Haru berjalan linglung menyusuri ruangan laboratorium, "apa yang salah dengannya? Aku hanya khawatir, itu saja."
Haru mengerutkan kedua alisnya, meskipun ini benar-benar bukan urusannya, tapi jiwa sosialnya benar-benar berkata sebaliknya.
Haru, "tapi, aku mengerti bahwa seseorang mungkin sedang berusaha terlihat baik-baik saja..."
Haru, aku juga mengalaminya, tapi...
Haru berteriak di lorong, "BISAKAH DIA TIDAK MENDORONGKU SEPERTI ITU DI SAAT AKU MENGHAWATIRKANNYA??!!!"
***
Daisuke, "aku membuatnya marah..."
Daisuke melihat ke arah jari kelingkingnya, biasanya mereka hanya akan mengambil darahku saja, tapi mereka mulai menggunakan dagingku sebagai objek penelitiannya? Kalau begini terus...
Daisuke, "tidak bisa... Aku tidak bisa diam berlama-lama lagi di sini. Aku tidak boleh membuatnya marah kepadaku..."
*Ceklek*
Pintu terbuka dengan perlahan, namun Daisuke langsung kaget ketika ia melihat orang yang membuka pintu.
Daisuke, "Kato?"
Haru terlihat ragu-ragu untuk masuk maupun bertukar pandangan dengannya, "umm... Kambe... Itu..."
Perlahan, Haru berdiri di dalam ruangan sambil menggaruk kepalanya , "maafkan aku..."
Daisuke kebingungan, "kenapa?"
Haru, "yah... Maksudku... Sepertinya aku sudah menyinggung perasaanmu dan semacamnya..."
Daisuke, "kenapa?"
Haru kesal, aku ingin memukul orang ini.
Haru, "sudah kubilang, maksudku--"
Daisuke, "kenapa... Kau yang minta maaf?"Haru kebingungan, "huh? Maksudmu?"
Daisuke, "maksudku... Biasanya aku..."
Berbagai macam ingatan terlintas di kepala Daisuke, membuatnya terdiam di sana selama beberapa saat.
"Ini semua... Ini semua ulahmu!"
"Dia yang membuat Sayuri meninggal!"
"Dia yang melakukannya!!!"
"Tidak... Aku tidak..."
"Apa itu benar?"
"Aku bersumpah atas makam ibuku, dia melakukannya!!!"
"Aku... Aku hanya..."
"Maafkan aku..."
Aku... Aku selalu menjadi orang yang bersalah...
"Daisuke-sama, tenang, ini bukan kesalahanmu..."
"Daisuke... Ini bukan salahmu..."
Tidak... Itu tidak benar...
"Hey... Ini bukan salahmu..."
ITU SALAH!!! AKU YANG BERSALAH!!!
Haru mengguncang-guncangkan tubuh Daisuke, "Oi!! Kambe!! Jangan melamun!!"
Daisuke, "ah... Aku..."
Haru, "baiklah... Jika kau memang bersikeras. Anggap saja ini salah kita berdua. Maafkan aku."
Daisuke, "..."
Haru menunggu, "kau juga katakan!!"
Daisuke, "ah... Maafkan aku..."
Haru tersenyum, "hmm dengan begini kita impas! Jadi besok aku bisa kembali ke sini lagi tanpa aura permusuhan!"
Haru berjalan keluar, namun Daisuke menghentikannya, "tunggu!!"
Haru melirik ke belakang, "apa lagi?"
Daisuke, "apa maksudmu... Kita semua di sini salah?"
Haru, "iya."
Daisuke, "tidak ada yang benar?"
Haru, "iya."
Daisuke, "kenapa?"
Haru, "apa maksudmu? Tentu saja karena kita berdua adalah laki-laki. Dan laki-laki tidak pernah benar."
Daisuke, "..."
Haru, "bercanda."
Haru langsung saja pergi meninggalkan ruangan itu.
Setibanya Haru di lorong, wajahnya memerah, "ARRRGGHHH KENAPA AKU MENGATAKAN HAL MEMALUKAN SEPERTI ITU!!!??? ORANG KAYA MACAM DIA TIDAK AKAN MENGERTI JOKES RAKYAT JELATA!!!"
Daisuke, di sisi lain memerah juga, namun, dia langsung tertawa terbahak-bahak, "HAHAHAHAHA!!!
Daisuke, aku tahu maksudnya bukan seperti itu, tapi... Dia benar-benar sangat menarik.
***
Di sini lain laboratorium, terdapat dua insan yang sedang berdiri memperhatikan zombie di dalam kaca.
Ilmuan 1, "tuan Kambe, ada yang aneh dari zombie ini."
Shigemaru mengangguk.
Ilmuan 1, "dari bukti CCTV yang diperlihatkan, zombie ini awalnya hanyalah korban biasa yang berhasil diselamatkan tim divisi 1. Menurut laporan medis, tidak ditemukan bekas gigitan atau luka pada tubuhnya. Menurut anda, apa yang sedang terjadi?"
Shigemaru menampilkan wajah yang bingung, sepertinya... Ini adalah awal dari masalah baru yang akan menjadi sangat buruk.
Shigemaru, "bagaimana dengan Pasian di ruangan sebelah?"
Ilmuan 1 tersenyum gembira, "sesuai dengan prosedur! Nampaknya, Pasian tersebut sedang berada pada tahap perubahan. Sepertinya, vaksin zombie tersebut mulai bekerja! Pasian mulai mengalami gejala-gejala perubahan menjadi manusia, tapi... Perubahannya sangat lambat, saya rasa, itu masih memerlukan waktu sekitar 2 Minggu lagi untuk benar-benar pulih."
Shigemaru tersenyum dan berjalan keluar dari ruangan tersebut, "jadi begitu."
Ilmuan 1, "tuan Kambe benar-benar hebat! Sama seperti julukannya, seorang pahlawan yang jenius."
Shigemaru berhenti, "pahlawan ya?" Dia kembali melirik ke arah ilmuan 1, "aku rasa... Kamu bisa memberikan putraku julukan tersebut."
***
Keesokan harinya di ruangan Daisuke, Haru kembali datang dengan membawa omelet yang bertuliskan nama 'Daisuke' di atasnya.
Daisuke, entah mengapa merasa senang dan malu di saat yang bersamaan, namun itu tidak terlihat di raut wajahnya.
Haru, "oi Kambe! Apa yang kau renungkan? Ayo makan! Aku sudah susah payah membuatnya."
Daisuke, "..."
Daisuke, "Kato..."
Haru, "hmm?"
Daisuke, "misalkan, jika aku memintamu untuk membawaku pergi dari sini..."
"...apakah kamu mau melakukannya?"
Haru terdiam, "eh?"
Daisuke, "..."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
A Life in A World With Zombie Apocalypse(HaruDai ff)
Fiksi PenggemarDunia sudah tidak aman lagi. Kato Haru, sebagai salah satu inspektur kepolisian, sudah menjadi tugasnya untuk menyelamatkan korban yang selamat dan mengevakuasi mereka semua. Hidupnya begitu penuh dengan perjuangan, dan monoton, hingga ia akhirnya m...