Chapter 3 Perjalanan yang Panjang

3.9K 667 32
                                    

Wanita dewasa melirik tentara dan bertanya, "berapa lama lagi kita sampai ke markas utama?"

Tentara menggeleng, "aku tidak tahu pasti, harusnya sekitar 1 atau 2 jam."

Wanita dewasa mengangguk, "baiklah," ia mengelus kepala An dan membiarkannya berbaring di pangkuannya, "An-chan, kamu bisa tidur."

An langsung meringkuk dan tertidur di pangkuan wanita itu.

Haru dari tadi hanya diam, dia tahu, kematian dan pengkhianatan selalu terjadi di masa sekarang ini. Dia tidak akan terkejut lagi jika suatu hari nanti, seseorang yang ada di dekatnya mati, namun, tetap saja, ia masih tidak bisa berhenti memikirkan hal ini."

Haru menghela napas dan melirik Daisuke. Daisuke hanya duduk diam di sampingnya.

Dia tidak berkata bahwa Daisuke melakukan hal yang salah, semua orang juga sangat senang ketika melihat Daisuke mendorong remaja itu. Hanya saja, entah mengapa, Haru merasa kesal di dalam hatinya.

Sesuatu menyentuh lengannya.

Haru melirik, "apa?"

Daisuke menyodorkan sebuah botol minuman, "ini..."

Haru, "kenapa kamu tiba-tiba memberikanku minum?"

Daisuke, "karena semua orang sudah mendapatkannya."

Haru melirik semua orang, benar, mereka masing-masing mendapatkan botol dan air.

Haru mengambil miliknya, "oh..."

Sambil minum, Haru mulai bertanya kepada Daisuke, "hei... Apa kamu tidak merasa bersalah saat mendorong remaja tadi?"

Daisuke, "..."

Daisuke, "untuk apa?"

Haru, "kamu... Kamu tahu kan? Kamu sudah membunuh orang..."

Daisuke, "itu hanya kebetulan aku yang melakukannya, aku yakin, jika bukan aku, maka tentara atau orang lain juga akan mendorongnya."

Haru, "..."

Daisuke, "kamu terlalu naif, di dunia ini, tidak ada yang akan benar-benar peduli kepada orang lain. Jika tidak, kamu akan menjadi zombie."

Haru, "bisakah kamu berhenti bicara seperti itu?"

Daisuke, "..."

Keduanya terdiam.

Tentara, "hmm... Ini aneh..."

Haru, "kenapa?"

Tentara, "aku bukannya tidak bersyukur di jalanan ini kita tidak dihadang zombie... Tapi, bukankah ini terlalu tenang?"

Haru, "hmm..."

Jalanan berkabut, Supir menyalakan lampu, namun, mereka tidak bisa melihat lebih jauh lagi, "kabutnya sangat tebal. Aku tidak tahu jika kita masuk ke area pegunungan? Atau hutan?"

Tentara, "tidak mungkin. Aku yakin kita masih berada di dalam kota, hanya saja dengan rute yang berbeda. Dan lagi... Daripada dibilang kabut, bukankah ini seperti semacam asap?"

Tidak lama kemudian, hawa disekitar Van mulai berubah. Mulai terdengar suara rintihan dan erangan zombie.

Tentara, "sepertinya yang tadi itu hanya cukup untuk membuat kita semua bernapas. Sebentar lagi, kita harus menghadapi zombie."

Supir, "aku akan berusaha keras untuk menabrak mereka semua, apakah pelurunya masih ada?"

Tentara, "masih, tapi aku tidak yakin peluru yang tersisa dapat membunuh lebih dari 5 zombie."

Supir, "itu benar-benar buruk ya?"

Seorang zombie menerkam kaca van, supir berusaha tetap tenang dan membiarkan zombie itu terjatuh. Zombie-zombie lainnya berusaha menggigit dan mencakar Van.

A Life in A World With Zombie Apocalypse(HaruDai ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang