29 - Buku

2.7K 262 50
                                    

Dira merapikan semua buku-bukunya dan masuk ke dalam Tas. Materi Kuliah kali ini di haruskan untuk membeli buku---lagi dan lagi. Entah sudah berapa buku yang Dira beli, namun perintah Dosen... Mahasiswa bisa apa? Daripada nilai yang menjadi taruhannya.

"Dira, kamu mau nebeng aku sekalian beli buku? Eh, tapi aku takut kamunya envy ngeliat aku ama Lucas lagi bucin-ria." Ujar Ryn yang ada di depan Dira, tak lupa Lucas.

"Sayang, jangan gitu. Itu kasian kesayangan Aak di isengin gitu."

Dira mendengus, mereka berdua pasangan yang sama-sama menyebalkan.

"Ikut kami 'kan?" Tanya Ryn lagi.

"Gak mau, gih sana. Aku bisa beli sendiri." Dira kepalang kesal. Tidak enak di julid seperti itu guys!

"Bagus deh, kasian juga nanti kamu cengo." Ryn memang lucknut.

Lucas dan Ryn berlalu terlebih dahulu, setelah itu Dira. Ia tadi pergi bersama Cakra---seperti biasa. Sekarang tujuannya untuk menunggu Cowok itu di koridor Kampus.

Sesampainya di Koridor, Dira duduk di salah satu bangku yang ada di sana dan menunggu Cakra. Anak Teknik pulang sedikit telat hari ini jadi Dira harus menunggu. Dira sudah memberi chat WhatsApp ke Cowok itu namun hanya centang satu.

Selang beberapa menit, munculah Randi yang berjalan seorang diri sembari menenteng Jus Mangga. Melihat Dira yang duduk di sana langsung saja Randi mendekati Cowok itu.

"Assalamualaikum, Dira. Udah lama nunggu?"

"Wa'alaikumsalam, Randi. Nggak kok, baru beberapa menit." Jawab Dira.

Randi menyodorkan Jus Mangga dan juga sebuah note setengah basah yang tertempel di atas Cup Jus itu. Melihat raut bingung itu membuat Randi berbicara.

"Ini dari Cakra, ada urusan mendesak katanya. Jadi dia nitip ini ke aku. Katanya juga HP nya lowbat."

Dira mengangguk. "Makasih ya, Randi."

Ia membaca note kecil itu, Dira yang membacanya jadi terkekeh. Sebenarnya ia kesal---sedikit, Cakra tak memberikan ini secara langsung dan harus merepotkan Randi. Namun ia tak jadi kesal.

'Sayangnya Cakra, aku minta maaf gak bisa pulang bareng karena urusan mendadak sama anak fakultas. Love u so much -Cakra Tampan.'

Begitulah isi note itu.

"Omong-omong, kamu mau balik lagi ke fakultas, Ran?" Tanya Dira.

Randi menggeleng. "Nggak, aku pulang. Cakra ada urusan ya paling main futsal sama anak-anak. Aku harus lanjut nugas dari Dosen."

Dira tersenyum dan mengangguk. Ya ampun, Randi sangat Boyfriend materials sekali. Sudah ganteng, ramah, murah senyum, dan rajin belajar pula.

Tapi kenapa Dira cintanya sama Cakra ya? Heran deh.

Dira awalnya di beri tumpangan oleh Randi, namun Dira menolak tegas karena ia mau ke toko buku. Lagipula Cowok itu mau melanjutkan tugas Kuliahnya.

Dira menaiki Busway yang satu arah menuju Toko buku. Ia memilih duduk di pojok belakang karena tempat itu paling nyaman.

Sore itu nampak sejuk dan tenang, jalanan tak begitu macet seperti biasanya. Membuat Dira lebih leluasa menatap rentetan ruko dan gedung-gedung di pinggir jalan.

Dira melirik sebuah Mobil kecil biru Muda yang nampak mencolok, sangat lucu dan warna itu favorit Dira. Ia berpikir pasti Mobil itu mahal. Ah, Dira materialistis sekali.

Beberapa menit kemudian Dira sudah sampai tempat tujuan. Toko Buku yang Dira maksud yaitu Gramedia, karena ya.. tempat inilah paling lengkap menurut Dira. Juga tempatnya nampak nyaman.

1st See U (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang