Chapter 13 Rencana

2.1K 433 23
                                    

Hari ini, Haru keluar dari ruangan untuk makan malam. Entah kenapa, dia merasa lega bisa membantu Daisuke menenangkan dirinya sendiri. Dia, hampir sepanjang hari selalu memikirkan Daisuke, dia tidak tahu mengapa.

Sampai detik ini, dia bahkan hampir lupa tentang misinya untuk membujuk Daisuke untuk setuju sepenuhnya tentang percobaan vaksin zombie itu.

Haru berpikir, bukankah selama ini Daisuke selalu memberikan darahnya kepada para ilmuwan itu? Dan dia sangat yakin, seharusnya hanya dengan darahnya mereka mampu membuat vaksin tersebut.

Tetapi, ia merasa bahwa Takei menyembunyikan sesuatu darinya... Dengan sengaja.

***

"aku akan membawamu kemanapun kau ingin pergi... Itu katanya..." Daisuke menghela napas, hatinya sangat terasa hangat saat ini.

Suzue yang selesai mengecek keadaan Daisuke nampak sedikit lega dengan mood Daisuke, namun juga khawatir, "jadi... Daisuke-sama, apakah anda pikir, Kato-sama benar-benar bisa melakukannya?"

Daisuke, "dia bisa... Dan jika dia bersedia, maka aku akan melindunginya."

Suzue, "jadi begitu. Tapi, Daisuke-sama... Apakah anda tidak ingin--"

Daisuke memotong perkataan Suzue, "Suzue, bila waktunya tiba, aku ingin kau menyiapkan semuanya dengan baik. Kau adalah satu-satunya orang yang aku percayai selain dia."

Suzue mengangguk dengan raut wajah yang agak sedih, "tentu saja, Daisuke-sama. Anda... Saya harap anda bisa menikmati waktu tersebut sebaik-baiknya."

Daisuke, "..."

"Tentu saja..."

***

Haru berlari menyusul Takei di depannya dan memanggilnya, "TAKEI-SAN!!"

Takei berpaling, "Haru?"

Haru terengah-engah namun ia berusaha untuk tetap tenang, "Takei-san... Sebenarnya... Ada sesuatu yang ingin aku pastikan."

Takei, "ah tentu saja... Apa itu?"

Wajah Haru berubah serius, "Takei-san... Setelah Daisuke setuju untuk percobaan vaksin tersebut... Apa yang akan mereka lakukan padanya?"

Suasananya menjadi hening.

Haru sepertinya sadar, ini tidak seperti Daisuke bersikap tidak dewasa, tapi Daisuke mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya jika ia setuju untuk menyerahkan tubuhnya sepenuhnya untuk percobaan.

Takei hanya diam, namun keringat tipis mengalir di pelipisnya, "..."

"Apa... Yang akan terjadi..."

Haru, "Takei-san?"

Takei beberapa kali mengalihkan pandangannya dari Haru, "aku... Tentu saja... Dia hanya akan berada di bawah pengawasan mereka lebih ketat..."

Haru sedikit mengintimidasi, "Takei-san, tolong beritahu aku apa yang terjadi sesungguhnya! Aku, sebagai seorang pelayan masyarakat..."

Sekelebat ingatan tentang masa lalunya tiba-tiba melewati pikiran Haru, "...dan untuk kesalahanku di masa lalu... Aku tidak bisa membiarkannya seperti ini. Aku tidak ingin menjadi pihak yang tidak mengetahui apapun! Tolong jangan biarkan aku menjadi orang yang tidak mengetahui apapun! Ini... Ini sangat menyakitkan..."

Takei, "aku... Maafkan aku Haru... Aku tidak bisa memberitahumu..."

Haru mulai kesal, "kenapa?"

Takei, "asalkan kamu tahu saja... Aku juga... Masih ingin hidup dengan tenang."

Haru tertegun, "..."

Takei, "jadi tolong jangan paksa aku... Aku mohon padamu..."

***

Haru berjalan kembali dengan linglung. Benar... Sepertinya dugaannya benar!

Sepertinya sesuatu yang tidak baik sedang terjadi pada satu pihak... Dan dia tidak pernah berpikir bahwa masalahnya akan seserius ini. Bahkan sampai Takei yang ia hormati memohon kepadanya untuk tidak ikut campur lebih jauh lagi.

Selesaikan tugasmu...

Hanya itu yang bisa ia ingat.

Haru menghela napas.

Saat ini hendak kembali ke ruangan Daisuke, ia berpapasan dengan Suzue.

Suzue, "ah... Kerja bagus hari ini Kato-sama."

Haru tersenyum, "kerja bagus juga... Suzue-san..."

Meskipun percakapan mereka sudah habis, keduanya tidak ada yang pergi, ataupun bersuara.

Seolah-olah, keduanya memiliki sesuatu yang ingin mereka sampaikan.

Haru memulai, "umm... Suzue-san..."

Suzue, "iya, Kato-sama?"

Haru, "aku... Pernah membuat janji dengan Daisuke...maksudku Kambe."

Suzue, "aku tahu..."

Haru, "ah... Itu bagus... Sepertinya dia sudah memberitahumu..."

Suzue, "..."

Haru sedikit gugup, "mungkin... Aku bisa membawanya pergi... ke tempat persembunyian di zona aman... Aku mungkin harus kembali dan tidak bisa menemaninya tapi... Aku akan pergi menjenguknya sewaktu-waktu. Tapi, tenang saja. Suzue-san, kamu juga akan ikut bersamanya bukan? Tinggal jauh dari laboratorium, sehingga dia tidak akan bisa merasakan penderitaan lamanya lagi."

Suzue, "Kato-sama... Apa yang kamu bicarakan?"

Haru, "huh? Apanya? Tentu saja... Rencana kalian--rencana kita bertiga. Untuk membawa Daisuke kabur dari sini."

Suzue hanya diam, "..."

Haru tertegun, "apa... Bukankah dia ingin kabur dari tempat ini... Dan hidup dengan tenang di tempat lain?"

Suzue terdiam dan hanya menunduk, "tidak pernah..."

Haru, "a...apanya?"

Suzue, "Dia tidak pernah berpikir untuk kabur... Atau mungkin tidak akan bisa..."

A Life in A World With Zombie Apocalypse(HaruDai ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang