24 - Lesu

2.9K 324 48
                                    

Usai latihan, kini Cakra n' the gang tengah beristirahat di pinggir lapangan. Di temani minuman dingin nan segar membuat semakin segar.

Ah, tak lupa teriakan para Cewek-cewek yang ada di tribun. Semua adalah Cewek yang haus akan Cowo tamvan. Ya, sejenis Cakra and the gang lah.

Iya, pede tidak di larang keras saat ini.

Omong-omong, di sini ada teman Dira yang katanya mirip tukang kopi di iklan-iklan itu. Ah, Lucas namanya. Cakra iri---sedikit, karena pernah melihat Cowok itu skinship dengan Dira dan pacarnya itu tak menolak sentuhannya.

Kan Cakra kesel. Hemmmph!

"Weh bro, gue duluan yak!" Pamit Cakra kepada teman-teman Futsalnya.

"Buru-buru amat, Cak?" Kata Randi yang baru saja duduk.

"Elah, kek gak pernah muda aja. Biasa mau balik nemuin istri ini mah." Celetuk Dimas.

"Ah, sa ae Babang bangsat." Balas Cakra.

"Tamvan, anjir!"

Cakra mengedikan bahunya, lalu ia melangkah pergi dari tempat itu menuju parkiran. Ah, ia harus mandi terlebih dahulu karena ya... Ia tak mau bertemu dengan pacar dan calon mertua dengan keadaan bau keringat.

Iya, terserah kamu Bos.

Tak butuh waktu lama Cakra sudah sampai di rumahnya yang sepi. Ah, Abang lucknutnya itu pasti masih dalam perjalanan pulang. Cakra mandi terlebih dahulu, lalu berdandan dengan amat rapi dan wangi.

Seperti biasa, setelah mandi dan ganteng ritual yang akan di lakukan Cakra yaitu...

"Wow, you look handsome Cakra. As always."

Memuji dirinya di depan cermin adalah jalan ninja Cakra.

Cakra keluar dari Rumah, ia hanya berjalan kaki menuju Rumah baby-nya. Ya iyalah, sok-sokan ke Rumah pacar naik Mobil yang jaraknya hanya lima puluh langkah. Hidup itu harus sehat.

Oh, niat juga Cakra menghitung langkah kakinya menuju Rumah Dira sampai tahu lima puluh langkah dari Rumah. Hebat.

"Assalamualaikum, Dira, Tante Sinta. Ini ada tamu Cowok ganteng tiada tandingannya."

Ada yang sedia plastik? Author atau kalian mungkin mau muntah.

Tak butuh waktu lama, pintu terbuka dan berdirilah Sinta. Padahal, Cakra berharap itu Dira. Tapi tak apa, ini juga calon mertua.

"Wa'alaikumsalam, eh nak Cakra. Mau ketemu Dira ya?" Ujar Sinta tersenyum hangat khas ke-Ibu-an.

"Iya Tan, Diranya ada di kamar?"

Sinta menggeleng. "Baru aja keluar sama temen lamanya, Nak. Temen SMA."

Cakra mengerutkan dahinya, Dira keluar dan tak memberi kabarnya terlebih dahulu.

"Itu temennya udah lebih dulu tamat dan sekarang udah kerja. Namanya Nicholas." Lanjut Sinta.

Cakra diam beberapa saat, sedang berpikir. "Boleh tau kemana Dira keluar, Tan?"

"Gak tau, mereka cuma pamit katanya mau keluar aja. Tante pikir Dira sudah ngabarin kamu lho."

Cakra menjadi lesu, sudah tamvan dirinya untuk bertemu Dira tapi pacarnya sedang pergi. Ia putuskan untuk kembali ke Rumah.

Cakra berpikir, siapa orang yang mengajak Dira pergi? Teman SMA?

Seketika pemikiran buruk pun terjadi, Cakra berpikir bahwa itu adalah mantan Dira saat SMA. Atau jangan-jangan dugaannya benar.

1st See U (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang