{ Kenangan }

348 55 31
                                    

Halo guys hehe maaf ya tengah malam gini update.

Berhubung tepat jam 12.00 tanggal 1 maret, hari ini ulang tahun aku guyss🤣makanya aku update tengah malam gini hehe.

Aku tunggu ucapan dari kalian wkwkk (ngarep🤣).

°
°
°
°
°
°
°
Kerlap-kerlip bintang menghiasi indahnya malam ini. Tapi tidak dengan Dita, dirinya duduk termenung ditaman. Menatap satu persatu bintang yang bersinar dilangit. Berbanding terbalik, malam ini tidak indah bagi Dita. Sangat suram lebih tepatnya.

"Ibuuu....." lirihnya

"IUUU........" Luruh sudah air mata Dita mengalir begitu deras membasahi pipinya yang putih.

"HALOOO DITA!" Gadis berambut sebahu itu menutup mata sahabatnya dengan tangannya

"Lepaskan tanganmu itu! Tanganmu bau sekali" Gadis itu mencoba melepaskan tangan sahabatnya dari matanya.

"Kau ini kalau bicara suka benar" Gadis itu mencoba menghirup tangannya yang bau tidak sedap itu sambil terkekeh.

"Kau makan apa sih?" Tanya Dita

"Ahh itu... aku makan jengkol di warung bu wiwin," jawab sahabatnya itu

Dita tertawa pelan mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu saat bersama IU, sahabat terbaiknya. Kemudian Dita terisak mengingat memori itu masih terkenang didalam otaknya. Dita menangis, rasanya tidak mungkin sahabatnya meninggalkannya selamanya. "IUUU....," lirih Dita

Dita menangis sambil memandang bintang-bintang diatas sana. Seketika memorinya beralih ketika bersama ibunya saat dirinya masih menginjak dibangku smp.

"IBUU!!! Lihat bintang itu berkilauan!" tunjuk Dita pada kerlap-kerlip bintang dilangit itu.

Marina tersenyum lalu mengusap lembut rambut panjang Dita. "Dita harus jadi bintang itu ya, mengeluarkan cahaya dikeadaan gelap. Jadilah cahaya didalam kegelepan," ucap ibunya

Dita mengangguk setuju. "Iya bu, Dita mau jadi penerang."

Marina menyodorkan Dita sebuah gelang berwarna putih. Mata Dita berbinar. "Wahh bagus sekali gelangnya!"

Sembari tersenyum Marina memakaikan gelang itu pada pergelangan anaknya. Mata Dita tak hentinya lepas dari gelang putih itu. "Terimakasih, bu. Aku sayang ibu," ucap Dita sambil memeluk Marina dengan erat. 

Dita menangis dengan kencang hingga suasana malam yang sunyi diisi dengan tangisan dirinya. Dua orang yang sangat ia sangat sayangi telah meninggalkan dirinya untuk selamanya. Dita baru menyadari ditangannya tidak terdapat gelang putih pemberian ibunya dulu.

"Kemana gelangnya?" tanya Dita ketika melihat gelang putihnya tidak terhias ditangannya.

Tiba-tiba saja gelang itu muncul dihadapannya. Dita terkejut, ia pun mengusap air matanya lebih dulu lalu menoleh ke belakang.

Lucas tersenyum memandang Dita. Ia pun duduk disampingnya.

"Kau nemu gelang ini dimana?" tanya Dita

"Saat diarea penculikan itu," jawab Lucas

Dita mangut-mangut. "Terimakasih sudah menemukannya, gelang ini satu-satunya kenangan dari ibuku," ucap Dita sambil menundukkan kepalanya berterima kasih.

Take it wrong {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang