{ Dibully lagi }

371 73 3
                                    

Kesialan kini menimpa Dita, ia terpeleset saat tidak melihat ada kulit pisang dijalan. Bokongnya terasa sakit belum lagi kepalanya terasa sangat pusing, tapi ia tidak boleh menyerah ia harus tetap mencari Jinny dan Lisa. Dita sempat berpikir kenapa sekolah tidak membantu mencari siswanya yang hilang. Dita sedikit aneh dengan sekolah ini.

Dita mencoba membangunkan tubuhnya tapi seseorang dibelakang menahan tubuhnya. Dita menoleh dan mendapati Yeji dan Denise sedang tersenyum jahat.

"Ikuti kita!" Yeji menarik Dita dengan kasar diikuti Denise dibelakang menatap remeh pada Dita

Dita menghembuskan nafasnya, ia sudah hafal pasti ia akan dirundung lagi. Dita memejamkan matanya sebentar untuk menetralisir pusingnya.

Yeji dan Denise membawa Dita ke sebuah lapangan futsal. Dita heran kenapa dirinya dibawa ke lapangan futsal. Yeji mengehempaskan tubuh Dita begitu saja untung saja Dita masih bisa berdiri tegak. Dita menatap ke sekeliling lapangan itu tapi tidak menemukan telur atau air got, mungkin saja Yeji dan Denise belum mengambilnya.

Dita duduk ditepi lapangan, ia istirahat sejenak, dirinya sangat pegal-pegal belum lagi ditambah pusing yang sangat mendominasi kepalanya. Yeji dan Denise menghilang begitu saja, mungkin mereka ingin mengunci Dita dilapangan ini. Lagipula ini termasuk lapangan indoor.

Terlihat dari sebrang sana Yeji dan Denise masing-masing telah membawa sebuah bola ditangannya. Denise tersenyum jahat lalu tanpa ada simpati ia melempar bola itu pada tubuh Dita.

Brukk

Dita menahan sakit saat tubuhnya baru saja dilempar bola futsal itu. Dita memejamkan matanya menahan rasa sakit.

Yeji tersenyum senang saat bola Denise tepat sasaran. Yeji pun mendekati Dita lalu memegang dagu Dita dengan jari telunjuknya.

"Apakah sakit?" Yeji menatap senang pada Dita

Dita yang tidak ingin terlihat lemah dihadapan mereka pun menggelengkan pertanyaan itu.

Yeji tersenyum mendapat gelengan itu ia mengangkat jari telunjuknya ke atas memberi kode kepada Denise.

Denise sudah siap membawa plastik berisikan sampah-sampah lalu tepat membuangnya diatas kepala Dita.

Burr

Yeji dan Denise tersenyum senang mengguyurkan sampah-sampah itu dikepala Dita.

Dita memejamkan matanya sejenak, rasanya ingin menangis, tapi ia tidak boleh terlihat lemah, Dita bangkit tapi Yeji menahan tangannya.

"Kenapa pergi? Apa kau ingin membersihkan tubuhmu?" tanya Yeji sambil tertawa

Dita menghiraukannya ia langsung saja pergi dari tempat itu.

"HEYY!" teriak Yeji dan berusaha mengejar Dita

Denise menahan tangan Yeji, lalu memberi isyarat kepada Yeji untuk tidak mengejarnya. Yeji menatap sebentar ke arah Denise lalu mengiyakan isyarat itu.

"Oke, aku tau kita akan bermain dengan lembut," ucap Yeji sambil tersenyum yang tidak bisa diartikan

Denise pun ikut tersenyum.





Dita berlari dengan kencang hingga tak sadar ia telah menabrak seseorang didepannya ini.

Brukk

Soodam membulatkan matanya melihat Dita yang menabraknya tapi Dita sudah keburu pingsan dan hampir jatuh untung saja Soodam menahan tubuhnya. Soodam pun langsung membawa Dita ke asrama.



Take it wrong {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang