{ Memeluknya }

298 59 10
                                    

Kali ini Dita sedang mendengarkan guru menjelaskan tentang kisi-kisi ulangan. RALAT, ulangan ditunda seminggu lagi. Jadi percuma saja Dita belajar mati-matian ternyata tidak jadi. Sekolah bisa saja memprank anak muridnya. Lihat saja Jinny dan Lisa sampai lupa mengerjakan pr karena ulangan ini. Katanya untuk apa mengerjakan pr tapi tidak diperiksa dan ternyata malah tidak jadi ulangannya. Ia teringat percakapannya tadi malam dengan Jinny dan Lisa.

Flashback on

"Hey Jinny, kau buatkan kopi lah untukku, ngapain si ngerjain pr kan besok ulangan," ucap Lisa yang sedang santai membaca buku novel

Jinny lantas menghentikan nulisnya. "Oh iya bener jugaa,"

Lisa tersenyum bangga lalu melanjutkan membaca novelnya. Berbalik dengan Dita sedang sibuknya menyelesaikan pr-nya. Ia memutar bola matanya malas mendengar percakapan mereka. "Kalian ini! Bagaimana kalau tidak jadi ulangan?" tanya Dita menakut-nakuti

"Mana mungkin. Kita saja sudah dikasih jadwalnya," balas Lisa tanpa menoleh ke Dita

Jinny mengangguk menyetujui pernyataan Lisa. "Kamu inih bagaimana sih, Dit hadeuhhh," ucap Jinny sambil memegang kepalanya

Dita memutar bola matanya malas. "Lihat saja nanti kalau pagi ada pengumuman!" tukas Dita kesal

Dan benar saja pagi-pagi sudah terdengar suara penguman dari pihak sekolah.

"UNTUK MURID-MURID BRILIANMONTH. HARI INI KITA TIDAK JADI ULANGAN, DITUNDA DAN AKAN DILAKSANAKAN SENIN DEPAN, DIHARAPKAN UNTUK MASUK KELAS SEPERTI BIASA MEMBAWA BUKU DAN MENGERJAKAN PR!" suara toa itu menggelegar diseluruh penjuru area Brilianmonth

Dita yang sedang membereskan kamar tidurnya pun lantas membangunkan Jinny dan Lisa yang sedang tertidur pulas.

"Jin, Lis bangun," ucap Dita sambil menepuk kaki mereka beberapa kali

Tapi tetap saja mereka belum bangun. Ia pun membiarkan saja. Mending dirinya mandi terlebih dahulu.

"Jin, Lis, bangun udah siang nih. Enggak jadi ulangan. Barusan ada pengumuman masuk seperti biasa," ucap Dita

Jinny dan Lisa membuka matanya lalu melotot. "Hah!" ucap mereka kompak

Lantas mereka berdua berteriak heboh. "YEAYYYYYYYYYYY! ENGGAK JADI ULANGAN YUHUUUUUUUUUU!" begitulah jeritan mereka

Dita menghelas napas malas. "Lihat sudah jam berapa!" tunjuk Dita pada jarum jam

Lisa melirik sekilas. Membulatkan matanya. Sepuluh menit lagi kelas akan dimulai. lantas dirinya bergegas ke kamar mandi. Jinny pun panik akhirnya mereka saling adu mulut masalah kamar mandi. Dita pun memutuskan mereka untuk mandi berdua agar lebih cepat.

Flasback of

Begitulah kira-kiranya kejadian pagi tadi. Sekarang pun Jinny dan Lisa masih setia dihukum oleh bu Winda. Mereka disuruh membuat kopi.

Tunggu, tunggu. Kopi untuk apa? Ya tentu saja untuk bu Winda. Terlihat Jinny dan Lisa di depan saja sedang mengaduk kopi sambil sesekali menatap ke papan tulis.

"Jinny, Lisa kalian yang bener dong aduknya katanya pengen jadi peracik kopi terutama kamu Jinny," ucap bu winda. "Oh ya jangan lupa sambil merhatiin nanti enggak ngerti lagi ulangan," sambungnya

"Iya ibu cantik," ucap kompak mereka malas








Pulang sekolah Dita berniat untuk ke taman terlebih dahulu. Ia ingin menikmati pemandangan langit berwarna jingga. Terlihat di bangku taman terdapat Lucas sedang melamun. Lantas ide jahil muncul diotak Dita.

Dita sekarang sudah ada dibelakang Lucas. Dengan segera ia menutup mata laki-laki itu dengan kedua tangannya.

Lucas reflek lantas dirinya menoleh ke belakang. "Ck, ada apa sih?" decak Lucas malas

"Jangan ngelamun dong tampan nanti kalo ada setan lewat bisa-bisa kerasukan," jawab Dita sambil tersenyum riang

Lucas bangkit tanpa sadar tali sepatunya tidak diikat. Hampir saja dirinya tersungkur tapi Dita langsung memeluknya dari belakang menahan Lucas agar tidak jatuh.

Happ

Deg, jantung Lucas berdetak dua kali lipat. Terdiam sesaat menikmati pelukan hangat Dita. Ia merasakan ada yang berbeda. Tiba-tiba saja dirinya mendapatkan euforia. Lucas tersenyum betapa nyamannya pelukan ini.

Dita bisa merasakan aroma parfum Lucas yang sangat khas. Dirinya sangat suka wangi itu. Rasa euforia kini bersarang dihatinya.

Baru saja Dita ingin melepaskan kedua tangannya yang melingkar diperut laki-laki itu. Tapi tangan Lucas segera menghentikannya terlebih dahulu.

"Sebentar dulu," perintah Lucas agak serak

Dita tertegun sejenak lalu menerbitkan senyumnya. "Oke," balas Dita tersenyum senang dan mengeratkan kedua tangannya yang melingkar diperut Lucas











Next gak nih?












Halo semua ICRUTT DOUBLE UP NIIH. Seneng gak? wkwk






Baper gak Lucas sama Dita uhuuyyyy. Tapi Icrut cemburu ngeliat babang Lucas dipeluk Dita huhu😭🤣





Jangan lupa vote dan komennya ya😁






Biasakan hargai seorang penulis🙂

Take it wrong {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang