Ending

3.6K 228 17
                                    

Asap itu mengepul, dan muncul Raja Kegelapan membuat semua terkejut. Sedangkan Tasya tidak mengetahui itu dia fokus menyerang Aldo.

Sring...

Tasya mengelak dari serangan pedang Aldo. Membuat Aldo geram.  Tasya yang melihat Raja Kegelapan muncul, dan berjalan ke arahnya langsung menyerang Aldo. Sebelum raja Kegelapan sampai dia harus membunuh Aldo.

"Tasya," panggil Crystal wujud esnya.

"Apa?"

"Apa mau aku menggantikan mu?"

"Lebih baik aku saja Tasya," ucap Sela.

"Boleh, lebih baik Sela." Tasya membaca mantra, sebuah cahaya yang terang membuat mereka yang disana silau. Tasya sekarang berubah dia menggunakan gaun merah, rambut yang dia gerai. Dia tersenyum smirk kepada Aldo yang mundur beberapa langkah. Wujud Sela sedikit menyeramkan.

Sela tidak ingin berbasa-basi, dia langsung melesat ke arah Aldo.

Duarr...

Aldo masih selamat. Raja kegelapan sudah semakin mendekat. Sela semakin gesit mengalahkan Aldo. Sela mengarahkan elemen apinya ke segala arah, sampai Aldo kewalahan menghadapinya.

Mulut Aldo mengeluarkan darah, dia terbatuk-batuk. Sela langsung membunuh Aldo saat melihatnya lengah.

Jleb..

Pedang Tasya mendarat mulus di perut Aldo. Pasukan yang melihatnya bergidik ngeri. Raja Kegelapan sampai di sana. Dia sangat marah ketika anaknya itu sudah tidak berdaya.

"Apa yang kamu lakukan kepada anak saya?!!" teriak Raja Kegelapan.

"Membunuhnya," ucap Sela santai. Raja Kegelapan langsung menyerang Sela. Dia tidak akan pernah memberikan ampun kepada orang yang membunuh anaknya.

Boom..

Duar...

Ledakan itu menjadi perhatian mereka semua. Tetapi pasukan terus menyerang, sedangkan Alex berusaha berlari ke arah Tasya. Tetapi ada tangan kanan Raja Kegelapan yang menahannya.

"Wah...wah...wah, anda ingin membantu pujaan hati anda," Zika terkekeh, "lewat dulu mayat saya Pangeran."

"Dengan senang hati, Zika." Alex langsung menggerakkan pedangnya ke arah Zika.

Sring...

Duar...

Duar....

Zika terbentur tembok Academy. Alex langsung melesat kearahnya.

Sring...

Boom...

Duar...

Ledakan terjadi tetapi Academy itu tidak roboh. Karena Academy itu sudah diberikan pelindung yang kuat. Alex terus menyerang Zika dengan membabi buta.

Sedangkan disisi lain, Luna melihat banyak sekali pasukan lawan yang datang.

"TARIK PANAH KALIAN! Lihat kedepan. Disana ada banyak pasukan lawan yang datang, SERANG!!" teriak Luna.

Sret...

Sret...

Sret...

Banyak sekali pasukan yang sudah tumbang karena panah mereka. Tetapi mereka kembali datang membuat Ivan dan Aletta yang mengawasi khawatir.

"Kita bisa kalah! Jika pasukan mereka terus bertambah," ucap Ivan.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Aletta.

Rose Academy [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang