{ Jisoo dan Seokjin }

367 65 8
                                    

"Lepaskan brengsek!" jerit Jisoo saat tangannya dicekal kuat oleh Seokjin

Dari tadi Jisoo sudah berusaha untuk melepaskan diri dari Seokjin tapi tetap saja dia lengah. Seokjin sangat menikmati melihat Jisoo berteriak seperti itu. Siapa peduli bahwa sekarang ini mereka tidak akan diketahui oleh siapapun karena Seokjin membawa Jisoo ke ruang karaoke yang kedap suara. Seokjin menyeringai sambil memandangi wajah Jisoo yang terlihat sedang marah kepadanya tapi justru membuat Seokjin semakin cinta kepada Jisoo.

Jisoo menatap jijik orang dihadapannya ini, tubuhnya ia coba menolak setiap sentuhan yang diberikan Seokjin. Jisoo sangat tidak suka Seokjin terlalu vulgar kepadanya. Kesempatan untuk Jisoo saat Seokjin mengendurkan cekalan ditangannya, Jisoo buru-buru melepaskan cekalan tangan itu tapi Seokjin langsung menarik pinggang Jisoo dan membuat Jisoo menubruk dada bidang Seokjin.

Deg

Deg

Entah mengapa dada Jisoo berdegup kencang saat menatap mata manik Seokjin. Jisoo menahan napasnya saat Seokjin memiringkan wajahnya lalu mencium bibir Jisoo dengan lembut. Baru kali ini Jisoo mendapatkan ciuman lembut dari Seokjin, jantung Jisoo berdebar sangat kencang. Jisoo merasakan kenyamanan ia pun langsung memeluk leher Seokjin. Jisoo membalas ciuman itu.

Seokjin tersenyum disela-sela ciumannya dengan Jisoo, ia sangat bahagia akhirnya Jisoo membalas ciumannya. Seokjin mengusap lembut punggung Jisoo. Dalam hatinya ia tidak akan melupakan momen ini.

Seokjin menjauhkan wajahnya lalu memegang dagu Jisoo sambil menatapnya sendu.

"Aku senang kau membalas ciumanku," ungkap Seokjin

Jisoo hanya tersenyum tipis, ia sangat malu apa yang dilakukanya tadi. Bisa-bisanya dirinya terbawa suasana dengan ciuman itu.

"Eumm, aku ingin pulang besok ada ulangan kimia," ucap Jisoo kaku

Seokjin tersenyum lalu menggenggam tangan Jisoo dan mengantarkannya pulang. Jisoo melihat tangannya digenggam lembut oleh Seokjin, jantungnya berdebar lagi.

Malam hari dengan banyak bintang berkilauan menambah kesan romantis antara sepasang manusia ini yang sedang berjalan berdua ditengah cahaya lampu yang kelap-kelip. Jisoo melihat ke arah langit seperti ada benda berkilauan yang jatuh.

"Seokjin! Apa kau lihat tadi?" tanya Jisoo masih melihat langit itu

"Ada bintang jatuh kan?" balas Seokjin

Jisoo mengangguk lalu mengatupkan kedua tangan meminta permohonan. Seokjin melihat itu ia pun melakukan hal yang sama.

"Kau memohon apa?" tanya Seokjin sambil menatap Jisoo

Jisoo yang ditatap merasa salah tingkah, ia pun hampir keseleo tapi untung saja Seokjin menahan punggung Jisoo untuk tidak jatuh.

"Hati-hati jangan melamun," ledek Seokjin sambil tertawa

Jisoo menatap malas Seokjin lalu ia pun berjalan mendahuluinya. Seokjin mengejar Jisoo lalu memeluknya dari belakang. Jantung Jisoo berdebar lagi, Jisoo menoleh ke belakang sedikit, tanpa aba-aba Seokjin langsung mencium bibirnya.

Dita yang ingin mencari Jinny dan Lisa dikejutkan dengan sepasang manusia sedang berciuman dimalam hari begini. Dita mengenali perempuan itu yang tak lain adalah Jisoo.

"Ternyata benar Jisoo dan laki-laki itu berpacaran," ucap Dita lalu melanjutkan lagi mencari Jinny dan Lisa

Merasa tidak usah memperdulikan soal Jisoo dan laki-laki itu, ia lebih baik mencari dulu Jinny dan Lisa. Untuk apa ia penasaran dengan orang yang sedang menjalin asmara.

"Nasib sendiri ya begini," rutuknya







Take it wrong {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang