Chapter 9 Belaian Lembut

3.1K 538 76
                                    

Haru tertegun dan terdiam di ambang pintu. Ia hanya bisa melihat seorang pemuda bersurai hitam yang sedang meringkuk di atas lantai.

Haru, "kamu..."

Orang itu menoleh ke arah Haru dan ia hampir tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya juga.

Orang itu adalah Kambe Daisuke.

Takei sepertinya melihat kecanggungan ini dan berdehem, "Daisuke-kun, ini adalah Kato Haru, dia adalah asistenku dan sepertinya akan sering melihatmu di sini. Dan Haru, ini adalah Kambe Daisuke, dia adalah putra dari Professor Kambe Shigemaru, aku harap... Kalian berteman dengan baik."

Daisuke masih terdiam, begitu juga dengan Haru.

Haru, "D...Daisuke--"
"Kambe...,"Daisuke menyela perkataan Haru, "panggil aku Kambe."

Haru, "K... Kambe... Senang bertemu denganmu, Kambe..."

Takei, "baiklah, sudah cukup untuk perkenalan hari ini, Haru, ayo kita keluar!" Takei langsung membuka pintu, ia melihat sorot mata Haru yang menunjukan raut untuk minta penjelasan.

Takei berada di ambang pintu, dan membiarkan Haru untuk pergi keluar terlebih dahulu, "Daisuke-kun... Jangan lupa habiskan obatmu..." Dan pintu tertutup.

Daisuke menghela napas, "ada apa ini..." Ia tanpa sadar tersenyum, "bukankah... Ini akan menjadi semakin mudah..."

***

Takei bertanya dengan nada dingin, "apa kau mengenalnya? Haru?"

Haru menggeleng, "tidak, aku hanya... Aku hanya pernah menyelamatkannya sekali."

Takei menghela napas, "rasa simpati dalam berkomunikasi akan membangun kepercayaan satu sama lain, itu adalah hal yang bagus, namun, ingat tujuan awalmu Haru! Dia adalah satu-satunya orang yang dapat menyelematkan umat manusia."

Haru tiba-tiba mengingat semua hal yang terjadi di masa lalu, dan kemudian semuanya mulai berhubungan dan masuk akal, ia menjawab dengan lemah, "baik..."

***

Keesokan harinya, Haru memulai misinya. Ia akan pergi untuk menemui Daisuke sebagai asisten Takei, mengecek keadaannya, sekaligus memberinya sugesti.

Ketika ia hampir membuka pintu, terdengar suara yang sangat keras dari dalam, sama seperti suara lemparan benda keras. Haru bergegas membuka pintu dan menemukan seorang perawat terjatuh dengan kepalanya yang berdarah.

Haru langsung menghampiri keduanya, "APA YANG TERJADI DI SINI?!"

Haru membopong sang perawat yang menahan kesakitan. Perawat itu mengutuk, "KAMU MONSTER!!! JIKA SAJA KAMU BUKAN... JIKA SAJA... AKU SUDAH PASTI AKAN MEMBUNUHMU!!!"

Haru buru-buru membawa pergi sang perawat, "sudah hentikan! Kita harus mengobatimu terlebih dahulu!"

Ia hanya bisa melihat Daisuke yang berkeringat dingin, namun masih bisa menunjukan kewaspadaan.

Haru membalut kepala perawat tersebut, "saya Kato Haru, asisten Takei-san, saya akan berjaga sementara di sana, apa yang baru saja terjadi?"

Perawat, "brengsek itu... Dia melempariku dengan sebuah kursi. Benar-benar biadab!"

Haru, "kenapa? Apa kalian bertengkar?"

Perawat, "apa kamu ingin menyalahkanku?"

Haru, "ah tidak... Bukan seperti itu, aku hanya ingin tahu apa yang terjadi, aku adalah orang baru."

Perawat itu menatap Haru agak lama sebelum menghela napas, "dia adalah objek penelitian untuk vaksin zombie. Kamu tahu kenapa? Itu karena hanya dia satu-satunya orang yang kebal terhadap zombie. Awalnya ayahnya, Professor Shigemaru menggunakan darahnya untuk diteliti, dan itu dapat membunuh zombie meskipun tanpa harus memenggal kepalanya. Namun, tidak sampai di situ, Professor berpikir untuk membuat sebuah vaksin yang dapat menyembuhkan orang-orang, jadi ia mencoba untuk memberinya obat dan vitamin, yang aku pikir dapat membuat struktur internalnya berubah, dan itu benar-benar berhasil kau tahu? Penelitian saat ini sudah hampir berhasil, hanya sedikit lagi, hanya sedikit lagi, kita bisa menyembuhkan orang-orang!"

