"Jinny! Kau lihat sepatuku tidak?!" teriak Dita mengacak isi lemarinya
"Tidak tahu!" balas Jinny
Dita mendecak sebal. Menghentikan aksi pencariannya. Ia pun melangkah ke arah Jinny lalu meminum kopi yang baru diseduh. Sedetik kemudian ada yang aneh lantas Dita pun menyemburkannya karena rasa kopinya asin. "Huekkk, kenapa rasanya asin sekali!" jerit Dita sambil memeletkan lidahnya beberapa kali
Jinny menghampirinya lantas meminumnya sedikit lalu menyengir polos. "Hueekk asin ternyata, hehehe kayanya aku salah masukin deh," ucap Jinny sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
Dita menghembuskan nafasnya malas. "Kebiasaan kamu, Jin," kesal Dita
Krek
Pintu dibuka menampilkan Lisa yang baru saja jogging. "Hay kalian!" sapa Lisa dengan senyum senang
Dita menoleh ke arah Lisa dari atas sampai bawah. Sontak matanya membulat ketika melihat sepatunya dikenakan oleh Lisa. "Pantesan aku cari kemana-mana ternyata kau yang memakainya," sinis Dita
Lisa melotot tidak terima. "Hah? Ini mah sepatuku! Sejak kapan jadi sepatumu?" balas Lisa tidak terima
"Sini biar kulihat." Dita menundukkan kepalanya lalu melihat ada logo bernomor 38.
"Sejak kapan kau memakai sepatu bernomor tiga puluh delapan?" tanya Dita
Lisa malu lantas dirinya melepaskan sepatunya. Lalu dilihatnya tercetak jelas bernomor 38. "Whattttt! Ehehehe, maaf Dita," ucap Lisa malu
Dita memutar bola matanya beberapa kali. Lantas dirinya langsung memakai sepatu itu dan langsung pamit pergi.
Lisa hanya memandang itu menatap heran pada Dita. "Mau kemana dia, Jin?" tanya Lisa pada Jinny
"Persiapan lomba dance," jawab Jinny sambil membawa secangkir kopi yang tadi
Lisa melihat Jinny membawa secangkir kopi lantas dirinya langsung meminum kopi itu. "Ehh, Lis jangan diminum!" peringat Jinny panik
Lisa mengabaikannya tetap saja dirinya meminumnya lantas sedetik kemudian lidahnya memeletkan beberapa kali. "Huekkkkk, JIN KIPRITTTTTTT! KOK ASIN SIH!" jerit Lisa "HUAAAAAAAAAAAAAA!"
Jinny yang melihat itu langsung diam-diam keluar dari asrama sebelum Lisa mengamuk padanya.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Ruangan dance terlihat sudah banyak orang yang menunggu kehadiran seseorang. Dita kini duduk disamping Yeji. Tadinya Soodam tidak rela Dita tidak duduk disampingnya. Hampir Soodam dan Yeji bertengkar hanya soal dirinya. Lantas dirinya menyuruh Yeji dan Soodam untuk suit.
Terbuka pintu menampilkan bu Ajeng--------guru pelatih dance. Ia memanggil Denise. "Denise, kau bagikan kartu ini kepada setiap masing-masing ketua lomba," perintah Bu ajeng
Denise mengangguk lantas dirinya mulai membagikan kartu itu kepada setiap ketua lomba. Soodam yang merasa dirinya pemimpin langsung menyuruh Denise memberikan kartu itu kepadanya. "Denise berikan aku satu, aku ketuanya," ucap Soodam
Setelah menerima kartu itu Soodam menghampiri Dita dan menyuruh Jisoo untuk mendekat padanya. "Hey, aku akan membuka kartu ini, sekarang kita harus tutup mata terlebih dahulu sebelum kita membukanya," perintah Soodam yang diangguki Jisoo dan Dita
Soodam mulai membuka kartu itu. Lalu mata mereka membuka perlahan hingga membulat pada angka bernomor satu tercetak jelas dikartu itu. "HAH!" refleks Dita menutup mulunya
"Kita akan menjadi penampilan pertama kah?" tanya Dita
Soodam mengangguk. "Iya, kita akan tampil pertama," jawab Soodam tersenyum senang
"Kok kamu senang sih, Dami?" tanya Dita heran
"Ya senanglah, Dita. Berarti kita akan disaksikan oleh seluruh murid BM."
"Bukannya sama aja?"
"Beda dong, karena kalau kita tampil terakhir jarang murid BM menonton sampau akhir. Pasti mereka sudah bosan dan akhirnya meninggalkan."
Dita mengangguk paham. Lalu melihat Yeji dan Denise menghampirinya.
"Kalian akan tampil ke berapa?" tanya Yeji
"Pertama," jawab Soodam
"Wawwww," Denise menutup mulutnya tidak percaya
"Memangnya kalian berapa?" tanya Dita
"Kita akan tampil setelah kalian," jawab Yeji
"WAHHHH, bagus dong." Dita tersenyum senang
"Ehh katanya peserta lomba disuruh untuk latihan sekali lagi," ucap Denise
"Kita akan latihan dimana?" tanya Soodam
"Katanya diruangan aula. Kita kan disuruh untuk latihan disitu," Jisoo mulai bicara
"Nahh iya benar," Denise mengangguk benar
Soodam dan Dita hanya mangut-mangut. Setelah itu Bu Ajeng menyuruh untuk segera ke aula.
NEXT GAK NIH?
KIRA-KIRANYA MAU DOUBLE UP GAK WKWK?
Jangan lupa vote dan komennya❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Take it wrong {END}
FanfictionBagaimana jadinya? Jika Dita salah mengambil kartu disalah satu festival di kotanya? Dita memenangkannya dan mengharuskan ia masuk ke sekolah Brilianmonth yang terkenal di kota itu. Dita sempat tidak ingin masuk ke sekolah itu, tetapi ibunya menging...