1 - Cakrawala Deven Kahraman

16.6K 862 32
                                    

Di pagi hari yang begitu sejuk membuat siapapun enggan untuk bangkit dari tidur indahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi hari yang begitu sejuk membuat siapapun enggan untuk bangkit dari tidur indahnya. Dengan selimut tebal yang membalut tubuh membuat mata semakin erat terpejam.

"Cakraaa! Cakraaa! Bangun woi!"

Suara gaduh dari balik pintu kamar tak membuat seorang Cowok yang tertidur lelap itu terbangun. Yang ada ia tersenyum karena sebuah mimpi yang menurutnya itu indah.

Sosok Cewek seksi yang begitu menggoda.

Merasa tak sabar, orang yang ada di balik luar pintu itu memutar kenop pintu.

Tidak di kunci.

Ia menyesal sudah teriak-teriak seperti orang gila.

"Cakraaa, bangun woi!" Tanpa berperi-kemanusiaan, Cowok yang masuk ke dalam kamar itu menggeplak kepala sang empu.

Cakra. Cowok yang sedang terlelap tidur itu pun terbangun dengan paksa. Dengan keadaan setengah bernyawa, ia melirik Cowok yang ada di hadapannya itu.

"Ck, elo ganggu banget sih Bang! Gue baru juga tidur."

"Baru tidur pala lo!" Cowok yang di panggil Abang itu pun kembali menggeplak kepalanya.

Ia meringis kesakitan, Abangnya itu memang tak ada sisi baiknya kepada dirinya sebagai adik.

"Kenapa bangunin sih Bang Dipta? Gue masih ngantuk tau!" Ujarnya sembari melirik jam di dinding. "Tuh kan! Masih jam enam lewat. Udah ah, gue mau tidur lagi!"

"Ettt mana sempat, keburu telat! Lo dah numpang tinggal mau seenaknya aja." Ujarnya bersedekap dada. Menatap Adik tercintanya dengan kesal. "Keluar beliin Abang sarapan." Perintahnya.

Ucapan awal sang Abang mengingatkannya pada satu meme. Ah, lupakan! Tidak nyambung sekali.

"Gak mau ah!"

Cowok yang bernama Dipta itu tersenyum. Amat manis. Ia mengangguk tanda paham, lalu berjalan keluar dari kamar Cakra.

"Jangan harap dapet uang jajan buat lo Ngampus nanti. Bye adikku..."

"OKEEE, GUE BELIIN SARAPAN!"

Di sinilah Cakra, yang berada luar rumah komplek. Ia sedang mencari sarapan pagi yang kata Abangnya---Dipta berada tak jauh dari komplek perumahan ini.

Ia berjalan gontai, matanya masih mengantuk. Ia melirik sekitar di mana semua penghuni rumah yang sibuk pada kegiatannya masing-masing. Ini hari Senin, pantas saja. Ia sendiri masih anak Kuliahan yang akan masuk Minggu depan, tanda libur telah usai.

Ada anak-anak yang bersiap untuk pergi sekolah, seorang Pria dewasa yang sepertinya akan berangkat kerja.

Yang terpenting, para penghuni Cewek-cewek perumahan komplek yang masih mengenakan piyama tidurnya.

Bagi Cakra, ini pemandangan yang amat indah. Beruntung ia bisa ikut Abangnya tinggal bersama dan melihat banyak Cewek cantik tanpa polesan make up itu.

Cakra berjalan dengan coolnya, melihat wajah para Cewek yang begitu berseri-seri. Ia tak tahu kenapa.

1st See U (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang