{ Tikus buatan }

273 60 104
                                    

Jam berapa baca Take it wrong?

Kasih emot ❤️ untuk cerita ini ya

Happy reading❤️

Jinny dan Lisa mengekor bu Darlina. Mereka tidak tahu mengapa bu kepala sekolah malah mengajaknya ke sebuah ruangan gelap. Lisa bergidik ngeri ketika sekelilingnya benar-benar gelap. Untung saja ada cahaya senter dari handphone milik bu Darlina.

"Jin, serem banget deh gelap ginih gak ada lampu apah?" bisik Lisa sambil memeluk tangan Jinny.

"Penakut kamu, Lis," ledek Jinny sambil menjulurkan lidahnya.

"Jin, jangan kaya gitu muka kamu jadi kaya hantu melet!!" peringat Lisa menjauhi Jinny sambil bergidik.

"Hah!? Enak aja! Masa Jinny yang cantik gini dibilang hantu!"

Brukk

Sebuah benda jatuh entah dimana. Membuat Lisa berjengit. "AAAAAAA!!!!"

"JINNYY!!!

"HAHAHAHAHA, LISA PENAKUTT HAHAHAHA,"








"Pak Satya," ucap Lucas saat melihat guru itu dan sekelompok peniliti hingga polisi.

"Lucas, mana yang kamu temukan itu?" tanya Pak Satya.

Lucas menunjuk dimeja laboratorium. Para peneliti pun langsung meniliti tubuh tikus itu.

"Pak, aku yakin ini ada hubungannya dengan penculikan Dita," tebak Lucas

Pak Satya mengangguk. "Tidak salah lagi. Penculik itu selama ini mematai-matai sekolah ini dan incarannya adalah Dita,"

"Bagaimana kita menyelematkan Dita Pak?" tanya Lucas hampir frustasi.

"Kita terlebih dahulu harus cari tahu informasi tentang tikus itu terlebih dahulu, dan kita akan tahu siapa dalang dari semua ini," ucap Pak Satya.

Salah satu peniliti menghampiri. "Pak Satya. Itu adalah tikus buatan, hampir mirip dengan robot tapi kulit tikus itu memang asli, pembuatnya memang menggunakan tubuh tikus asli. Dia mengeluarkan semua isi didalam tubuh hewan itu dan menggantikannya dengan rangkaian yang terhubung dengan komputer. Kami sudah menemukan flasdishk dan kamera kecil didalamnya," jelas salah satu peniliti

"Dan juga hewan itu tidak bisa diakses lagi oleh jaringan komputer pembuatnya karena sebuah benturan keras hingga membuat semua rangkaian didalam tubuhnya tidak berfungsi," sambungnya

"Tentu saja karena memang sudah aku timpuk itu tikus!" balas Lucas kesal.

Peneliti itu mengangguk lalu terkikik pelan.

"Jadi bagaimana kita bisa menemukan Dita?" tanya Pak Satya

"DENGAN KAMERAKU!!" teriak Lisa diambang pintu.

Lisa maju disusul dengan Jinny dan Darlina dengan senyum senang.

"Dengan kameraku kita bisa tahu penculiknya,"

"Dan salah satu di sekolah ini ada yang berkhianat," ucap Jinny tiba-tiba.

Lucas menghampiri mereka. "Kamera apa?" tanya Lucas memastikan.

Lisa tersenyum dan menunjukkan kameranya. "Ini adalah kameraku, saat pembagian rapot aku menyimpan ini didekat gerbang sekolah untuk mengetahui siapa yang mengantar ibuku.  Kamera ini aku aktifkan selama tiga hari dan mencakup saat Dita diculik, masalahnya aku baru ingat sekarang jadi maaf ya kawan-kawan hehehe," ucap Lisa sambil mengusap tengkuknya.

Tanpa basa basi, Lucas langsung mengambil kamera itu dan menghubungkannya dilaptopnya. Dan benar saja kejadian saat Dita diculik terekam sangat jelas.

Pak Satya mengenali plat mobil itu. "Aku mengenal plat itu. Itu adalah salah satu milik pekerja di Brilianmonth," ucap Pak Satya.

Darlina menutup mulutnya tidak percaya. Anak kandungnya memang dalam keadaan bahaya. Seketika tubuhnya melemas, untung saja Jinny menahannya. "Bu Darlina!!" panik Jinny.

Jinny dan Lisa pun membantu bu Darlina untuk duduk.  

Lucas terdiam dirinya men-zoom wajah supir itu. Muka itu tak asing di matanya. "Supir ini mirip dengan tukang sampah disini," tebak Lucas

Lisa pun penasaran lalu ikut melihat dan membenarkan perkataan Lucas. "Iya benar sepertinya ini memang tukang sampah itu,"

Pak Satya mengangguk mengerti. "Oke, misi kita dimulai,"








Next ga nih?


Spam next ya




Ayo dong votenya juga jangan jadi sider aku jadi males hehe





Salam manis ICRUTT❤️

Take it wrong {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang