, mereka sudah selesai Kuliah namun masih mau nongkrong.

Cakra mengangguk sok ganteng. "Namanya juga kekuatan cinta. Bisa mengubah segalanya." Ia menyeruput Jus Mangga yang ia pesan.

"Uwekk, anjim! Gue muntah tulang Ikan." Dio berlagak sok muntah, begitu juga dengan Dimas. Cuma Alvin dan Randi yang kalem, ya udah kebal dengan jiwa alay Cakra.

Mereka asyik mengobrol tentang pelajaran yang baru saja mereka bahas di kelas, walaupun bobrok mereka masih inget tugas sebagai mahasiswa kok.

Sampailah Dira, Lucas, dan Ryn yang datang ke Kantin, membuat obrolan mereka terhenti.

"Eh, sayangnya Aak udah datang." Ujar Cakra dengan senyum bahagianya.

Tentu ucapan itu mendapatkan hadiah dari Dira. Iya, jitakan cinta kalo Cakra sebut.

"Sttttt.... Yang, Dira kalo udah gak depresi lagi, kok sifatnya jadi kejem gitu ya? Dulu 'kan dia kalem." Bisik Ryn kepada Lucas, yang di angguki oleh Cowok itu.

"Ya, gak papa lah. Cowok cabul kek itu orang emang pantes di jitak. Coba Dira timpuk pake batu aja."

"Kalian ghibain siapa, hah?" Celetuk Cakra, melihat mereka yang berbisik-bisik sambil lihat wajahnya.

Lucas diam, sok lihat ke arah lain. Melihat Lucas diam Ryn pun berinisiatif berbicara.

"Kata Lucas muka kamu kayak tukang cabul. Aku sebenarnya gak paham muka cabul kek gimana, ganteng gitu ya, temen-temennya Cakra?" Ryn melirik satu-persatu geng Five-BH.

Sedangkan Lucas mau kubur diri hidup-hidup. Ryn terlalu polos untuk di ajak berbicara seperti itu.

Mereka semua tertawa terbahak-bahak, bahkan Dira dan Randi pun ikut tertawa. Tapi yang di ketawain cuma cemberut kesal.

"Hahahaha... Bener ya apa kata Bang Dipta, muka kamu emang udah bawaannya gitu. Haha..." Ujar Dira, sampai memegang perutnya karena sakit.

"Tapi Ryn juga bilang kalo aku ganteng. Hahahaha, senggaknya Ryn jujur ke aku. Ya 'kan Ryn?" Tanya Cakra.

"Ganteng sih. Tapi kalo kalo kata 'cabul' itu menjurus yang gak bener, aku tarik lagi deh kata-kataku. Kamu tukang cabul." Ryn berjalan mendekati tempat duduk mereka. "Geseran dong, aku capek." Setelah itu Alvin, Dimas, Dio pun bergeser---nurut apa kata nyonya.

"Guys, gue angkat telepon dulu ya." Itu si Randi yang tiba-tiba berdiri dan pergi dari tempatnya untuk mengangkat telepon.

Dira duduk di samping Cakra, di iikuti oleh Lucas.

1st See U (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang