Chapter 23

2.3K 206 2
                                    


Happy reading guys 💖
Jangan lupa vote dan coment

***

"Saya meminta maaf, karena kelalaian kami menjaga keamanan. Saya akan pastikan bahwa tidak ada penyihir hitam yang masuk ke wilayah Academy ini,"kata kepala Academy.

Tasya dan Putri yang lain sudah berada disana dan kembali ke tempat duduk.

"Aku mau ke toilet,"kata Tasya berdiri.

"Mau gue anterin?"tanya Ana.

Tasya menggeleng, dia pergi dari sana. Tasya masuk ke kamar mandi, setelah beberapa menit dia langsung berjalan ke area kompetisi.

"Udah mulai kompetisi nya ngak?"tanya Tasya.

"Ivan, dan Aldi udah mereka menang tinggal lo sama Alex,"kata Aletta.

Secepatnya itu kah, Tasya merasa dia cuma 15 menit di toilet. Mungkin lawannya mudah.

"Pertarungan selanjutnya, Stella Anastasya dari Rose Academy melawan Fira Aulia dari Crystal Academy..."

Tasya terkejut, dia menatap pangeran dan putri.

"Ayo semangat Tasya, jangan ragu,"kata Luna menyemangati.

Alex yang berada disampingnya menarik tangannya membuat Tasya menoleh,"ingat! dia penyihir hitam! Jangan lalai seperti kakakmu!"katanya mengingatkan.

"Iya, aku ingat,"balas Tasya.

Tasya turun dari tempat duduknya, dia melihat Fira yang menatapnya sinis.

Tasya mencoba membaca pikiran Fira, tetapi sama seperti Raka pikirannya ada yang menghalangi.

Fira memfokuskan matanya, Dia membaca mantra. Tiba-tiba kabut datang menutupi area pertandingan, membuat pangeran dan putri khawatir akan Tasya. Juri dan guru-guru bingung akan semua ini.

"Apa yang terjadi?!"

"Kenapa kabut ini sangat tebal?!"

Mrs. Dila mencoba mantra penghilang kabut. Tetapi kabut ini sangat tebal, sehingga membutuhkan energi yang kuat, guru-guru membantu Mrs. Dila.

Sedangkan di tempat Tasya.

"Hallo TUAN PUTRI!!"Sapa Fira menekan kata 'Tuan putri'

"Kamu ingin apa dari saya?!!"teriak Tasya

"Cup..cup.. cup Jangan takut, aku nggak makan orang kok,"ucap Fira berjalan ke depan Tasya.

"Berhenti disana, jangan dekat-dekat!" Tasya ketakutan, dia belum terlalu bisa mengendalikan kekuatannya.

"Siapa kamu mengatur saya?! You in danger!"

"Diam!!"

"Karena aku tidak ingin berlama-lama disini,"jeda Fira,"sekarang kamu akan ikut saya!!"

Fira langsung memegang tangan Tasya dan ber teleportasi dari sana. Tepat saat itu juga kabut menipis dan menghilang. Pangeran dan putri menegang Tasya tidak ada disana.

"Kemana mereka?!"

"Apa jangan-jangan ada penyihir hitam diantara mereka berdua?!"

"Academy ini memang sudah tidak aman!!"

"Apa Tasya itu penyihir hitam?!" Tebak salah satu teman Fira.

"Pasti, tidak mungkin Fira," balas salah satu teman Fira.

***

"Lepas!"sentak Tasya. Entah lah Tasya tidak tahu dia sedang berada dimana, disana gelap hanya penerangan bulan purnama. Tasya dapat melihat wajah asli Fira dia ternyata... laki-laki dia menggunakan mantra perubah wujud.

Rose Academy [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang