Haru berlari secepat yang ia bisa. Keringat menetes dari sekujur tubuhnya, tetapi ia tidak memikirkan hal itu. Ia hanya ingin bertemu dengan Daisuke sekarang.
Ia membuka pintu ruangan dengan ganas, dan menemukan Daisuke hanya duduk di sana, nampak merenung, seperti menunggunya.
Ada rasa aneh, seperti kemarahan dalam hati Haru, namun, juga bukan itu. Haru ingin berteriak kepada Daisuke, namun melihatnya di sana membuat bibirnya terdiam.
Jadi, ia hanya berbicara dengan suara kecil yang putus asa, "Daisuke..."
Daisuke, "panggil aku Kambe."
Haru mengulanginya, "Daisuke..."
Daisuke, "kamu sangat keras kepala."
Haru berjalan perlahan ke hadapan Daisuke, bersimpuh di lantai dan mencium tangannya yang dingin, "kenapa?"
Daisuke, "..."
Haru, "apa kamu tidak percaya bahwa aku bisa membawamu keluar dari sini... Untuk selamanya..."
Daisuke, "kenapa kamu tiba-tiba jadi egois begini? Kau pikir aku tidak tahu siapa kamu?"
Haru, "..."
Daisuke, "aku sudah setuju..."
Haru, "apanya?"
Daisuke, "aku bilang aku sudah setuju. Sekarang tugasmu sudah selesai, pergilah dan jangan pernah kembali lagi."
Haru, "tunggu, Daisuke! Aku... Aku memang kemari untuk membuatmu setuju mengenai percobaan itu tapi, aku... Kamu mungkin tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padamu! Memotong jarimu saja tidak cukup, apa kau tidak berpikir bahwa mereka akan memotong kepalamu juga?!"
Haru menggeram, "jangan membuatku tertawa... Kamu harusnya setuju jika mereka tidak menyakitimu... Tapi... Aku punya perasaan buruk tentang ini... Aku mohon batalkan saja niatmu..."
Daisuke, "inspektur, apa kamu lupa dengan keadaan dunia saat ini?"
Haru hanya diam, "..."
Daisuke, "kita tidak punya pilihan lain, kamu adalah orang yang baik. Kamu pasti tahu apa maksudku."
Haru, "aku juga tidak tahu... Aku selalu berusaha untuk menjadi pelayan masyarakat yang baik. Mengorbankan apa yang kumiliki untuk kebaikan orang lain, tapi pada akhirnya aku juga orang yang munafik."
Daisuke, "hei... Lupakan saja permintaanku sebelumnya. Waktuku sudah dekat."
Haru, "kamu jangan jadi drama queen seperti ini! Waktuku sudah dekat pantatku!"
Daisuke tersenyum, "serius... Kenapa kamu seperti ini? Bukankah kamu adalah polisi sejati? Kamu akan membiarkan 1 nyawa menyelamatkan ribuan nyawa lainnya. Jangan biarkan perasaanmu memenuhi pikiranmu!"
Haru, "..."
Daisuke, "baiklah. Begini saja, kembalilah lagi, besok pagi. Temui aku di sini. Bagaimana?"
Haru, "pikirkan kata-kataku sebelumnya Daisuke..."
Daisuke, "baiklah, baik! Sekarang pergilah, Haru... Sudah sore..."
Haru tertawa. Daisuke mengerutkan dahinya, "apa yang lucu?"
Haru, "tidak... Ini... Kamu memanggilku dengan nama depanku."
Daisuke, "kamu juga memanggilku dengan nama depanku."
Haru, "baiklah. Sepertinya kita impas. Aku akan menemuimu besok pagi, tunggulah aku!"
Daisuke, "..."
Daisuke, "ya... Tentu saja..."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
A Life in A World With Zombie Apocalypse(HaruDai ff)
Fiksi PenggemarDunia sudah tidak aman lagi. Kato Haru, sebagai salah satu inspektur kepolisian, sudah menjadi tugasnya untuk menyelamatkan korban yang selamat dan mengevakuasi mereka semua. Hidupnya begitu penuh dengan perjuangan, dan monoton, hingga ia akhirnya m...