Haru melihat ke arah perawat tersebut, meskipun ia bisa merasakan semangatnya, namun entah kenapa, ia merasa aneh dan ia hanya mengangguk mengiyakan perawat itu.

Perawat, "ah... Aku berusaha untuk memberinya vitamin yang biasa, tetapi dia sangat mengamuk dan pada akhirnya melempariku dengan kursi. Aku tidak ingin memaksanya, tapi, bagaimanapun juga, ia harus meminum itu," perawat memberikan sebuah toples berisi pil, "jika kamu punya kesempatan, bisakah kamu memberikan ini kepadanya? Pastikan dia menghabiskannya!"

Haru, "semuanya?"

Perawat, "semuanya."

Haru, "..."

Sementara ia sudah menyelesaikan urusannya dengan si perawat, ia segera pergi menuju ruangan untuk menemui Daisuke.

Ia langsung masuk dan memanggilnya, "Kambe!"

Ia hanya bisa melihat Daisuke duduk diam dan sesekali mengalihkan pandangannya, sepertinya ia melirik ke arah Haru.

Haru, "kamu... Tidak apa-apa kan?"

Daisuke hanya mengangguk.

Haru tersenyum gugup, "syukurlah. Umm..."

Ia hanya bisa terdiam. Sepertinya suasana kembali menjadi canggung. Bagaimanapun, sebelumnya mereka hanyalah orang asing, korban dan polisi yang saling menyelamatkan untuk bertahan hidup. Melihat Daisuke akan berada di bawah penjagaannya untuk waktu yang lama, membuat Haru sedikit kebingungan.

Daisuke melihat toples yang dibawa oleh Haru, "apa itu?"

Haru, "ah... Ini..."

Daisuke, "aku berbohong, aku tidak mau makan itu."

Haru, "Ka... Kambe... Meskipun rasanya agak pahit, tapi, kamu harus memakan semuanya!"

Ya, meskipun Haru sendiri juga tidak akan mau memakan obat-obat itu, apalagi harus menghabiskan semuanya dalam satu hari. Ia agak memahami perasaan Daisuke.

Daisuke, "rasanya tidak pahit ataupun manis, itu tidak berasa apapun."

Haru, "kalau begitu, bukankah itu lebih mudah untuk dimakan?"

Daisuke, "aku tidak mau."

Haru, "oh ayolah..." Memangnya apa yang terjadi jika ia tidak mau meminum semua ini? Apakah itu akan menghambat penelitian? Pikir Haru.

Haru mencoba berpikir lagi. Dari gelagatnya, Daisuke hampir sama seperti anak kecil yang sedang sakit dan tidak mau minum obat. Kira-kira apa yang akan ia lakukan jika ia berada pada situasi seperti itu...

Haru berdehem, "kalau kau mau minum obat..."

Daisuke, "..."

Haru berteriak dengan lantang dan wajah memerah, "aku... AKU AKAN MENGELUS KEPALAMU!!!"

Bodoh!!! Dia bukan anak kecil lagi!!! Dia pasti akan tertawa mendengar ini...

Daisuke, "..."

Tuh kan!!! Memangnya orang dewasa macam apa yang mau minum obat hanya gara-gara diberi helusan kepala?!

Daisuke masih diam, namun ia segera mengambil toples di tangan Haru, dan langsung meminum semua obat itu dengan bar-bar.

Haru terkejut, BE... BERHASIL??!!

Daisuke, "aku..."

Haru, "i...iya?"

Daisuke, "aku sudah meminum semuanya..."

Haru, "iya? Oh... Iya!!"

Haru langsung benar-benar mengelus kepala Daisuke, dia tidak malu apa? Aku yang melakukannya saja malu...

Namun, mata Haru langsung tertuju pada Daisuke. Wajahnya memperlihatkan seolah-olah ia benar-benar menikmati elusan Haru.

Haru memerah, di... Dia menyukainya?! Oh... Entah kenapa... Dia terlihat seperti kucing.

Haru menarik tangannya, "kamu... Terlihat menyukainya huh?"

Daisuke menarik tangan Haru dan meletakkannya di atas kepalanya sekali lagi dengan wajah yang datar namun menawan, "iya, aku menyukainya."

Haru merasa jantungnya berdegup kencang dan telinganya terasa panas.

Daisuke, "karena itulah...

...tolong lakukan itu sekali lagi!"

Bersambung...

A Life in A World With Zombie Apocalypse(HaruDai ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang